Story of the Twins Brother (End)

Hmm...

Hmm..

Aku mau bilang, entah mau nangis atau ketawa baca comment kamu mengenai Aila.

Aku baca ada sebagain yang ngerasa nggak adil sama apa derita yang aku lakuin sama Aila dan si kembar, bahkan ada yang mengatakan aku lebih berpihak pada Aila.

Menulis kalau Aila dengan mudahnya mendapatkan kebahagiannya, berbeda dengan Karel dan Darel yang sudah menderita dari kecil.

Jadi gini ya...

Entah cara berpikir aku yang salah dan nggak sesuai dengan kalian.

Aku dari awal nggak pernah lo nulis dari awal, penderitaan Karel dan Darel karena kehadiran Aila.

Biar aku lurusin dikit, aku mau menyampaikan pendapat aja ya..

Terserah kalian setuju atau tidak, karena ini pikiran aku setelah membayangkan karakter Aila.

Aila datang di kediaman Alvarendra saat dia berusia 4 tahun, dipart awal udah aku tulis saat Karel dan Darel berusia 5 tahun, setahun sebelum itu Daniel menikah dengan Chika.

Dan artinya, Aila yang memang berbeda  beberapa bulan dengan si kembar, masih berusia 4 tahun saat ini.

Emangnya apa yang kamu harapkan dari anak usia 4 tahun yang nggak tau apa-apa?

Saat itu si kembar sudah diabaikan oleh Daniel bahkan saat lahir.

Okay...

Atau mungkin karena Daniel menghukum si kembar karena Darel mengambil susu Aila sehingga membuat Aila menangis?

Jadi itu salah Aila ya yang menangis karena susunya diambil, sehingga membuat Daniel memukul Darel dan Karel, padahal saat itu usianya baru 5 tahun?

Aku rasa anak seusia itu akan menangis saat sesuatu yang dia suka diambil orang lain.

Apalagi karakter Aila aku tulis memang cengengkan dari kecil.

Aku nggak nyalahin Darel kok yang ambil barang orang sembarangan.

Coba kamu mikir lagi, yang salah itu siapa disana?

Lanjut...

Darel dan Karel hidup selama 11 tahun bersama opa dan omanya, walaupun jiwanya sudah berbeda.

Sampai akhirnya mereka kembali lagi.

Ferdy, awalnya dia memang menyebalkannya dan terlihat memihak Aila, hingga dia berbaikan dengan si kembar lagi.

Tapi dia tetap menyayangi Aila kan, masih aja ada yang marah.

Salahnya dimana?

Menurutku itu normal kok, Ferdy sudah hidup selama 12 tahun dengan Aila, jadi kasih sayangnya sudah semakin besar.

Nggak ada alasan Ferdy untuk benci dan menjauhi Aila. Sebab Ferdy tau, yang salah mamanya Aila bukan Ailanya.

Dan

Darel dan Karel, bukanya sudah aku tulis di part sebelumnya.

Mereka tidak pernah membenci Aila, mereka hanya bersikap acuh, terlebih Darel yang tidak ingin dekat dengan Aila selain dia memang susah didekati tapi dia memang tidak mau alur novelnya berjalan sesuai cerita yang dia baca.

Gala, Kevin dan Rafa, sudah berteman dengan Ferdy dari kecil, itu artinya mereka sudah berteman juga dengan Aila dari kecil.

Tidak salah kan kalau mereka selalu melindungi Aila, karena menganggapnya berharga.

Yah walaupun menyebalkan, apalagi Kevin yang menyalahkan Karel dan Darel.

.........

Kesalahan satu-satunya Aila menurut aku cuma gampang dihasut oleh mamanya.

Karena mengira mamanya selalu benar.

Nanti aku jelasin dipart selanjutnya, dan maaf Aila tetap aku bikin dipart selanjutnya.

Kalau nggak suka skip aja...

Nggak maksa kok...

....

Cengeng, lemah, bodoh, Friendly itulah karakter yang aku ciptakan untuk Aila.

Mungkin karena dia bukan karakter utamanya kalinya, jadi banyak yang nggak suka sama dia.

Coba dicerita lain, MCnya yang jadi karakter cengeng dan lemah, pasti dianggap gemes atau dimaklumi.

Gapapa kok, itu terserah kalian saja.

Aku nulis cerita dari sudut pandang manapun.

Aku nulis juga mikir kalau berada diposisi Aila gimana.

....

Dia yang karakternya lemah dan cengeng, atau sering dianggap beban, berada diposisi yang nggak tau apapun.

Mamanya tiba-tiba bercerai dengan daddynya yang sudah hidup belasan tahun.

Dia terhasut sama mamanya karena itu salah Karel dan Darel.

Dan membuat Gala dan teman-temannya yang berpihak pada Aila dan yang sudah lama kenal Aila, jadi membenci Karel dan Darel.

Itu kesalahan Aila karena gampamg terhasut. Balik lagi, dia memang terlalu percaya sama mamanya, yang selalu dia anggap benar.

Kejadian disekolah waktu si kembar dibulli...

Orang tuanya baru saja bercerai, tapi orang-orang langsung menanyakan hal yang sensitif padanya.

Aila yang cengeng tentu saja menangis mendengar pertanyaan itu, apalagi saat itu dia merasa kecewa pada Ferdy saat itu.

Dan dijelaskan mereka yang berspekulasi sendiri, dan berbalik menyerang Karel dan Darel.

Apalagi fans-fans Aila...

...

Oh ya, ada juga yang berkomentar kenapa banyak yang suka sama cewek lemah seperti Aila yang cuma bisa nangis.

Wanita yang selalu tersenyum, bersikap baik, dan Friendly, apa ada alasan lain kenapa orang tidak menyukainya?

Ngomong-ngomong bayangan Aku, Aila itu seperti karakter yang mudah bergaul, ingin dekat dengan siapa saja. Termasuk dia ingin dekat dengan Karel dan Darel yang dia anggap sama seperti Ferdy abangnya.

Tapi di anggap suka cari perhatian..

Okay balik lagi, Aila bukan karakter utama cerita ini...

Gapapa kok...

....

Aku udah bikin Aila bikin mendapatkan karma, anggap saja ini karna dia diam ketika darel dan karel dibulli di sekolah.

Dia mendapatkan siksaan dari ayah kandungnya sendiri, sampai mamanya mati di tangan papanya.

Papanya masuk penjara..

Dia merasa terpuruk..

Dan akhirnya dijemput oleh keluarga kandungnya...

Apa Aila tidak berhak bahagia lagi?

....

Serius nanya..

Itu pendapat aku...

Aila hanya korban yang nggak tau apa-apa, korban atas keserakahan orang tuanya.

Dia selama ini menikmati hidup damainya, tanpa dia tau ada anak(Karel dan Darel) yang menderita, Karena orang tua yang egois.

Apa itu salahnya?

Apa semua salah yang dilakukan orang tuanya, dirinya juga harus disalahkan ya?

Terima kasih sudah baca penjelasan aku, walaupun menurut kamu nggak penting..

Tapi aku merasa miris soalnya baca komentar tentang Aila.

Mungkin kalau Aila yang jadi pemeran utamanya, akan lain lagi tanggapannya dengan sikap Aila seperti itu....

Benarkan?

Sekali lagi, aku minta maaf..

Maaf kalau ada ketikan yang membuat kamu nggak nyaman..

Sekali lagi, aku hanya mau nyampaiin pendapat aku mengenai Aila.

Bye