(36.)

1.9K 172 17
                                    

.
.
.

Pagi harinya gue bangun karna suara berisik dari luar tenda. Gue noleh ke kanan ada Mas Uji yang tidur dan di kiri gue ada Dino yang juga masih tidur. Ga lama kemudian resleting tenda kita dibuka dari luar, muncullah kepala maung jadi jadian dengan toa di depan mulutnya.

"BANGUN BANGUN!! KITA SENAM PAGI!"

"MAS UJI BANGUN!! DEK DINO BANGUN!!"

Gue yang udah bangun dan lagi duduk natap Bang Hoshi tajam, sumpah ganggu banget. Ga kebayang diluar ada tingkah aneh apalagi yang sodara gue lakuin.

"Eungh?? Berisik apaan sih?" Lenguh Dino karna tidurnya keganggu.

"AYO SENAM YOKK!!" Jawab Bang Hoshi masih pake toa.

"Mager elah Bang." Tolak gue. "Lo aja sana."

"BIAR SEHAT ADIKKU KAMU HARUS OLAH-eehhh??" Toa di tangan Bang Hoshi direbut paksa sama Mas Uji. "Balikinn toa guee..."

"Lo diem sendiri atau gue bikin diem??" Bang Hoshi cemberut denger ancaman Mas Uji. "Galak!" Katanya sebelum pergi.

Dan entah kapan Dino udah bangun dengan mata yang segar, dia juga udah siap gabung dengan kebobrokan manusia manusia sedarahnya itu-sama gue juga sih.

"Ayo keluar, Ri. Ga usah ikut, tapi jangan ngedekem aja." Dino nyeret gue keluar. Dia ga berani ngajak Mas Uji, galak soalnya.

Kita berdua keluar dari tenda, Dino langsung gabung dengan Boo dan Bang Ochi sebagai instruktur senam. Sedangkan gue memilih duduk di teras bareng Bang Han yang lagi rebahan dan Bang Dika yang duduk dengan muka pucatnya.

"Udah enakan, Bang?" Tanya gue begitu duduk di sebelahnya.

Senyum lebar dari bibir pucat itu terbit gitu aja, "Udah kok." Gue ngangguk terus ngeliatin abang gue senam. Itu bukan mereka aja, ada pengunjung lain yang ikut senam sama mereka, yakin gue mereka pasti ngajak semua orang disini.

"Mereka ini ga ada capeknya apa ya?" Tanya Mas Uji yang ga tau dari kapan duduk di belakang gue.

Dia nyenderin kepalanya ke punggung gue, "Energi mereka sebanyak apa sih? Ga abis abis perasaan."

Sekarang giliran Bang Han yang rebahan di paha gue, "Itu energi lo aja yang secuil."

"Orang mageran tingkat dewa kaya lo dilarang komen."

"Kalian berdua mageran kali." Saut gue.

"Lo sama aja, dek. Jadi ga boleh komen." Saut Bang Han.

"Kalian bertiga mageran. Cuma gue disini yang diem karna ga enak badan." Final Bang Dika yang ga bisa kita bantah, dia pun ikut ikutan rebahan di paha gue yang kosong.



...


"Main ke air terjun yukk!!" Seru Mas Gyu. Dia baru aja selesai nyuci alat makan sama alat masak.

Setelah senam pagi tadi, kita masak. Ga semua. Cuma gue, Bang Josh, Bang Hoshi, sama Boo yang masak. Lainnya balik tidur lagi, dengan gantinya mereka nyuci alat masak sama alat makan.

"Ayo!!" - Kubu ga punya capek (read : Dino, Bang Ochi, Boo, Bang Dika, Koh Jun, Bang Ver).

"Dingin ah, males." - Kubu orang mager.

"Heh Dika, lo baru sakit ya semalem! Ga usah aneh aneh." Omel Koh Hao.

"Gue ga main air, pengen ikut aja kokk. Lagian liburan kok diem aja di tenda, ya kan guys?" Kubu ga punya capek dengan kompak menyetujui kata Bang Dika.

"Kalian ini jangan ndekem di tenda terus. Liburan ya gini, ngeliat alam kita." (Berdiam diri) Bang Hoshi ngomong gitu aja berasa orasi. Padahal cuma masalah sepele ngajak kita ke air terjun.

Brothersss² [Seventeen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang