Bumi terancam mengalami kemunduran, membuat manusia dengan tergesa gesa berusaha mencari tempat yang layak untuk ditinggali. Pilihan mereka jatuh kepada planet Mars, yang dimana ratusan tahun terakhir menjadi objek utama penjelajahan antariksa.
Dengan bantuan teknologi baru, mereka akhirnya berhasil mendarat dan membangun peradaban di planet merah tersebut. Mendirikan bangunan semi militer, stasiun luar angkasa, bahkan laboratorium untuk meneliti planet tersebut.
Diantara semua wahana antariksa yang ada, Suriya 14 merupakan yang paling pesat perkembangannya. Laboratorium untuk menyelidiki energi yang dimana energi itu memiliki hubungan erat dengan pembangunan semesta.
Begitu penting sekaligus rahasia, membuat keberadaanya sangat dirahasiakan dan dijaga ketat oleh pemerintahan. Tidak ada yang bisa menyerangnya, karena Stasiun ini melayang ribuan kaki diatas permukaan planet Mars.
Namun hari ini sedikit berbeda. Stasiun ini terlihat dikelilingi oleh berbagai macam pesawat tempur. Pesawat pesawat ini bukan mengelilinginya untuk menyambut penemuan baru mereka. Objek luar angkasa tersebut mendapatkan serangan dari kelompok tidak dikenal.
Yang mengejutkannya, Suriya yang diperintahkan sebagai tempat uji coba, bisa melawan seranan tersebut. Berbagai bagian dari stasiun sudah berubah menjadi meriam sekaligus landasan lepas pesawat tempur.
Ya, Stasiun Suriya 14 merupakan basis militer rahasia. Itu tidak tercatat, dan tidak memiliki izin. Seseorang mengambil alih sebelumnya untuk kepentingannya sendiri.
Blarrr!
Salah satu bagian stasiun meledak, dan meluncurkan berbagai hal.
Sebuah ledakan menghancurkan seperlima dari stasiun luar angkasa, yang menyebabkan asap membumbung tinggi. Dibalik asap tersebut, terlihat siluet seseorang yang terjatuh dari sana ke atas pasir disitu.
"Brengsek!"
Tap tap tap
"Jika senjataku tidak rusak, aku pasti sudah melubangi kepalanya lebih dari 100 kali!"
Orang yang berbicara tersebut mengayunkan tangannya kesal, tak peduli darah yang mengalir di sela sela jarinya. Matanya menatap lurus, ke arah gumpalan asap didepannya. Melihat tingkahnya, dia bukan manusia biasa. Dia tidak kesakitan setelah meluncur bebas dari ketinggian yang menakutkan.
Disisi lain, ada siluet orang yang berhadapan dengan orang tadi, dia juga meluncur kebawah, menghasilkan debu asap yang menghalangi pandangan. Jelas, dia juga bukan manusia biasa.
"Berpikir untuk kabur dariku? Lebih baik kau memikirkannya dalam mimpimu, Luke"
Dari arah gumpalan asap tersebut terdengar suara teriakan, bersamaan dengan munculnya orang lain dari balik asap tebal. Orang itu membawa sebuah senjata api ditangannya dan mengacungkannya ke arah orang yang dipanggil Luke tadi.
Tanpa banyak berkata, orang itu langsung menyerang dengan senapan itu. Menekan pelatuknya sekuat tenaga, seolah berharap untuk melubangi setiap inci tubuh lawannya.
"Erwin! Jika berani, kita bertarung dengan tangan kosong! Jangan jadi pengecut!"
Luke tidak diam saja, dia menghindar, bersembunyi dibalik pasir pasir yang menumpuk tinggi. Tetapi pasir pasir itu tidak bertahan lama, hanya butuh beberapa saat untuk pasir pasir itu terbawa angin, dan memperlihatkan nya.
Pertarungan antara orang yang abnormal itu dimulai.
Mereka bertukar serangan, saling menembak, berlomba mencari tempat sembunyi selama beberapa saat
Bang! Bang! Bang!
Luke menembakkan 3 peluru. 2 meleset, 1 mengenai bahu kiri orang yang dipanggil Erwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Hero
FantasyAkan kutunjukkan kepadamu suatu kisah mengenai seorang jiwa fana, mencari kekuatan dan keabadian, untuk bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. "Aku mati, tubuhku hancur berkeping keping. Penuh dengan kekecewaan dan kepahitan. Tapi sekara...