Ch 0 : Prolog

13 1 0
                                    

Dalam celah permukaan tanah di tempat antah berantah, terdapat sebuah goa yang sangat besar. Goa berdiameter sekitar 20 meter itu terlihat mengerikan, wajar jika mengingat goa tersebut berada di sebuah jurang yang sangat dalam.

Goa yang menempel pada dinding jurang seolah olah sudah menjadi bagian dari jurang tersebut. Lorong goanya tidak lebih kecil dari mulut goa. Lorong yang dipenuhi aura aura tak dikenal itu menuntun bagi yang memasukinya menuju ke bagian dalam goa.

Dalam... Dalam... Dan dalam lagi... Sampai akhirnya diujung lorong goa terdapat sebuah tempat berbentuk lingkaran yang berdiameter 50 meter, dan tingginya 40 meter. Mengingat mulut goa hanya berdiameter setengah dari tinggi ruangan tersebut, maka jelas ruangan tersebut tidak dibuat secara alami, melainkan ada tangan yang membuatnya.

Di bagian ujung gua, yaitu ujung ruangan tersebut terdapat batu persegi yang besar, yang diukir dengan simbol simbol' yang susah dimengerti. Di ruangan tersebut dindingnya dipenuhi simbol simbol kuno dan juga formula.

Ruangan itu tidak kosong, melainkan ada sesosok berjubah hitam berlapis emas. Wajahnya tidak terlihat, karena tertutupi oleh tudungnya.

Sosok berjubah hitam tersebut berdiri sambil memandangi batu persegi yang berukiran simbol tersebut. Dia melihat cukup lama, lalu menunduk. Dia mengucapkan suatu mantra dengan sangat pelan, tidak terdengar bunyinya. Beberapa saat kemudian dia berhenti, mengangkat tangannya ke arah batu berukiran simbol tersebut. Tiba tiba simbol menyala, memancarkan warna abu abu gelap, dan menyusun suatu pola yang rumit.

Pola pola tersebut bergabung menjadi satu, menjadi sebuah gambar. Gambar sebuah makhluk bersayap enam, yang memiliki cahaya bundar dibagian dadanya, dan sebuah 'Halo' yang melayang diatas dikepalanya.

Sosok tadi hanya diam. Tak bergerak, menatap simbol tersebut.

Puas menatap, sosok itu pergi menghilang di lorong goa, meninggalkan jejak berbentuk seperti bintang disetiap langkah kakinya. Saat dia sudah hilang, tempat itu ikut menghilang, dan bekas langkah kakinya berubah menjadi serpihan bintang fajar...

Aliquid finit, aliquid incipit

-----

Unknown HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang