6. Kebencian

106 7 0
                                    

Dipagi yang sangat cerah ini aku terbangun dan bergegas untuk ke kantor polisi dan menjalankan misi pertamaku, sebagai detective.

Ketika aku sampai di kantor polisi, ternyata banyak orang yang mau daftar menjadi polisi.

Aku berbeda dengan mereka, aku mempunyai berkas perbantuan dari negara Rusia untuk negara Indonesia, dalam rangka pencarian dan meringkus penjualan senjata illegal.

Aku menghampiri salah satu polisi dan bertanya dimana jenderalnya?

Mereka seperti mencemooh aku dengan tidak memperdulikan pertanyaanku.

Akupun memperlihatkan ID Card stasi polisi rahasia dari Rusia.

lalu aku memperkenalkan diri dengan nama Doja Hwang.

Aku tau mereka akan berpikir apa kepadaku, dan tidak mungkinkan, kasus seorang anak pejabat tinggi di kota ini bisa di lupakan begitu aja.

Kasus penculikan anak 15 tahun yang lalu, dengan nama Doja Hwang.

Lalu mereka memanggilku dan menyuruhku masuk ke dalam ruangan yang berbeda dengan yang lainnya.

Ketika aku sampai di ruangan tersebut ada satu orang polisi yang sedang duduk di depan komputer, dia tidak menggunakan seragam seperti yang lainnya.

Dia menyuruhku masuk dan duduk didepannya.

Dia memperkenalkan diri dengan nama Togar Hartigan, sepertinya dia mempunyai pangkat yang cukup tinggi.

Lalu dia menanyakan pertanyaan apa yang sudah aku prediksi sebelumnya.

Togar : "boleh saya menanyakan sesuatu?" dengan muka yang bingung

Aku : "silahkan" poker face.

Togar : "boleh tau, siapa nama ayah dan ibu kamu?" sambil melihat layar komputer.

Aku : "ayah saya Ryder Bratadikara dan ibu saya Lolita Ayaka" menjawab dengan lantang.

Togar : "kamu tinggal sama ayah dan ibumu?"

Aku : "tidak, aku tinggal bersama ibu angkatku, karna orangtua kandungku membuang anaknya"

Dan masih banyak pertanyaan demi pertanyaan yang harus aku jawab.

Tidak lama setelah pertanyaan itu dia keluar dan menelpon seseorang.

Biyar aku tebak, pasti dia telpon papa tercintanya Doja.

(Haha Doja-Doja nangis kamu? Inikan yang kamu mau selama ini?) aku yang berbicara dengan Doja

Akupun menunggunya cukup lama.

Ketika aku mau keluar, memastikan dia masih ada di depan ruangan ini atau tidak.

Tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki berteriak "dimana anak saya"

Ternyata benarkan tebakanku, bapak Togar menelpon papanya Doja.

Dia langsung masuk dan memelukku dengan kencang dan menangis. Sambil berbisik,

papa : "nak ini papa sayang, papa mencarimu selama ini, terimakasih tuhan"

Lalu dia juga menelpon mama memberitahu kalau Doja sudah ketemu.

Sudah di pastikan suasana saat itu, heboh penuh dengan tangisan yang sangat aku benci.

Papa mengajakku pulang ke rumah, tetapi aku menggungu jenderal untuk memberikan berkasnya. papa bilang,

Papa : "ini jenderalnya" sambil menunjuk ke arah pak Togar.

Julia : "ohh oke, ini pak berkasnya" memberikan berkas kepadanya.

Tetapi papa menepis dan bilang ini urusan gampang, kamu harus pulang ke rumah, mama sedang di jalan pulang dari rumahsakit.

Akupun mengikuti apa yang dimau papa, agar mempermudah misi pencarianku.

AKU DAN DIA SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang