Di sepertiga malam yang sunyi, cahaya bulan menyusup lembut melalui jendela membangunkan seseorang yang tengah terlelap dalam mimpi indahnya.
Bibirnya mengukir senyuman indah begitu manik hitam itu terbuka, pemandangan yang pertama kali ia lihat ialah seorang bidadari cantik yang kini berstatus sebagai istrinya.
Beberapa saat berlalu, ia tersadar bahwa belum menunaikan shalat malam. Akibat terlalu asyik menatap keindahan ciptaan-Nya membuat ia terlupa.
Dengan gerakan lembut, dia meraih tangan istrinya yang masih dalam pelukan mimpi.
"Assalamu'alaikum Zawjatii... Bangun yuk, kita shalat dulu" bisiknya dengan suara lembut yang dapat menggetarkan hati siapapun yang mendengar.
Ia ingin mengajaknya untuk bersama-sama menghadap Sang Pencipta, untuk meresapi ketenangan yang hanya bisa ditemukan dalam doa-doa malam.
"Istriku ini nyenyak sekali, mimpi apa cantik?" ujar Keinan sembari mengusap-usap pipi Ayes
Gadis itu sama sekali tak terusik, kedua matanya masih tertutup rapat. Keinan yang melihat tak ada respon menghela nafas pasrah.
إِنَّ فِيْ حُبِّك فَوْقَ مُسْتَوِى الْكَلَام
(Sesungguhnya cintaku kepadamu melebihi semua ucapan)فَقَرَرْتُ لِسَانِيْ أَنْ أَسْكُتْ عَنِ الْكَلَامِ
(Maka aku putuskan untuk diam daripada berbicara)Suara indah itu mengalun merdu diantara keheningan malam, lelaki itu menyanyikan sebuah lagu arab dengan harapan dapat membangunkan sang istri.
حُبِّيْ لَا لِمَاذَا وَلَا كَيْفَ
(Cintaku tak butuh kenapa dan mengapa)لَمْMnehdvieugznmsu
Nyanyiannya menjadi meracau tak jelas kala sebuah tangan membungkam mulutnya.
"Alhamdulillah akhirnya.. Eh kok masih tidur" kaget Keinan, dia mengira Ayes sudah terbangun ternyata matanya masih terpejam sempurna
"Hubabati, Ya Umma Awlaadii" panggilnya sembari mengecup tangan Ayes yang tadi sempat membungkam mulutnya
صلوات الله تبارکه
(Semoga shalawat dan keberkahan tercurah kepadanya)Kali ini lantunan shalawat yang mengalun merdu mengisi kesunyian malam.
ملأ الدنيا
Bugh!"Berisik" racau Ayesha dengan mata terpejam, gadis itu membalikkan badan memunggungi sang suami
"Brutal banget, padahal lagi tidur" keluh Keinan sembari menyingkirkan bantal yang menimpuk wajahnya
"Huft... Yaudah gapapa, biar aku aja yang shalat. Tapi awas ya kalo nanti shalat shubuh masih susah dibangunin" putusnya pasrah kemudian beranjak mengambil air wudhu
Seulas senyuman culas terbit, dengan mata yang terpejam gadis itu menarik kembali selimut guna menutupi tubuh mungilnya.
Beberapa jam berlalu...
Akhirnya manik coklat madu itu perlahan terbuka begitu mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an.
Dipandangnya sosok laki-laki dengan setelan koko dan sarung putih serta peci hitam membuat ketampanannya semakin terpancar. Pemandangan yang biasanya hanya sebatas hayalan kini ia bisa rasakan.
Matanya sontak menutup rapat kala sang suami menoleh kearahnya.
"صدق الله العظيم"
"Ambil wudhu Ayes, kita berjamaah. Saya tahu kamu sudah bangun" ujar Keinan membuat gadis itu kembali membuka mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Skripsi Cinta
SpiritualDisaat yang lain sibuk skripsi ia malah sibuk resepsi. "Ya Allah Ayes mau skripsi bukan malah jadi istri"