P4

822 105 10
                                    









Seperti yg di ketik dalam kolom komentar semalam , pagi ini yoongi benar benar menjemput jimin di rumah nya guna untuk mengantarkan dia ke bandara.

Yoongi memarkirkan motor nya tepat halaman rumah jimin. Yoongi menghela nafas panjang sebelum mengetuk pintu kayu di depannya.

Ini adalah kali terakhir yoongi menginjak kan kaki nya di rumah jimin. Rumah yg selalu menjadi saksi saat yoongi sedang kacau dengan urusan sekolah juga orang tua nya.

Tok .. tokk ... tokk ...

Tiga kali ketukan pintu dan tak lama sosok wanita cantik keluar menyambut yoongi dengan senyuman hangat nya.

" selamat pagi bibi. " sapa yoongi dengan ramah.

" pagi nak yoongi , mau jemput jimin yaa ?" Tanya bibi park , sepertinya bibi park bisa membaca maksud dan tujuan yoongi.

" Hehe iya bibi , jimin ada ?"

" ada , tapi sepertinya dia masih tidur. Ayo masuk biar bibi bangun kan."

" baik terimakasih bibi."

Yoongi mengekori langkah kaki bibi park , wanita itu selalu bersikap ramah dan baik pada nya. Ingin sekali rasanya dia memiliki mertua seperti bibi park ini.

" apa nak yoongi buru buru ?"

" t-tidak bibi. Masih ada sekitar satu jam setengah lagi."

" jadi nak yoongi beneran mau ke Australia?"

Pertanyaan itu mampu membuat yoongi membeku , Australia, nama kota yg membuat kisah cinta nya kandas , dia rela mengorbankan cinta nya hanya demi pendidikan disana. Shittt.

" i-iya bibi. Jimin pasti sudah cerita ya ?" Tanya yoongi sambil mencoba tersenyum.

" iya , kemarin jimin cerita semua nya. Nak , pendidikan itu penting. Ayah mu ingin yg terbaik untuk kamu. Terlebih kamu adalah putra satu satu nya.

Tidak apa berpisah sebentar , demi pendidikan kalian. Jika memang nanti kalian masih berjodoh pasti takdir akan mempertemukan kalian lagi.

Kejar cita cita mu , jadilah orang yang sukses dan bisa membanggakan orang tua. Masa depan kalian masih panjang nak."

" terima kasih bibi , terima kasih sudah menasehati ku. Apa boleh aku memeluk bibi ?"

" boleh nak , anggap aku seperti ibu mu sendiri."

Yoongi pun memeluk bibi park , pelukan yg selalu dia rindukan di setiap harinya. Ibu kandung yoongi meninggal saat yoongi masih bersekolah di sekolah dasar.

Tiga tahun setelahnya ayah yoongi menikah lagi , yoongi sempat tidak setuju. Namun ayah nya tidak peduli , hingga membuat hubungan ayah dan anak itu sedikit jauh. Walau begitu tuan min tetap menyayangi yoongi.

" kamu tunggu disini yaa , bibi bangun kan jimin dulu."

" terima kasih bibi."









🌼🌼








Pria kecil itu masih bergulung dengan selimut tebalnya , masih enggan rasanya meninggalkan hangat nya pelukan guling bebek nya di tengah cuaca yg dingin ini.

Namun tiba tiba selimut nya seperti di tarik paksa , membuat jimin mengerang kesal.

" Ck eomma , setelah kelulusan udah gak ada kegiatan lagi. Jadi biarkan jimin tidur lagi."

PROMISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang