Bab XIX | Dokter

10 1 0
                                    

Kamar Kevan saat ini sangat ramai dan juga penuh dengan canda tawa, lalu kedatangan dua bocah lucu yaitu adik Jevan dan adik Dirzan yang menambah suasana menjadi bertambah ceria,

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat semua orang yang ada didalam kamar mengalihkan pandangannya ke pintu, ada dokter yang datang dari balik pintu "Permisi." ucap dokter, "Ada apa dok datang ke sini?" tanya Kevan "Saya mau ajak anda bicara empat mata mas Kevan, kita bicara diruangan saya." ucap sang dokter "Iya dok." saut Kevan.

Kevan berjalan mengikuti dokter yang berada didepannya, walau ia jarang keluar kamar ia sudah hafal tempat ruangan dokter dan juga ruangan lainnya, kecuali satu ruangan.

Setelah berjalan selama sepuluh menit kini ia sampai diruangan dokter tersebut, "Silakan duduk." ucap sang dokter, "Jadi apa yang mau dibicarakan dok?" tanya Kevan yang sudah duduk di kursi pengunjung "Waktu kemarin saya memeriksa anda, ada tumor yang masuk kedalam golongan myxoma." ucap sang dokter.

"Apa ada cara lain dok?" tanya Kevan "Hanya ini satu-satunya cara untuk menyembuhkannya, jika mau melakukan cara lain itu belum tentu bisa sembuh sepenuhnya. Saya sendiri tidak yakin dengan cara yang Anda sarankan." jelas dokter.

Kevan berpamitan lalu kembali ke kamarnya, saat kembali kamarnya bertambah ramai karena ada Laura dan Kinara, namun seperti ada yang kurang(?)

Kevan menoleh ke bawah saat adik Dirzan menarik ujung bajunya lalu Kevan berjongkok menyamakan tingginya dengan bocah manis nan imut itu, "Ada apa Shiel?" tanya Kevan pada bocah itu "Kakak sakit apa? Kok sampai dipanggil dokter?" tanya bocah kecil itu "Kakak gapapa Shiel, tadi dokter cuma ngasih tau kalau kakak bisa pulang lusa." jawab Kevan dengan nada lemah lembut,

Kevan duduk bersama dengan teman-temannya disofa, mereka membicarakan banyak hal dan menertawakan tingkah random dari dua bocah yang merebutkan Kevan dan Agaskar yang memiliki ketampanan diluar prediksi dan mutlak untuk menyaingi ketampanan mereka berdua.

Agaskar melirik Laura pertanda meminta tolong namun kekasihnya itu hanya tertawa melihat wajah melas Agaskar, Kevan yang diperebutkan oleh dua bocah itu kemudian membuka suara.

"Gini aja, siapa dari kalian berdua yang mau jadi pacar kakak?" tanya Kevan pada dua bocah itu,

"Aku!!"-Lesha
"Aku kak!!"-Ashiel

Jawab dua bocah itu bersamaan, membuat mereka saling memberi tatapan tajam, "Kakak pilih aku atau dia?" tanya Lesha "Kakak pilih 'atau' aja." jawab Kevan asal, membuat dua bocah itu memalingkan wajah dari Kevan lalu berpindah ke Angkasa.

____________

Cheline ditarik keluar oleh sang momy dari bathtub, tubuh putri nya begitu dingin lalu membawa anaknya ke kasur lalu memberi selimut kepada sang anak agar badannya sedikit hangat, sang momy menggosok tangannya ke tangan Cheline, lalu menelfon sang suami.

Azaran mondar-mandir khawatir dan juga panik karena sang suami belum juga mengangkat telfon dari dirinya, dan setelah beberapa menit.

Tersambung

"Halo mas—"

"Ada apa kamu telfon?"

"Mas, Cheline pingsan badannya dingin, tolong anterin aku bawa Cheline ke rumah sakit mas."

"Aku sibuk, minta tolong supir atau naik taksi saja."

"Mas apa kamu gak kasian sama anak kamu sendiri?"

"Zarin!! Aku sudah bilang bahwa aku sedang sibuk, jadi kamu minta tolong supir atau naik taksi untuk ke rumah sakit!!!"

Pasangan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang