16. Rencana dan kebohongan?

191 167 3
                                    

"Waktu yang singkat itu pernah aku lalui dengan penuh luka, dan dimasa kini aku bertemunya kembali. Luka ku semakin banyak, tapi ksatria ku pergi"

Laura kembali bersekolah seperti biasanya. Tetapi ada yang berubah disini. Bukan dengan sikapnya, melainkan dengan penampilannya. Sekarang satu sekolah mengetahui bahwa Laura adalah anak dari JT group, yang berati dia saudara dari Anala.

Krisa datang ke sekolah sebagai wali dari Laura, untuk menuntut kepala sekolah. Semua ini ia lakukan bukan karena keinginannya, tetapi karena Atha memaksanya. Jika ia tak lakukan, maka masa SMA Anala akan terancam.

"Jangan ganggu dia, jika seseorang akan membayar mahal untuk kalian mengusik Laura atau pun Anala.. maka perusahan kami akan menghentikan investasi kepada sekolah ini" Ancam Krisa.

Krisa keluar dari ruang kepala sekolah mendapati Laura yang menunggunya sambil tersenyum dan bertepuk tangan.

"Bagus, jika begini akan mudah bagi gue untuk menguasai sekolahan sampah ini"

"Ini semua rencana kamu? Dasar anak gila"
"Apa? Gue gila? Enggak, gue ga gila. Tapi.." Laura menunjuk kepalanya.

"Pakai lah otak dengan baik. Jika gue ingin balas dendam, ini adalah cara yang benar. Bukankah begitu, mantan pembully Ny. Krisa? Kita memiliki kesamaan, sama-sama tidak ingin diremehkan. Lalu, kenapa harus Anala yang menjadi anakmu?"

Krisa, wajahnya mulai terlihat tegang. Laura memainkan rambut Krisa, lalu menepuk pundaknya dan pergi.
"Balas dendam? Apa maksudnya?"

Hulya keluar dari bilik toilet dan mencuci tangan juga wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hulya keluar dari bilik toilet dan mencuci tangan juga wajahnya. Ia telihat pucat. Laura menghampirinya dan memberikan sapu tangan kepada Hulya untuk ia gunakan. Lalu ia pergi dari sana, tanpa berkata apa pun.

Sebuah tulisan di sapu tangan itu begitu menarik perhatian Hulya. Ia membaca lalu berlari keluar untuk menghampiri Laura di rooftop sekolah. Laura duduk disalah satu tembok sambil mendengarkan lagu dan bersenandung. Ia melihat kehadiran Hulya, lalu bangkit dari duduknya dan berjalan diatas sana dengan tersenyum.

"Jangan, jangan?!" Teriak Hulya.

Hulya berusaha menarik Laura turun dari sana. Tetapi dirinya begitu lemah untuk melakukannya. Laura pun turun dari sana dengan suka rela, menghampiri Hulya. Ia mendorong Hulya sampai terjatuh. Laura mengangkat dagu Hulya dan menggoyangkannya dan menghempasnya begitu saja.

"Cewek murahan kayak lo, memang sangat mengerikan dan menjijikan, Hulya"

Hulya bangkit dari posisinya, ia berusaha berdiri dengan kedua kakinya. Tapi ia tak sanggup untuk melakukan hal tersebut, dan terjatuh kembali.

"Jadi.. siapa yang menyebar rumor gue dan ranendra waktu itu? Tiffany? Ga, ga mungkin cewek bego itu melakukan hal gila kayak gini. Pasti ada seseorang dibalik semuanya dan gue menemukannya, lo tahu siapa?"

Beautiful Times || Treasure [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang