# Janji Sama Gue

1.7K 188 8
                                    


Sudah hampir 3 hari helmi dirawat di rumah sakit dan member juga bergantian menjaga helmi karena mereka juga harus kuliah, sedangkan untuk tugas tugas kuliah helmi, ada tama yang akan selalu menjenguk helmi setelah selesai kelas dan memberitahunya tentang tugas apa yang diberikan di hari itu.

Bisa dibilang tama adalah orang yang dekat dengan helmi selain member barkenzy. Dan hanya tama yang sedekat ini dengan helmi sebab helmi tidak terlalu suka punya banyak teman.

" kalau gitu gue balik dulu ya hel, besok gue kesini lagi " tama berpamitan karena memang hari sudah mulai sore

" emangnya besok lo gak ke gereja? " tanya helmi

" ke gereja kok kan pagi kesananya siangnya bisa jengukin lo " tama mengemasi barangnya dan bersiap untuk pergi

" yaudah kalau gitu tapi kalau lo sibuk gak usah kesini gak papa toh juga lo udah jengukin gue tiap hari " helmi mengembalikan buku yang kemarin tama berikan kepadanya

" sans hel, gue gak masalah jengukin lo tiap hari jadi ada alasan buat keluar rumah " ucap tama

" kasian yang anak tunggal " helmi dan tama hanya tertawa bersama. Kemudian tama pergi dari ruang rawat helmi

" pulang tam? " januar uang baru saja datang tidak sengaja berpapasan dengan tama

" eh iya nu soalnya udah sore juga, besok gue kesini lagi kok pulang dari gereja " jelas tama

" oh gitu, yaudah hati-hati bawa mobilnya " tama hanya mengangguk lalu berlalu meninggalkan januar yang juga pergi masuk ke ruang rawat helmi

Januar melihat helmi yang tengok kanan kiri seperti mencari sesuatu dan tak kunjung ketemu dan tidak sengaja mata mereka berdua bertemu

" nu, lo liat hp gue gak? Tas gue ada tapi kok hp nya ilang " helmi mengeluarkan semua isi tasnya dan masih tidak melihat dimana keberadaan ponselnya

" ada sama gue hp nya " januar berjalan mendekat ke ranjang helmi

" alhamdulillah kalau sama lo, gue kira hp gue ilang " helmi menghela napasnya kemudian meletakkan kembali barang-barang nya kedalam tas

" jujur sama gue sekarang! Apa yang lo tutupin dari kita berenam? " januar sedikit meninggikan suaranya

" gak ada yang gue tutupin, lo kenapa sih nu? " helmi tidak tahu aama sekali apa maksud januar karena helmi tidak tahu jika januar sudah membaca chat itu

" jangan bohong hel! Gue udah baca semuanya dan lo masih mau bohong? " helmi semakin tidak paham dengan apa yang dibicarakan januar

" sumpah demi tuhan gue gak tau lo ngomong apa, dan kalau lo kesini cuma mau marah marah sama gue mendingan lo pergi dari sini! " helmi terlihat memegang kepalanya yang terasa sakit

" lo gak papa? " tangan januar yang hendak menyentuh kepala helmi langsung ditepis oleh helmi

" gak usah peduliin gue! Kalau lo cuma bisa marah marah gak jelas kayak gitu! " sungguh helmi kesal sekarang

" sorry, gue yang salah gue cuma gak mau lo itu menutup diri dari kita, lo bisa berbagi keluh kesah lo sama kita hel jangan semua di pendem sendiri " januar duduk disebelah ranjang helmi

" ya gue juga gak paham lo ngomong apa, gue gak tau apa yang lo maksud~ " entah kenapa semenjak sakit helmi jadi begitu sensitif

" maafin gue, hel harusnya gue nanya baik baik sama lo dan gak ngebentak kayak tadi, maafin gue ya? " januar memegang tangan helmi untuk menenangkan nya

" emangnya masalah apa yang gue tutupin? Sepenting itu? " tanya helmi

" jawab dulu dimaafin gak? " helmi hanya diam tak menanggapi " hel jawab dulu dimaafin gak? "

7 PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang