Hiii, I'm sorry baru update!
Seperti biasa, baca kalian puter lagu nya ya, biar feel nya makin dapet!
Maaciw, semua!
Happy reading!!!
• • •
Sedang ramai menjadi perbincangan khalayak tentang dirinya, tentang rumah tangganya, tentang bagaimna istrinya menghargai dirinya.
Itu semua tak masalah bagi arhan, walaunyatanya dia sedikit merasa mencintai dalam sepi, tapi Azizah tetap istrinya dan selamanya akan menjadi miliknya.
Arhan menjambak rambutnya, memukul kepalanya, berharap apa yang terjadi adalah ujian dalam pernikahannya.
" ANJING! BANGSAT! JANCOK! "
Serpahan, tajam yang keluar dari mulutnya adalah bentuk kemarahannya, merasa capek menjalani ini semua, kenapa tuhan tidak memperbolehkan dirinya bahagia, walau hanya sesaat.
" Ujian apa lagi ya tuhan " lirih arhan.
Dirinya menatap cermin, rambut nya sudah acak acakan, matanya memerah dan tajam. Tangannya mengepal.
BRAKK!!
Pukulan kencang, mendarat di cermin kamar mandi, bertubi tubi arhan memukul. Serpihan kaca sudah kemana mana, menggambarkan berapa sakit hati nya arhan dengan apa yang terjadi semua nya.
Darah segar, mengucur deras dari tangan nya. Dia menatap disamping nya, kemudian amarahnya dia lampiaskan lagi, ke tembok.
Bercakan darah, sudah menempel di tembok, yang hampir membuat tembok itu retak.
Cape
Sakit
Pedih
Marah
Semua menjadi satu, tapi dari hati kecilnya dirinya masih sabar menghadapi ini semua, bagaimna pun juga, Azizah adalah istrinya.
Dan selamanya akan menjadi milikinya.
Walaunyatanya, ini semua butuh waktu.
• • •
Hari ini, arhan enggan membuka hp,. Jikalaupun dirinya membuka hp pasti akan, memicu terjadinya sakit hati, terlepas benar atau tidak nya yang tengah viral pada saat ini, arhan tidak mau menggubris sebisa mungkin dirinya akan menutup masalah ini dengan caranya.
Walaunyatanya, dirinya susah menganggap hal ini adalah baik baik saja.
Karna bagaimna pun juga, tidak ada seorang suami yang sakit hati, ketika pasangannya masih berada di tahap masa lalu.
" Kamu, engga berangkat latihan? "
" Ini mau siap berangkat "
Azizah mengangguk, dia menyerahkan jaket ke arhan sebelum arhan berpamitan. " Diluar lagi dingin, pake ya.. "
Arhan mengangguk. Kemudian memakainya, setelah itu pamit pada Azizah, untuk berangkat latihan.
Tidak.
Hari ini tidak latihan, arhan berbohong. Padahal Tokyo Verdy sedang ada libur, untuk latihan. Tapi arhan, memilih untuk latihan, bukan latihan melainkan dirinya ingin menemui tempat tenang.
Menikmati keindahan Jepang, yang membuat dirinya sejenak melupakan segalanya.
Pantai, adalah tempat ketenangan untuk arhan, melupakan sejenak badai masalah yang tak kunjung berhenti.
Sesekali dirinya menghela nafas, memejamkan mata dan memijat pelipisnya.
Pusing
Itu yang arhan rasakan, kenapa serumit ini? Kenapa tuhan hanya memberikan kebahagiaan sesaat, hal apa lagi yang akan tuhan berikan untuknya? Kejutan apa lagi yang akan tuhan berikan dalam rumah tangganya?
Sedih? Atau senang?
Tuhan, jikalau dirinya ingin, ingin rasanya menajalani tanpa harus, diikut campuri orang banyak, dirinya tau ini adalah sebagian proses dalam rumah tangga nya.
Tapi, boleh kah. Dirinya bahagia?
Bolehkah dirinya menikmati, kebahagian dalam berumah tangga? Tanpa harus mengatakan ke orang lain bahwa dirinya bahagia?
" Bu'e adek kangen "
Lirihan kecil yang keluar dari mulut arhan, sukses membuat air mata itu terjatuh tanpa sengaja.
Tiba tiba dirinya kangen, keluarganya di Blora sana, rasanya ingin pulang, mencuci kaki ibu dan meminta maaf ke orang tua nya.
Barangkali ini adalah balasan dari Tuhan, karna dirinya telah membuat kesalahan diwaktu lampau, barangkali ini teguran tuhan untuk membuat dirinya ingat keluarga.
" Adek, kangen masakan ibu. Adek kangen, dipeluk dimanja, sama ibu. Adek kangen, suara ibu, adek mau minta maaf sama ibu.. "
" Bu, ternyata kehidupan berumah tangga, sesulit ini ya, adek capek Bu. Adek, engga tau harus gimna lagi jadi suami yang baik buat istri adek, adek minta maaf bu, adek belum bisa jadi anak yang baik "
" Adek kangen Bu " katanya lagi, disela Isak tangisnya.
Arhan menghabiskan waktu berjam jam nya, dipantai menikamati, keindahan pantai yang penuh dengan ketenangan, namun tidak dengan pikirannya.
Arhan harap dirinya akan terus kuat, tuhan selalu memberikan kesabaran dalam hidupnya, kesabaran yang entah sampai kapan arhan akhirnya memutuskan untuk menyerah.
Dan arhan percaya, dari sekian banyak laki - laki didunia ini tuhan memilih karna dirinya kuat, menjalani ini semua.
Diajarkan untuk ikhlas, ridho, atas apa yang sudah berikan, ini memang jalan Tuhan yang paling indah dari setiap proses yang dilaluinya.
Dan berharap, semoga arhan bisa menjani ini semua dengan lapang dada, tidak hanya dirinya melainkan instrinya.
Azizah Salsha
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRAYAKAN
Fanfiction" saya terima nikah dan kawin nya nurul azizah rosiade binti andre rosiade dengan maskawin tersbut, tunai! " " Bagaimana para saksi? " " Sahhhhh!!!! " Tokyo, menjadi salah satu saksi bisu, berubahnya status keduanya menjadi pasangan suami istri❣️