🔞 :: ⚠︎ᵏᶦᵗᶜʰᵉⁿ⚠︎

46.6K 778 20
                                    

ᗰᗩᖇKᕼYᑌᑕK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᗰᗩᖇKᕼYᑌᑕK

☀︎

"Bukankah sangat keterlaluan seorang anak pulang selarut ini?"

Haechan yang baru saja masuk ke dalam dapur tersentak begitu mendengar nada dingin terucap dari mulut sang daddy.

Pria manis itu berdiri kaku dengan wajah menunduk dalam, ia merasa bersalah.

"M-maaf Daddy, t-tadi Echan nyelesaiin tugas seharian karena besok sudah harus dikumpulin."

Jari-jari lentik itu tampak bertaut dimainkan acak oleh sang empu untuk mengurangi rasa gugup.

Yang lebih tua hanya menatap tajam dengan salah satu tangannya menggenggam gelas ramping yang ada di depannya. Mulut tipisnya meneguk cairan berwarna merah yang baru saja ia tuangkan dari botol ke dalam gelasnya.

Minhyung.

Laki-laki berkepala tiga itu masih terdiam tak menanggapi alasan yang anaknya berikan, walaupun sudah berumur, jangan ragukan visualnya yang masih terlihat seperti abg.

Minhyung beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kulkas, ia mengambil sebuah susu kaleng. Haechan hanya bisa mencuri-curi pandang, ingin tau apa yang akan daddynya lakukan.

Minhyung tampak memasukkan cairan kental berwarna putih itu ke dalam botol wine yang sudah kosong dan baru saja ia cuci. Tak lupa ia tambahkan air panas ke dalam botol tersebut sebelum dikocoknya pelan agar kedua zat itu tercampur.

Tanpa kata Minhyung menarik Haechan menuju meja pantri, ia dudukkan anak manisnya itu di atas meja, sedang dirinya berdiri diantara kedua kaki Haechan.

Haechan semakin menunduk kala salah satu tangan daddynya meremas pelan pinggulnya. Sedangkan tangan lainnya yang menganggur sedang aktif mengelus surai lembutnya.

Minhyung tersenyum tipis, ia masih bisa sadar walaupun sudah menghabiskan dua botol wine. Ia ini termasuk peminum yang kuat.

"Baju siapa ini?"

"I-ini baju Lee Jeno... ."

Sebelah alis Minhyung naik, ia tampak tak suka dengan kalimat yang terucap dari Haechan.

"Lepas."

Haechan tersentak, ia memberanikan untuk menatap wajah daddynya. Ia lihat garis rahang Minhyung tampak mengeras.

Sepertinya ia salah membuat daddynya marah saat ini.

"Tidak mau menurut ya?"

Minhyung menahan emosinya tatkala Haechan masih diam tak bergeming dengan ujung jari meremat kuat bajunya.

Babynya takut tampaknya.

"Baiklah, kau yang memulainya Haechan."

Detik berikutnya Haechan tersentak kaget karena Minhyung sudah merobek bajunya, bagaimana bisa daddynya ini melakukan hal itu dengan mudah?!

⪼Series One⪻ :: Markhyuck✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang