20

2K 107 13
                                    

Pagi telah tiba, hari ini mereka akan kembali bersekolah seperti biasanya,
Begitupun adam yang sudah baik baik saja.

Saat ini mereka berdua sudah ada di meja makan.

" Gua naik motor sendiri " ucap adam yang baru saja menyelesaikan makan nya.

" Serah lu " ucap alam yang sebenarnya tidak menginginkan adam menaiki motornya dulu, dikarenakan adam yang baru sembuh.

" Gua duluan " ucap adam yang mulai memakai hoodie nya dan berjalan menuju pintu keluar sebelum tangan alam menarik adam untuk duduk dipangkuan nya.

" Susu lu belum habis, habisin sekarang " ucap alam yang kesal terhadap adam.

" Apaansih tinggal setengah jugak " ucap adam yang mulai gelisah di atas pangkuannya alam.

" Habisin sekarang, selagi gua masih berbaik hati ngebebasin lu " ucap alam

Adam menghabiskan susunya dengan mukanya yang terlihat cemberut.

" Udah, gua pergi " ucap adam yang mulai ngerengek kepada alam jangan lupakan matanya yang ikut berkaca kaca.

" Cium gua dulu baru gua lepasin " ucap alam yang sangat suka menjahili bayi singa ini.

" Emm, 'cup,cup' udahhhh, awasss " ucap adam setelah mengecup kedua pipi alam.

Alam tak jugak melepaskan adam dari pangkuannya, justru dia malah mengangkat adam kedalam gendongan koalanya.

" AAAAA, TURUNINNN GUA MAU JALAN SENDIRIII " teriak adam yang tidak suka atas tindakan alam.

Adam terus berontak dalam gendongan alam, hingga tiba di depan motor mereka baru alam menurunkan adam.

" Huh, huh, huh " dengusnya berulang kali sambil melihat alam dengan matanya yang siap mengeluarkan airnya.

" Apa, oh lu gamau sekolah, yaudah ayo masuk bobok lagi kita " ucap alam yang senang sekali menjahili anaknya.

Adam langsung membuang mukanya dan segera menaiki motornya, jangan lupakan matanya yg sudah basah karena air matanya.

" Mau kemana tadi katanya ga jadi sekolah, ayok masuk " ucap alam masih saja menjahili adam.

"FUCKK" ucap adam yg mulai kesal dan langsung menancapkan gas motornya, bisa bisa dia benar tidak diizinkan sekolah nantinya.

"HEHH, MULUT LOO " ucap alam yang juga ikut kesal pada mulut bayinya yang sudah mulai berani kepada nya.

Alam menaiki motornya mengikuti motor adam yang sudah tidak terlihat lagi dimatanya.

•••••••••••••••••••
Sesampainya disekolah alam langsung menuju kelasnya.

Dia bisa melihat adam yang sudah ada di bangkunya.

Alam berjalan menuju bangkunya terlebih dahulu untuk meletakkan tasnya, lalu berjalan menuju bangku adam.

" Pindah san " ucap alam kepada isan teman baiknya adam.

" Gua duduk dimana anjing " ucapnya

" Bentar doang aelah " ucap alam

" siap tuan mudaa " ucapnya lansung pindah ke depan meja guru sekalian mengecas handphone nya yang sudah lobet.

" Yee si taikk " ucapnya lalu mendudukkan dirinya disamping adam yang meletakkan kepalanya diatas meja dengan menghadap dinding.

Alam mengangkat kepala adam untuk melihat dirinya, tetapi anak itu menahan kepalanya untuk tetap ditempatnya.

" Dam lihat gua, lu kenapa si marah sama gua hmm" ucap alam yang mulai lelah dengan tingkah nya adam.

"Heyy, kalo gitu kita pulang ajala " ucap alam yang terlihat sedang menahan emosi nya.

" Enggak " ucap adam pelan sambil mengangkat kepalanya.

" Liat gua jangan nunduk " ucap alam untuk mengarahkan kepala adam untuk melihat kearah nya.

" Uda jangan nangis " ucap alam saat melihat mata adam yang terlihat sembab.

" Iyaa, hikss " ucap adam dengan senggugukan nya yang ditahannya dari tadi.

" Yauda gua balik ke bangku gua, jangan nangis lagi " ucap alam menghapus ingus adam dengan tisu basah yang selalu dibawanya kemana mana.

Alam berjalan menuju tempat duduknya.

Kringgg...kringgg...kringgg
Bel masuk pun berbunyi,
Bertepatan dengan guru yang memasuki kelas dan memulai pelajaran pertama mereka.



Adam ElbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang