5. Jakarta Indonesia

178 10 0
                                    

Sesampainya di kota Jakarta Indonesia, aku bergegas menuju rumah yang sudah aku beli sebelumnya.

Kebetulan rumah itu tidak jauh dari tempat kerja aku nanti.

aku memesan taksi online, untuk menuju rumahku.

Sesampainya di rumah, aku menghubungi Mrs. Salt dan memberikan alamat rumahku.

Karena Chernyy Blood juga menjual senjata dan bom ke Indonesia. 

Agar mempermudah untuk aku menjalankan misinya.

Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu rumahku, entah siapa yang datang.

Karna belum ada yang tau kalau Doja ada di Indonesia sekarang.

Aku mengambil pistolku dan pelan-pelan mendekat untuk mengintip di jendela depan rumah.

Benar saja ada 3 orang laki-laki depan pintu rumahku.

Aku membuka pintu rumah dan langsung menodong mereka.

Julia        : "mau apa kalian?" sambil menodongkan pistol kearah mereka.

Laki-laki : "Privet Julia" wajah mereka yang datar seolah tidak takut.

Julia        : "siapa kalian?" tetap menodong mereka.

Laki-laki : "my tvoi druz'ya, Mrs. Salt skazal nam pomoch' tebe" artinya (kami temanmu, Mrs. Salt menyuruh kami untuk membantumu) sambil memperlihatkan kartu anggota Chernyy Blood.

Julia       : "Pozhaluysta, voydite" artinya (silahkan, masuk) menurunkan pistolku dari tangan dan membukakan pintu.

Oya mereka memperkenalkan diri dengan nama Danil Bykov, Igor Gennadius, Sha Rusmadina.

Mereka memang tinggal di Indonesia, untuk menjual dan mendistribusikan persenjataan untuk kelompok tertentu.

Aku dan mereka bersiap untuk ke gudang milik Chernyy Blood di kota Jakarta.

Sesampainya digudang, aku mengecek semua persenjataan dan alat-alat untuk merakitnya.

Mereka menawarkan bantuan untuk menjalankan misiku, namun aku sudah mempunyai misi sendiri untuk membawa Nikolai.

Saat ini aku belum butuh bantuan mereka, aku meminta mereka untuk focus dengan penjualan senjata.

Ada saatnya nanti, aku akan menghubungi mereka untuk membantuku.

Aku hanya berpesan kepada mereka untuk tidak memanggil namaku dikota ini.

Mereka harus memanggilku Doja, agar semua misiku aman.

(Doja menangis? Memang hanya itu yang bisa kamu lakukan), aku yang sedang berbicara kepada Doja.

Aku pergi untuk mencari makan dan berkeliling di kota Jakarta.

Aku meminjam mobil Sha, untuk membeli mobil dan mencari makan.

Sesampainya di showroom mobil, aku melihat-lihat beberapa mobil yang terpajang.

Ada pegawai showroom yang menghampiriku, dia bertanya kepadaku,

pegawai showroom   : "ada yang bisa saya bantu?" berjalan mendekatiku

Julia   : "yap, ada mobil yang bisa aku bawa sekarang?" melihat matanya.

pegawai showroom    : "sekarang ya? Ada beberapa sih, mari saya tunjukan" mengajakku untuk masuk ke salah satu ruangan.

Dia masuk kedalam ruangan dan membuka laptopnya, lalu akupun ikut masuk.

Aku melihat ID Cardnya, dia bernama Jiku Morvelous.

Di ruangan itu aku melihat ada banyak foto-foto dia dan teman-temannya.

Ada salah satu foto, mereka menggunakan seragam hitam, vest dan masker.

Aku tidak tahu siapa saja yang ada di foto tersebut.

Karna mereka semua menggunakan seragam, vest, masker yang sama, hanya Jiku yang tidak menggunakan masker.

Dan ada bendera bertuliskan Luckecr Wolf di mejanya, mungkin itu cuman geng motor atau mobil.

Dia menunjukan ada beberapa mobil yang ready untuk bisa di bawa sekarang.

Aku tertarik sama salah satu mobil jeep warna hitam, akhirnya aku membeli Jeep Wangerler berwarna hitam itu.

Akupun membawanya langsung.

Aku menelpon Sha untuk mengambil mobilnya dishowroom.

Aku berjalan-jalan menggunakan mobil baruku dan mampir disalah satu restoran untuk membeli makan.

Aku mampir di restoran Slice of Spice.

Aruya    : "selamat datang di Slice of Spice" melihatku

Aku berjalan mendekatinya.

Aruya    : "hay sama saya Aruya, ada yang bisa saya bantu?" menundukan kepalanya.

Julia       : "yap" sambil melihat menu

Aruya    : "boleh mau pesan apa?"

Julia       : "Lasagna, minumnya ada vodka?" poker face

Aruya     : "ada" dengan muka yang senyum dan ramah

Julia       : "satu" poker face

Aruya     : "oke di tunggu ya!" masih dengan senyumnya

Aku duduk di meja paling pojok, sambil memerhatikan keadaan sekitar.

Tidak lama makanan dan minumanku datang.

Aruya     : "permisi, ini makannya dan ini minumnya" sambil menaruh makan dan minuman di mejaku

Julia       : "yap" poker face

Aruya    : "maaf, kamu bukan orang sini ya? Aku belum pernah melihatmu disini"

Julia       : "bukan, baru pindah ke sini" dengan nada yang ketus berharap dia pergi dari hadapanku.

Aruya     : "ohh pantesan, perkenalkan"

Julia       : "aruya?" aku memotong perkataannya.

Aruya     : "kok tau?" muka kaget

Julia       : "tadikan udah bilang" masih poker face

Aruya    : "ohh iyaa lupa hehe, nama kamu siapa?" menyodorkan tangannya untuk berkenalan.

Julia       : "aku Doja"

Aruya    : "hah Doja?" makin kaget

Julia       : "yap Doja Hwang" Seringai jahat

Aruya    : "o oke, se selamat menikmati" nada yang terbata-bata muka yang kaget.

Aku tau apa yang dia pikirkan setelah mendengarkan namaku.

Aku tau nama dia dari Doja, sepertinya dia teman kecilnya Doja.

kita liat apa yang akan dia lakukan setelah mengetahui Doja ada di kota ini.

AKU DAN DIA SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang