# Masalah selesai

1.7K 220 15
                                    


Pagi ini jegar yang biasanya sudah lari pagi, ternyata dia masih dikamar entah melakukan apa sejak sehabis sholat subuh, bahkan bude pun tidak tahu apa yang dilakukan jegar selama itu didalam kamar yang hanya terdengar beberapa barang jatuh ke lantai.

" sarapan dulu, le itu rakha udah nungguin kamu di meja makan sama pakde mu " bude mengetuk pintu kamar jegar

" iya sebentar bude~ ini bentar lagi selesai kok " ucap jegar disebalik pintu

" yaudah kalau gitu bude tunggu dibawah ya, ojo suwe suwe " bude berjalan meninggalkan kamar jegar

" nggeh bude "

Setelah beberapa menit akhirnya jegar menyusul mereka bertiga di meja makan untuk sarapan pagi bersama

" mas mas, nanti anterin aku ke sekolah yo, kata ibuk mas gak kuliah hari ini " ucap rakha

" iya nanti tak anterin, tapi mas gak bisa jemput kamu soale mas mau pulang hari ini, jadi kamu nanti minta jemput supir aja " bude kaget sekaligus senang karena jegar akhirnya memutuskan untuk kembali, itu artinya apa yang terjadi kemarin berhasil meyakinkan hati .

" lho kok gitu? Mas ndak tinggal disini terus to? " rakha yang masih kecil wajar tidak mengerti kenapa jegar tiba-tiba pindah ke rumahnya, jadi wajar saja dia bertanya seperti itu.

" mas nginep sini karena kangen sama kalian bukan mau tinggal disini selamanya " jegar kembali menyantap sarapannya yang tinggal satu suap itu

" kamu udah mantep buat pulang, le? Yakin gak bakal kabur kaburan lagi kayak gini? Bude gak mau ya kalau lihat kamu kayak gitu lagi " bude hanya memastikan karena dia juga tidak mau jika jegar terus terusan menyalahkan dirinya sendiri

" jegar yakin bude~ " ucap jegar meyakinkan budenya

" kalau emang itu keputusan mu, yo wes lah buk toh yo apik koyo ngene " ucap pakde

" nggeh pak, yo wes kamu siap siap anterin rakha sekolah biar pulange bude yang jemput, jadi nanti setelah nganter rakha kamu langsung pulang ke kontrakan " bude mengambil piring bekas jegar dan juga rakha untuk dibawa ke dapur.

Setelah jegar mengambil semua barangnya di dalam kamar, jegar langsung berpamitan dengan pakde dan juga bude tang tengah asik menonton televisi karena hari ini mereka juga libur kerja.

" pamit dulu pakde, bude~ assalamualaikum " jegar menjabat tangan pakde dan bude

" waalaikumsalam, hati-hati yo le~ "

" nggeh pakde "

Jegar membawa kopernya keluar lalu memasukkannya kedalam mobil, setelah memasukkan koper jegar melajukan mobilnya menuju ke sekolah rakha karena dia harus mengantar anak itu dulu

" mas rakha masuk dulu nggeh " rakha salim kepada jegar

" iya belajar yang rajin ya " jegar memberikan selembar uang kertas berwarna biru kepada rakha untuk tambahan uang jajannya.

" da~ mas jegar, sering sering main yo " rakha berlari menuju kelasnya dan jegar langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah yang sudah 1 minggu ia tinggalkan.

--#--

Tok tok tok

Suara pintu yang diketuk dari luar, mengalihkan semua pandangan dari keenam pemuda yang lagi asik nobar film frozen kesukaan jiko.

" siapa tuh pagi pagi udah bertamu aja? " tanya reynan yang masih sibuk nyebelin kuaci yang dibeliin chandra semalem

" buka aja sono! Gue mager buat berdiri " helmi menyuruh januar membukakan pintu

7 PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang