Pagi ini jimin sudah siap untuk pergi ke kampus , walau pada kenyataan nya dia sangat malas untuk beraktivitas hari ini.
Banyak tanda tanya dalam kepala jimin kenapa dia dan yoongi berbeda ? Ah maksudnya mereka lulus SMA di tahun yang sama tapi kenapa yoongi justru lebih dulu lulus kuliah, itu yang membuat jimin heran.
" apa kuliah di luar negeri berbeda dengan di korea ?" Gumam jimin.
Sebelum benar benar berangkat jimin selalu membiasakan dirinya untuk sarapan , entah hanya segelas susu atau sepotong roti.
Baru beberapa langkah jimin berjalan bel apartemen nya sudah berbunyi. Siapa yang pagi pagi bertamu seperti itu.
Jimin Segera membuka pintu tersebut , di depan nya seorang pria dengan setelan jas , sepatu pantofel serta kacamata hitam menatap nya dengan tatapan memuja , jimin sendiri tidak kenal dengan pria tersebut.
" Maaf tuan , sepertinya anda salah unit." Jimin hendak menutup kembali pintu nya namun suara berat pria tersebut mampu membuat pergerakan jimin terhenti.
" Park Jimin"
Jimin kenal suara itu , jimin ingat siapa pemilik suara itu. Tapi yang benar saja , penampilannya sungguh berbeda.
Jimin menoleh pada sosok yang masih berdiri di tempat nya itu namun kali ini di membuka kacamata yg dia gunakan.
" good morning." Sapa nya lagi.
" yoongi ? Wow, what a cool appearance"
" terima kasih. Udah mau berangkat ke kampus ?"
" sebentar lagi , masih sarapan. Masuk." Ajak jimin.
Yoongi tak menolak tiga tahun berpisah bukan berarti yoongi melupakan semua tentang pria yang sangat dia cintai itu.
" roti atau susu ?" Tanya yoongi.
" susu. Kebetulan roti habis. Belum belanja."
Yoongi hanya mengangguk. Matanya kembali memindai objek yang berada tak jauh dari dia duduk sekarang. Wajah nya masih sama cantik seperti dulu , binar matanya pun demikian.
Yoongi hampir saja melupakan bahwa mereka bukan lah sepasang kekasih lagi.
" Masih sendiri ?" Yoongi kembali membuka suara.
" maksudnya?"
" kamu belum pacaran lagi ?"
" penting banget gitu di jawab ?"
" ya gak juga. Gak jawab juga gak papa sih."
" aku mau berangkat. Kalau mau pergi kunci pintunya."
" lah aku kesini buat jemput kamu mi , masa iya kamu pergi gitu aja."
" oh , kamu gak bilang kalau mau jemput. Aku pikir cuma mampir aja."
" Mi , pliss deh kita kenal udah lama banget. Masa iya kamu lupa sama yang biasa aku lakuin ke kamu."
" kita bahkan udah gak pernah kontekan selama tiga tahun Gi jadi wajar kalau aku lupa."
Jimin kemudian menyampirkan tas ransel nya dan keluar dari apartemen bodo amat dengan yoongi.
🌼🌼
Selama dalam perjalanan baik yoongi maupun Jimin hanya diam tidak ada di antara mereka yang mau mengalah untuk sekedar bertanya lebih dulu sebelum akhirnya jimin menyuruh yoongi untuk berhenti di halte yang tak jauh dari kampusnya.
" berhenti di depan."
" di halte? Masih agak jauh dari kampus kamu."
" udah berhenti aja di depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
FanfictionUntuk apa berpisah jika pada kenyataan nya masih saling sayang , saling peduli , saling memperhatikan , saling membutuhkan masih saling cemburu ? apa hanya karena sebuah janji di masa lalu ? lantas kenapa kala itu harus mengakhiri hubungan hanya kar...