23. Pantai

311 4 3
                                    

Disore harinya, seperti biasa aku menuju pantai untuk melihat marahari terbenam.

Aku duduk dipasir yang sangat halus dan menutup mata menikmati angin yang sejuk, mendengar suara deburan ombak yang membuat hatiku sejuk

Santai dan nyaman sering kali aku tertidur, terbawa suasana yang membuatku tenang dan nyaman.

Ketika aku sedang menutup mata, aku merasa ada yang sedang duduk disampingku.

Aku membuka mataku, alangkah terkejutnya aku Nikolai ada di sampingku.

Dia sedang duduk dan memeluk kakinya, wajahnya mendonghak ke atas sambil menutup matanya.

Dia hanya bilang "enak juga ya disini, pantas kamu sering ke sini"

Aku kembali memejamkan mataku, sambil berbaring dipasir.

Nikolaipun mengikutiku berbaring dipasir, dan meletakan tangannya di samping tanganku.

Nikolai : "tapi angin laut itu berbahaya untuk badan loh"

Julia : "aku tau, tapi aku suka disini tenang dan nyaman"

Nikolai : "ooo okee, apa yang sedang kamu pikirkan ?"

Julia : "aku hanya berpikir, mungkin aku masalahnya"

Nikolai : "kenapa kamu berpikir seperti itu?"

Julia : "aku bingung"

Nikolai : "kenapa?

Julia : "aku mencoba lebih keras untuk menjaga dan menolong Doja dan keluarganya"

Nikolai : "aku percaya kamu, karna kamu percaya aku"

Julia : "tapi dia tidak percaya denganku, dia bilang kepadaku, jika aku masih berada didekatmu, mungkin Doja akan melakukan sesuatu"

Nikolai : "aku percaya kamu bisa membuatnya percaya kepadamu, hanya butuh waktu untuk membuktikan itu.

Julia : " aku boleh menanyakan sesuatu kepadamu ?"

Nikolai : " tentu, apa ?"

Julia : "kamu sungguh sangat sayang dengan Zoe ?

Nikolai : "(menghela napas) mmm, aku selalu mencintainya"

Julia : "aku sungguh-sungguh minta maaf kepadamu, aku takut kamu merasakan apa yang aku rasakan" bangun dan duduk sambil memeluk kaki.

Nikolai : "(bangun dan duduk) memang apa yang kamu rasakan?"

Julia : "sepi, hampa, kosong.

Nikolai : "kamu tau Julia, dulu aku juga sama sepertimu, aku pergi dari satu negara ke negara lain, untuk mencari kekosongan itu, dan akhirnya di negara ini aku bertemu seorang Perempuan yang bisa membuatku nyaman, aku selalu tertawa dengan tingah konyolnya, manjanya dia membuatku merasa menjadi laki-laki yang sesungguhnya, lama-lama kekosongan itu tidak pernah ada lagi dihidupku, mungkin kamu harus mencari seseorang yang bisa menutupi kekosongan kamu itu.

Julia : " yaaa, kamu betull, tidak ada yang bisa melarang cinta?"

Nikolai : "yaaa, ehheemm" merubah posisi duduknya dengan menghadap kearahku.

Julia : "tapi jangan melarang aku untuk sayang kepadamu, untuk menjagamu, itu bukan hal yang burukkan? Cinta itu bukan hal yang buruk bukan? Atau aku salah?" melihat ombak.

Nikolai : "(tersenyum melihat Julia) kenapa kamu tidak berbicara sambil melihatku?"

Julia : "aku pikir ombak dilaut sana bisa membuatku tenang, untuk berbiacara kepadamu, aku tidak yakin dengan apa yang aku rasakan, tapi rasa ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya, ketika aku melihatmu untuk pertama kali, jantungku berdetak lebih kencang beda seperti biasanya, dan aku selalu memikirkan kamu, kamu sedang apa, kamu aman atau tidak, aku tau itu salah aku tau mungkin itu buruk..............."

Nikolai : "(memeluk Julia sambil mengelus kepalanya) tidak ada yang salah, terimakasih kamu sudah jujur dengan apa yang kamu rasakan sekarang, kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau kepadaku (melepas pelukannya) asal jangan menyuruhku untuk balik ke Chernyy Blood ya"

Julia : "(tertawa melihat Nikolai)

Akupun kembali melihat matahari yang sedikit lagi tenggelam.

Hari mulai gelap, angin mulai dingin, deburan ombak yang mulai kencang.

Aku banyak berbicara dengan Nikolai, aku pikir Nikolai sedang mendengarkan aku sambil memejamkan matanya.

Ketika aku mengajaknya untuk pulang, aku mencoba membangunkannya "aku pikir, kita harus pulang, anginnya sudah mulai dingin"

Dia tidak merubah posisinya, aku sedikit khawatir aku mencoba membangunkan dengan memegang tangannya.

Tangannya yang begitu dingin, aku mulai memegang pipi dan terus memanggilnya "Nikolai bangun, Niko" dengan panik aku mengecek nadi di tangannya dan menempelkan telingaku di dadanya.

Jantungnya masih berdetak, tapi dia tidak merespon apapun.

Aku mencoba menelpon Jiku dan menyuruhnya untuk ke tempatku.

Sambil menunggu Jiku aku terus mencoba membangunkannya.

aku mencoba mengecek jantungnya lagi dan jantungnya mulai melemah.

Aku mencoba berbagai cara untuk menolongnya dengan pertolongan pertama.

Tidak lamapun anak-anak Luckecr Wolf datang, dan membawa Nikolai ke rumah sakit.

AKU DAN DIA SATUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang