# Gue Takut, Je

1.7K 192 11
                                    


Reynan tidak pulang ke kontrakan selama 2 hari ini karena ternyata kelasnya mengadakan acara pameran di sebuah galery milik orang tua salah satu temannya dan karya yang terbaik akan dipajang disana.

Karena reynan tidak ada jadi urusan perdapuran diserahkan kepada januar, chandra dan helmi seharusnya tapi karena helmi masih dalam masa pemulihan, jadi hanya januar dan chandra yang bertanggung jawab atas makanan di kontrakan.

" laper~ " helmi yang tiduran diatas sofa merasa jika perutnya sangat kelaparan padahal tadi dia sudah makan nasi goreng buatan chandra

" bayi lo laper tuh nu " ucap jegar sambil menunjuk kearah helmi

" tadi kan udah makan masa laper lagi? Tadi udah makan banyak lho " bukan januar melarang helmi makan lagi hanya saja helmi sudah makan 2 porsi nasi goreng takutnya perutnya akan sakit jika makan lagi

" ya tapi gue laper lagi gimana dong? " helmi hanya bisa grusak grusuk merasakan perutnya yang terus meminta makan

" makan camilan aja ya? Daripada nanti sakit perut kan repot " marko menyodorkan snack kemasan keaeah helmi

" udah minum obat belum tadi? Awas aja sampe lupa! " oh gawat, helmi benar benar lupa melakukan hal itu dan jika dia berbohong juga percuma saja karena pasti mereka akan mengecek sisa obat helmi

" he he lupa, maap " helmi hanya bisa cengangas cengenges sambil memakan snacknya

" kebiasaan lo hel, nanti sebelum tidur jangan lupa diminum obatnya " ucap marko

" tenang aja mark, ntar bakal gue awasin sampe dia minum tuh obat " januar berjalan dari dapur sambil membawa buah yang sudah dipotong

Ting.

Suara dentingan dari ponsel januar membuat marko, jegar juga helmi melihat kearahnya dan yang punya ponsel langsung mengambil ponselnya untuk mengetahui siapa yang memberinya pesan

" besok gue, marka sama chandra disuruh ke kantor polisi lagi jam 2 siang " januar memperlihatkan chat dari kepolisian kepada 3 orang lainnya, di kontrakan hanya mereka berempat sebab chandra dan jiko sedang ada tugas kelompok bersama teman mereka diluar

" besok chandra kelas siang gak mungkin dia bisa ikut " ucap marko setelah mengecek jadwal masuk anggota barkenzy

" kalau gitu gue ikut kalian ya, kan gue kelas pagi besok " helmi antusias ingin ikut ke kantor polisi bersama marko dan januar

" gak boleh! " ucap janu dan marko bersamaan

" pasti pasti pasti gak boleh ini gak boleh itu gak boleh apa pokoknya gak boleh, terus gue bolehnya ngapain? Emang cuma kalian yang boleh ngurusin masalah ini? Inget! Yang korban di kasus ini itu gue! Jadi gue juga harusnya boleh ikut kalian ke kantor polisi! Gue juga pengen tau siapa pelakunya! " helmi menaruh snack yang semula berada ditangannya kemudian dia masuk ke kamarnya.

" ngambek lagi pasti dia " ucap jegar yang sedari tadi menatap kepergian helmi

" biarin ikut aja sih nu, emang kenapa kok dia gak boleh ikut? " jegar penasaran kenapa dua orang itu menolak untuk membawa helmi

" sebenernya polisi ngasih tau gue juga tentang tersangkanya dan gue gak mau helmi tau siapa salah satu tersangkanya " jelas januar

" emang siapa? " januar berbisik pelan di telinga jegar dan betapa terkejutnya dia setelah mendengar nama itu disebutkan oleh januar

" bajingan! Kalau sampe bener dia ikut ambil bagian dari kecelakaan helmi, gue gak bakal biarin tuh orang! " januar dan marko hanya berharap jika orang itu tidak termasuk karena jika benar orang itu ikut ambil bagian dari kecelakaan helmi, maka entah bagaimana perasaan helmi nanti

7 PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang