"Apa rasanya membuka buku usang? Tentu rasa sakit, rasa sakit yang sudah lama dilupakan harus terbuka kembali, harus dirasakan kembali karena sosok yang begitu ingin membukanya"
-Laura
"Rasa penasaran manusia itu sangat lah besar, wajar jika mereka ingin tahu banyak hal. Tapi, apa tidak ada batasan untuk rasa penasaran itu?"
-Alvaro
Semua orang yang berada didalam auditorium menatap Laura dan Ranendra dengan penuh kecaman. Tatapan itu, sangat menyakitkan bagi Laura. Tatapan yang membawanya kembali ke masa lalu nyang gelap. Sadar akan keadaan Laura, Ranendra memegangi pundak Laura dan membawanya menjauh dari kerumunan dan memberikan air dingin kepadanya.
“Ga papa?” Hanya anggukan, untuk jawaban pertanyaan tersebut.
Ranendra menatap semua orang yang masih menatap mereka dengan tatapan yang sangat menjengkelkan pikirnya. Ia pun menghampiri salah satu murid tersebut. murid itu pun ketakutan yang terlihat dari matanya.
“Kenapa kalian lihat gue kayak gini? Ganteng? Emang gue ganteng”
“Ck, geer!” Jawabnya “Owh, ga mau ngaku? Bukannya lo juga tertarik sama gue?”
“Enggak tuh!"
“Terus, kenapa lihatnya begitu? Mau dicongkel kah matanya?”
“Wah! Lo kira kita semua ga tau ya? Hubungan kalian berdua? Ga usah so peduli membela tuh cewek murahan deh! Udah berapa kali lo tidur sama tu cewek murahan?” Ujar salah satu diantara mereka.
“Mana mungkin gue tertarik dengan cowok yang udah tidur sama cewek lain?”
Darah mendesir merangkak naik di wajah Ranendra, setelah mendengarnya.
Ia menarik pundak siswi tersebut dan membisikkan sesuatu kepadanya “Lo tahu? Gue.. bukan tipikal cowok seperti yang lo bilang, dan lo bilang apa? Ga suka cowok yang tidur sama cewek lain? Terus lo tahu apa yang dilakukan pacar lo itu dibelakang lo, hm?”
Ranendra melepaskan tangannya. Siswi tersebut pun cukup kesal, dan berusaha membantah ucapan Ranendra.
“Jangan pernah menyebarkan rumor yang ga benar kalau tidak tahu-menahu fakta yang terjadi sebenarnya”
Lelaki itu pun menunjuk semua orang yang ada disana, secara bergiliran “Kalian, ga akan selamat kalau menyebar rumor yang ga benar tentang gue atau pun Laura paham?!” Ancam Ranendra.
Ranendra pergi mengambil sebuah tongkat besi yang dibawanya kehadapan semua murid yang ada disana dan memukulnya kearah lantai auditorium berulang kali. Membuat semua orang yang ada disana cukup takut akan perilaku Ranendra.
“Semoga ini menjadi ancaman gue untuk kalian pertama dan terakhir kalinya, paham?!”
Laura yang melihat Ranendra berbicara dengan diselimuti amarah, pun menghampirinya dan menarik diri dari sana. Ranendra cukup marah dengan tindakan yang dilakukan Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Times || Treasure [END] ✓
Teen FictionThe penthouse x Treasure ❗JANGAN MEN-COPY PASTE KARYA ORANG LAIN❗ Bagaimana rasanya menjadi second choice dalam keluarga dan pertemanan? Pasti sangat tidak menyenangkan. Itulah yang dirasakan Laura, sebelum bertemu dengan Asrar. Asrar menjadikannya...