9. Bisakah kita beristirahat?

188 161 8
                                    

"Ini bukan salahnya, bukan salahku, lantas.. semua ini salah siapa?"

-Laura

Laura baru sampai dirumahnya. ia melihat koper yang tergeletak diruang tengah bergegas dirinya masuk ke dalam kamar. Benar dugaannya,  iliaana kakak kandungnya sudah berada dikamar dan memberantaki barang miliknya.

Iliaana, tersenyum licik kearah Laura dan langsung keluar dari kamar. Diambang pintu, Iliaana membalikkan badannya dan menunjukkan tiket untuk festival yang akan diadakan tak lama lagi.

“Kembalikan!” Teriak Laura.

Usahanya sia-sia, Iliaana langsung membawa tiket festival kehadapan Ashilla dan membuatnya mengamuk atas itu.

“Apa ini, Laura?!” Teriak Ashilla.

“Lo tampil? Wah.. gue kira lo ga akan menekuni dunia musik lagi” Ikut Iliaana.

Laura melempar bantal sofa kearah Iliaana dan ia pun mendapatkan tamparan keras dari Ashilla.

“Mau jadi apa kamu begini, Laura?! Sudah cukup papa mu hancur dalam karier musiknya dan menghancurkan keluarga kita, jangan kamu ikuti jalannya?!”

“Aku ga ik-“ Ucapan Laura terhenti, Ashilla menamparnya kembali.

“Kenapa mama begini! Kenapa mama ga mau aku berbicara! Biarkan aku berpendapat!”

Tamparan demi tamparan melayang terus menerus kepada Laura, karena sudah menjawab Ashilla. Raka yang baru tiba, pun langsung memeluk tubuh Ashilla menjauh dari Laura.

 Raka yang baru tiba, pun langsung memeluk tubuh Ashilla menjauh dari Laura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini keputusan aku! Mama bisa kan menghargai pendapat ku sekali aja?”

“Kamu benar-benar!” Ashilla berjalan, mendekati Laura.

Raka langsung menarik kembali tubuh Ashilla, agar tak menyakiti Laura kembali “Aku sudah belajar dengan giat, aku sudah melakukan semua dengan sempurna seperti yang mama mau tapi..”

“..mama ga pernah mau mendengarkan apa yang aku inginkan, semua nilai yang menurutku sempurna selalu mama bilang buruk dan mama selalu membandingkan aku dengan kak Iliaana karena dia bisa mendapatkan beasiswa keluar negri”

“Tanpa sadar.. tanpa sadar sebenarnya mama pilih kasih, antar aku dan kak Iliaana!”

“Kak Ili dan Raka mendapatkan les, sedangkan aku? Aku ga pernah mendapatkan itu.. aku ga minta bukan berarti aku ga pingin ma!”

Ashilla menampar kembali Laura dan mendorong anaknya hingga terjatuh. Iliaana hanya terdiam, menonton semua ini. Raka yang geram pun membawa Iliaana beserta barang bawaannya keluar rumah.

“Jangan pernah lo kembali lagi ke rumah ini, kalau lo cuman mau menghancurkan kak Laura”

“Ini rumah gue juga, Raka. Lo adik gue juga”

Beautiful Times || Treasure [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang