BAGIAN 18 : Terpaksa

0 0 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sesampai dirumah sakit,Hersa Langsung berlari dengan langkah yang panjang menuju ruangan Operasi yang ada di lantai empat.namun disana ia tidak dapat melihat kehadiran Marvel,Andin,dan ibu tirinya yang telah menunggu nya.

Hersa berjalan menuju pintu ruangan itu,ia sedikit melihat keadaan dari sisi terbuka kaca milik jendela pintu tersebut,disana pria paruh Bayah itu sedang berbaring lemah diatas ranjang rumah sakit dengan alat bantu yang terbilang cukup banyak,dalam situasi tersebut berhasil menarik simpatinya.

"Harus banget gue kaya gini?"

Flash back on

"Sayang,kamu harus bertahan ya,kamu pasti bisaa" air mata Leon mengalir begitu deras berbarengan dengan darah yang terus mengalir dari wanita yang terbaring lemah di atas brankar ambulance.

Leon memegang telapak tangan istrinya penuh harapan, berharap seakan ada keajaiban yang bisa membuka mata istrinya itu sekarang.
disisi lain,para perawat berusaha menghentikan darah yang terus-terusan keluar dari jaket berwarna putih tersebut.

Hersa dan Marvel yang ikutan mengantarkan sang mama kerumah sakit juga merasakan hal yang sama dengan papanya yaitu rasa sakit yang hebat melihat mamanya dipasang oleh beberapa alat Disana.

Leon melihat anaknya yang sedang menangis di sebelah nya lalu mengelus puncak Kepala Milik keduanya."Marvel,hersaa.."cicit Leon lalu tak berapa lama ia memeluk kedua anaknya itu sembari menangis.

Hersa melihat kakaknya menangis kencang ia juga mengencangkan suara tangisannya,perawat yang saat itu membantu tersenyum gemas dan kasihan melihat kedua anak kecil itu.

Sesampainya di rumah sakit,perawat menyuruh mereka berhenti tepat di depan pintu UGD,Leon kembali memeluk kedua anaknya itu sebagai penyemangat dalam keterpurukan nya.

"Papa,mama tadi kok berdarah?" Tanya hersa polos,karna saat itu ia masih berumur sangat kecil.

Leon dengan sekuat tenaga menjawab pertanyaan dari anaknya."mama tadi bermain terus mama terjatuh dan dibawa deh ke rumah sakit,hersa juga pernah begitu kan waktu itu?"

Leon menarik baju miliknya lalu mengelap air mata hersa dengan baju miliknya."jadi jangan terus nangis ya,mama nanti sedih ngeliat kamu seperti ini,mama enggak apa apa kok"

"Be-benaran pa?" Tanya Marvel kecil.

Leon tersenyum tegar melihat anak anaknya."iya,mama cuman jatuh dari sepeda pas belajar naik sepeda kok,mama gak kesakitan juga.marvel juga pernah jatuh pas naik sepeda kan?"

Marvel mengangguk."tapi pa,kenapa mama harus kerumah sakit?" Tanya Marvel kecil yang saat itu berumur 10 tahun.

"Iya,mama harus kesini karena pak dokter sangat khawatir dan ingin mama cepat cepat sembuh,mama kan orang baik jadi pak dokter sangat mengkhawatirkannya" bohong Leon dengan segala ketegarannya menjawab itu semua.

MelliflousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang