"Kau seperti pelangi, yang datang tak diundang membawa keindahan dan kesejukan. Lalu menghilang begitu saja, kembali menghilang setelah luka ini sembuh"
Valeria melepas pelukan Ranendra "Apa maksud kamu?"
Ranendra menyetarakan tubuhnya dengan tinggi Valeria "Hentikan, hentikan menjadi orang lainnya. Itu menyakitkan"
"Gue tahu, lo lakukan ini hanya untuk menenangkan gue. Benar, bukan?"
Renendra sudah mengetahui semuanya sejak lama. Ia sudah mengetahui niat dari Valeria mendekatinya."Gue diberitahukan kalau Alora mendonorkan salah satu organnya kepada seseorang, dan lo tahu apa yang dia ucapkan sebelum memberikan itu kepada lo?"
"Dia melihat perjuangan lo untuk melawan penyakit yang terus mengorogoti. Dia melihat itu, itu adalah salah satu yang membuat dirinya yakin bahwa dia ga salah memberikan organ tubuhnya kepada orang yang tepat"
"Jangan salahkan kematian Alora, dia hanya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Dan lo berhak melanjutkan hidup lo, seperti yang diharapkan Alora"
Ranendra berjalan menjauh dari Valeria. Sekarang ia lah yang berjalan pergi, memunggungi Valeria. Gadis itu hanya terdiam melihat kepergian Ranendra. Dirinya ingin mengejar, tetapi hatinya berkata 'tidak'.
"Jadi ini alasannya? Alasannya adalah, Alora sangat marah saat tahu gue ingin mengakhiri hidup gue. Sedangkan dia berharap gue akan hidup juang, seperti yang dia harapkan dari gue"
"Sudah terjawab. Tapi, apa gue harus tinggalkan Ranendra begitu saja?"
Ranendra menaruh bunga mawar putih, kesukaan Alora diatas makamnya. Ia mengelus batu nisan tersebut, lalu pergi dari sana.
"Tidak bisa kah kamu kembali? Aku sendiri lagi disini"
•••
Asrar duduk berhadapan dengan Kasandra, orang yang dijodohkan oleh keluarganya. Kasandra tersipu malu karena melihat ketampanan Asrar, membuat lelaki itu merasa risih.
"Hentikan. Itu menggilakan"
Kasandra pun berhenti. Ia beralih menatap manik mata Asrar, yang dibalas tatapan dingin dari lelaki ini. Asrar mengalihkan pandangannya. Ia tak ingin berkontak mata dengan Kasandra.
"Gue ingin batalkan perjodohan gila ini"
"Apa?"
"Lo ga dengar? Gue ga mau sama lo, gue cinta sama cewek lain, paham?"
Asrar meninggalkan Kasandra begitu saja tanpa berkata apa pun. Sangat sesak berjalan bersama dengan orang lain. Apa lagi orang yang tak ia cintai, sangat melelahkan. Asrar bergegas melajukan mobilnya menuju pantai, untuk bertemu dengan Laura. Mereka menghabiskan waktu di pantai, waktu yang mungkin tak bisa di ulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Times || Treasure [END] ✓
JugendliteraturThe penthouse x Treasure ❗JANGAN MEN-COPY PASTE KARYA ORANG LAIN❗ Bagaimana rasanya menjadi second choice dalam keluarga dan pertemanan? Pasti sangat tidak menyenangkan. Itulah yang dirasakan Laura, sebelum bertemu dengan Asrar. Asrar menjadikannya...