24. Lemah Tak Berdaya

97 5 0
                                    

Hari itu aku melihat Nikolai yang lemah terkapar.

aku masuk disalah satu mobil mereka, aku melihat Nikolai yang digotong sama anak buahnya.

Nikolai masuk di mobil jiku dan keyra. aku, iras, dan haki di mobilnya iras, kami semua menuju rumah sakit yang terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, aku berlari ke UGD untuk meminta suster bantu mengangkat Nikolai

Semua yang ada disana panik, dan mencoba membawa tubuh Nikolai yang sudah tidak berdaya

di antara anak-anak Luckecr Wolf jiku yang paling terlihat panik ketika itu, aku mencoba menenangkannya dan bertanya apakah Nikolai mempunyai penyakit yang serius?

Niko di bawa masuk ke dalam dan kami semua dilarang masuk, kami pun menunggu Niko di depan ruangan IGD itu. 

tiba-tiba Iras marah dan menuduhku "apa yang sudah kamu lakukan sama Niko?" aku yang sedikit terkejut mendenger dia berbicara seperti itu kepadaku

julia : (berdiri di depan wajah iras) "jangan asal bicara, kalo aku yg melakukannya buat apa aku menelpon jiku dan menyuruh kalian datang"

Iras : "siapa tau ini rencana kamukan, kalo ada apa-apa yang terjadi kepada niko, abis kamu...." dengan tangannya yang menunjuk ke arahku.

Keyra : "tahan" memegang tangan iras

Jiku :"KALIAN BISA DIAM! kenapa si gk fokus sama Niko dulu sekarang" menarik tangan julia.

aku mengikuti Jiku untuk duduk disampingnya.

Julia : "iras bener, aku yang membuat Nikolai begini" pergi meninggalkan mereka dengan rasa bersalah.

semua inii karna aku, semua masalah ini ada karna aku.

aku pergi dan keluar rumah sakit, aku mengangkatkan tanganku untuk memanggil taxi yang sedang parkir di depan rumah sakit.

taxi itu berjalan mendekatiku, aku membuka pintu dan masuk duduk di belakang "jalan pak" dia hanya menganggukan kepala dan menjalankan mobil itu.

aku menatap keluar kaca mobil, sambil memikirkan apakah Nikolai baik-baik saja? apakah ini semua salahku? apa yang harus aku lakukan.

dengan semua suara yang ada dikepalaku, tanpa sadar aku sudah jauh meninggalkan rumah sakit itu

tidak lama telponku berdering, aku melihat itu dari papa, ya papa menelponku.

aku tau yang akan dia bicarakan mungkin dia mau menyalahkanku atas apa yang terjadi kepada Niko.

aku melihat ke arah depan mobil yang menuju lampu merah, mobilpun berhenti, aku mencoba mengangkat telpon dari papa.

Julia : "Hallllll........" belum sempat aku menyapa papa.

tiba-tiba ada 3 orang yang masuk ke dalam mobilku, satu duduk didepan dan duanya lagi duduk di samping kiri dan kananku.

mobilpun langsung menerobos lampu merah berjalan dengan kecepatan yang sangat tinggi.

julia :" siapa kalian? (poker face)" tanyaku, kepada mereka.

tidak ada yang menjawabku saat itu, aku memerhatikan senjata yang ada di saku orang yang duduk didepanku.

aku ingat dengan jelas senjata itu berasal dari mana, senjata yang pernah aku rakit lalu menjualnya, tidak akan pernah lupa dengan pekerjaanku.

Julia :" siapa yang menyuruh kalian untuk menjemputku? Ms Salt atau Mr Maks?" sambil melihat kaca spion.

ternyata mereka hanya bertiga, tidak ada mobil yang mengikutiku di belakang.

kesalahan mereka membiarkan aku bebas tanpa mengikat atau membiusku.

dengan cepat tangan kananku membuka pintu samping dan kakiku yang menendang mereka untuk keluar dari mobil itu.

orang di depan mengambil pistol di sakunya dan menembak ke arahku, sebelum dia sempat menembakku, aku menjatohkan diriku dari mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan yang sangat tinggi.

aku jatuh terguling dengan kedua tanganku yang menutupi kepalaku, aku terseret lumayan jauh dari pertama aku menjatuhkan diri, baju dan celanaku robek, darahpun mengalir dari tanganku.

aku berdiri dan sambil memegang tanganku yang sedang berdarah, aku mencoba lari untuk bersembunyi, karna mereka pasti akan mencariku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU DAN DIA SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang