Reason

402 48 50
                                    

!!WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Alur cerita murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada perkataan yang menyinggung.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~








Kalau kita punya orang terdekat yang sudah kita sayang dan percayai tiba tiba berubah, menjauh dan menghilang tanpa kabar rasanya memang sakit.

Kalau pun iya mereka sudah bosan, entah itu dengan orangnya atau ceritanya yang itu itu saja. Akan lebih bagus kalau berbicara terus terang, beritahu alasannya, barangkali dia itu memang tidak sadar sudah membuat yang lain lelah.

Dan ya, memang semua hal yang ada didunia ini bukan hanya tentang satu orang saja. Tapi apa salahnya untuk saling mengerti? Bukan hanya mau dimengerti.

"Beri aku alasan untuk tetap hidup"



== Reason ==



Ice berdiri di tepi kolam ikan. Matanya fokus memandang air bening didepannya. Melihat ikan ikan hias yang berenang bebas kesana dan kemari.

Ia melangkah lebih dekat, duduk dipinggirannya dan menyentuh air kolam yang langsung menyengat dingin. Matanya semakin awas memperhatikan kolam, tak ingin melewatkan sedikit pun kenyamanan yang ada di dasarnya.

Sudah lebih dari empat belas menit ia duduk seperti itu, meskipun tak ada apa pun yang terjadi.

"Tenang banget, seandainya aku juga bisa bernapas di dalam air, udah lama aku milih tinggal dilautan" gumamnya entah pada siapa, sesekali ia terkekeh sendiri.

"Kalau Ice tinggal dilautan terus Thorn sama siapa dong?"

Ice tersentak dan menoleh. Entah sejak kapan Thorn sudah berdiri disampingnya, hampir saja Ice jatuh ke kolam saking kagetnya.

"Ngapain lo disini sendirian?" tanya Fang yang baru muncul, berjalan santai menghampiri kedua temannya

"Keliatannya lagi ngapain?" ketusnya, merasa masih kesal karena dibuat terkejut

Fang tersenyum geli "Kaget kan lo, makanya jangan kebanyakan ngelamun"

Thorn yang sedari tadi diam saja pun ikut menyahut "Iya, Thorn udah berdiri disini dari tadi. Bahkan udah manggil Ice, tapi Icenya malah diem aja, gak denger atau gimana?"

Ice hanya mengernyit, sejak kapan Thorn memanggil namanya, dari tadi dia memang fokus ke kolam, tapi tidak sampai melamun atau apa tuh.

Ice memilih kembali diam, tak menggubris mereka yang masih melontarkan beberapa pertanyaan.

"Udah mau masuk nih, balik ke kelas yuk. Gue gak mau ya kena hukum sama pak Sai karena telat"

"Yuk, Thorn juga takut kena marah. Pak Sai serem"

"Duluan aja, aku masih mau disini" lirihnya tanpa menatap mereka berdua

Fang maju dua langkah mendekati Ice, menepuk pelan pundaknya, dan duduk disebelahnya.

"Lo kenapa? Ada yang gangguin lo lagi? Yang mana orangnya, bilang sama gue"

"Eh? Emangnya mau Fang apain?" bukan Ice yang menjawab melainkan Thorn

"Mau gue ajak ngopi" guyonnya

"Ih Fang baik banget, Thorn mau ikut ya nanti" ia hanya mengangguk, meladeni anak itu benar benar menguras energi

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang