Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᗰᗩᖇKᕼYᑌᑕK
☀︎
"Eumphh."
Donghyuck merasakan sapuan lembut mengenai bibir ranumnya. Perlahan kelopak matanya terbuka, menampakkan seorang lelaki tampan yang tengah mengurung tubuhnya.
Minhyung mengulum nafsu bibir adiknya yang terasa kenyal, baginya, ini adalah mainan tercandu sepanjang masa.
"Kak Minhyung... ."
Minhyung menjauhkan wajahnya lalu menatap Donghyuck dengan nafsu yang membendung.
Donghyuck berusaha untuk menyentuh bahu kakaknya, namun ia merasakan jika kedua tangannya tak bisa digerakkan di atas sana.
"K-kak...," Donghyuck sedikit bergetar ketakutan mendapati kedua tangannya yang terikat kencang menggunakan sebuah dasi milik sang kakak.
Minhyung tersenyum miring lalu mengangkat dagu Donghyuck ke atas. Bibirnya kembali mencumbu mesra adiknya.
Donghyuck berusaha menolak perilaku tak senonoh dari kakaknya, namun ia tak cukup kuat untuk memberontak lebih.
Minhyung menggeram kala Donghyuck terlalu banyak bergerak membuat cumbuannya meleset. Ia lantas kembali menjauhkan bibirnya lalu menatap adiknya tegas.
"Diam Hyuck!"
Donghyuck bergetar hebat, air matanya berlinang begitu saja tanpa bisa dicegah. Ia sungguh takut saat ini, kakaknya terlihat seperti singa yang hendak memangsanya.
"Hnggh jangan!"
Minhyung tak menghiraukan ucapan Donghyuck, ia lantas mengecup lembut telinga Donghyuck, dan turun ke bawah menjilati leher putih bersih adiknya dengan sensual.
"Mhh... ."
Donghyuck merasakan sesuatu di bawah sana mengembang besar mengenai pangkal pahanya.
Donghyuck mendongak menggigit bibirnya berusaha menahan suara laknat yang hendak keluar karena ulah sang kakak.
"Jangan ditahan."
Perkataan Minhyung sontak membuat Donghyuck menatapnya dengan mata yang diselimuti kabut gairah.
Minhyung tersenyum kala rangsangannya berhasil membuat Donghyuck turn on.
Tangan kanannya ia gunakan sebagai tumpuan, sedangkan tangan kirinya menelusup masuk ke dalam baju tidur Donghyuck.
Perlahan telapak tangannya merambat naik menuju puncak dada Donghyuck.
Minhyung meremas pelan benda kenyal itu, sesekali memelintir pucuk gunung kembar itu. Mendapati serangan tak terduga dari Minhyung, membuat Donghyuck menggelinjang kenikmatan.
