Notif ponsel Jimin terus berbunyi sejak beberapa menit yang lalu , dalam hati dia mengutuk siapa pun yg sudah memberikan spam chat sepagi ini.
Di raihnya ponsel yang berada di atas nakas , dan membuka pesan terebut.
Jimin membanting ponsel ke sebelahnya , Jimin masih ingat betul penyebab dia mendiamkan yoongi. Benar selama ini hanya dia yang mengingat janji itu sedangkan si pembuat janji telah lupa begitu saja.
" brengsek." Satu umpatan di pagi hari.
🌼🌼
Jimin berjalan ke dapur dengan keadaan kepalanya masih sedikit pusing. Dilihat nya di pantry dapur sudah ada beberapa bungkus makanan , tentu saja itu dari yoongi.
Ada sebuah notes kecil di salah satu bungkus makanan tersebut dan Jimin yakin itu adalah tulisan tangan yoongi.
" good morning ji ,
Kepala mu masih pusing ?
Maaf aku tidak membangunkan mu , aku tidak tega soalnya.
Maaf juga karena semalam aku memaksa mu pulang.
Dan mungkin kamu juga kesal soal itu.
Maaf sekali lagi.Sepulang dari kantor aku akan mampir ke apartemen mu.
Hubungi aku jika kamu ingin sesuatu.
Bye ji , have A nice day 💛"Ingin rasanya Jimin berteriak karena bahagia mendapatkan love kuning dari yoongi.
Namun nyatanya kebahagiaan itu tidak berlangsung lama , Jimin kembali di ingatkan pada realita nya dengan yoongi. Not a couple anymore.Bukannya menghangat kan kembali makanan tersebut justru Jimin berbalik arah dan duduk di sofa. Entah apa yang membuat Jimin sedikit kacau pagi ini.
" Sial. Kenapa aku masih sering seperti ini."
🌼🌼
Selesai menghangat kan makanan dan sarapan Jimin kembali ke sofa menyalakan televisi dan kembali membuka room pesan nya dengan yoongi.
Dalam hati merasa kesal , kenapa yoongi selalu berhasil meruntuhkan dinding pertahanan nya. Dalam hati Jimin pun tidak dapat berbohong jika dia juga masih mencintai yoongi , namun gengsi nya juga begitu besar jika dia harus mengungkapkan perasaanya lebih dulu.
Lucu memang , namun bagaimana lagi.
Ponsel Jimin kembali berdering , sebuah panggilan masuk dari yoongi , namun Jimin lebih memilih mengabaikan nya.
" Mau apa lagi sih ?" Gerutu Jimin.
Lagi , ponsel Jimin berdering dengan nama yang sama , mau tidak mau Jimin pun menjawab panggilan tersebut.
" Apa ?" Tanya Jimin ketus.
" Kenapa chat aku gak kamu bales ?"
" Gak penting."
" Ji, you are still special to me."
" Gak Gi , aku gak spesial lagi. We're done .udah gak ada lagi cerita di antara kita." Sanggah Jimin.
" Ji , ..."
" Udah gi , aku mau ke kampus."
Jimin mematikan panggilan nya , bohong jika Jimin akan bersiap ke kampus , buktinya dia malah mengambil bir kaleng yg dia simpan di lemari pendingin.
Menenggak nya hingga habis lalu melemparkan kaleng nya ke segala arah .
" you're lying."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
FanfictionUntuk apa berpisah jika pada kenyataan nya masih saling sayang , saling peduli , saling memperhatikan , saling membutuhkan masih saling cemburu ? apa hanya karena sebuah janji di masa lalu ? lantas kenapa kala itu harus mengakhiri hubungan hanya kar...