📝 story only.
Tahun ini, Ajay berada ditingkat dua belas bersama Sam dan Yanan. Sedangkan Dante dan Kim dia masih kelas sebelas. Kim ini satu kelas dengan Bella, Adik Ajay.
Hari ini, Bella dan Kim sedang belajar kelompok dalam pembuatan projek Fotografi. Mereka diminta menemukan ide yang bersifat fantasi/khayalan. Lalu diminta memotretnya untuk dijadikan sebagai sebuah poster.
Mereka kali ini memutuskan untuk kerja kelompok di kosan Kim. Tentu saja Ajay ikut, bukan hanya untuk patroli seperti biasanya saja tapi dia di beri mandat dari ibu negara untuk mengawasi Bella yang ber-notabene sebagai cewek main ke kosan cowok.
Bukannya sedih, Ajay malah terlihat senang karena dengan begitu dia bisa lebih lama di kosan milik orang tuanya ini.
"Siapa yang makan brownis dikulkas?"
Kim datang-datang langsung meng-interogasi setiap manusia yang ada disini.
"Bukan gue ya, Bang! Dari tadi gue main ps disini," Jelas Dante, jujur.
Mata Kim beralih ke arah Sam.
"Lo lupa dari tadi gue rebahan sama Yanan," Balas Sam setelah mendapatkan tatapan membunuh dari temannya.
"Punya brownis bagi-bagi dikit nggak dosa kali,"
Dan inilah pelakunya, setelah mengatakannya dengan nada tanpa dosa. Sang pelaku malah rebahan sambil main game seakan-akan dunia ini hanya miliknya seorang.
"Masalahnya itu brownis titipan kakak gue goblok!"
Kim menjambak rambut Ajay sampai rontok. Biarkan saja!
"Aduh! Terus gue harus gimana?" Tanya Ajay seolah-olah ini hanyalah permasalahan sekecil upil.
"Ya ganti!"
"Iya, Cil. Nanti kita beliin lagi yang banyak setokonya sekalian kalau mau," Dengan santai Ajay menjawab menunjukkan bahwa juragan memang beda.
"Hah kita? Lu aja kali," Tegas Kim tak terima. Karena ini salah Ajay dan yang harusnya tanggung jawab seharusnya hanyalah dia.
"Kalau gue maunya sama elu gimana?"
"Tapi gue nggak mau."
Kim tuh si paling teguh pendirian.
"Tapi sayangnya gue maksa!"
Tapi, tetap gagal kalau berhadapan sama Ajay.
"Gimana lo udah kelar nugas kan? Ayo kita berangkat beli brownis!"
"Adek lo mau pulang,"
"Bang, Bella naik ojol aja ya." Teriak adek Ajay dari lantai bawah.
"Dengarkan?"
Pada akhirnya Kim pun tetap kalah telak. Mereka boncengan beli brownis berdua. Ajay sengaja memilih jalan alternatif yang nyatanya lebih jauh dari biasanya.
Kata Ajay sih supaya tidak macet. Namun, sepertinya itu hanyalah alasannya saja. Bisa dilihat dari senyum miring di akhir kata 'biar nggak macet' tadi.
"Motor lo bisa diajak cepet gak sih?"
Protes Kim yang sudah kesal karena merasa Ajay sengaja membuatnya lama untuk sampai.
"Halah itung-itung jalan-jalan sore. Kapan lagi bisa dibonceng cowok secakep ini?" Goda Ajay.
"Amit-amit,"
🛵💨✨
menurut kalian, ajay tuh tipe cowok gimana? Tulis pendapat kalian di kolom komentar💬
<💌@ghostchapterss : tim kangen kapal jaepil mana suaranya☝>
KAMU SEDANG MEMBACA
₊‧°𐐪 KiM PiRi 𐑂°‧₊ (Jaepil AU)
Fantastikakibat ketidaktahuan kim tentang minuman yang baru saja dia teguk habis, menyebabkan dia harus memiliki sayap peri di punggungnya🧃🧚🏻♂️✨ - Written by GhostChapterss, 2023.