Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᗰᗩᖇKᕼYᑌᑕK
☀︎
"Ya Haechanie what are you doing...?"
Sarafnya seolah tak berfungsi lagi, Mark dengan wajah polos seperti anak kecil hanya terdiam di ambang pintu kamar milik salah satu membernya.
Disuguhkan pemandangan seindah ini mana bisa Mark melepaskan pandangannya begitu saja. Sayang sekali jika dilewatkan. Pahatan indah tubuh sang adik dengan pantat bulat sekalnya membuat tubuh Mark merinding dan dada berdesir pelan.
Sedangkan Haechan yang sedang menungging di depan sana masih tak menyadari kehadirannya. Masih fokus pada kegiatan olahraganya dengan mata terpejam dan alunan musik yang menyeruak keluar.
Mark berdehem pelan lalu memutuskan untuk menutup pintu kamar Haechan lalu berjalan menghampiri pria manis itu.
Dengan tenang Mark duduk di depan Haechan, tepat di sofa panjang ujung kasur Haechan.
Sampai beberapa detik berlalu, gerakan yoga Haechan telah berubah, kedua mata indah itu terbuka menampilkan obsidian yang begitu cantik nan menawan menatap terkejut ke arah depan sana.
Hyungnya? Sejak kapan?
"H-hyung?! Kapan kau masuk?"
"Saat kau sibuk menungging," oh tunggu, ucapan Mark terdengar tidak enak di telinga. Apa tidak bisa diperhalus lagi?
Yang muda berdehem pelan lalu memperbaiki posisinya, duduk bersimpuh di depan Mark yang masih memandangnya.
"Ada apa kemari?"
"Tadinya aku ingin mengajakmu membeli samgyeopsal, tapi tidak jadi."
Haechan membulatkan matanya, kebetulan ia juga ingin makan itu.
"Kenapa? Padahal aku juga sedang ingin makan itu."
"Oh jinjja? Geure, kau selesaikan yogamu dulu, aku beri waktu sampai sepuluh menit."
Lagi dengan mata membulat Haechan sedikit menegakkan tubuhnya.
