4. I Always Beside You

190 32 2
                                    

Happy Reading

.
.
.
.





Dengan tidak sabaran Yuju segera menaiki lift yang akan membawanya menuju lantai 30, tepat dimana lantai apartemen milik kekasihnya berada.

Setelah melihat berita itu Yuju langsung menghubungi nomor Jaehyun, sayangnya ponsel pria itu tidak aktif, masih dengan berfikir jernih Yuju menelpon Mark untuk menanyakan dimana keberadaan hyung-nya itu, kata Mark, Jaehyun sudah pergi sejak pagi dari dorm entah kemana soalnya Jaehyun hanya mengatakan ingin keluar.

Yuju yang sudah bisa memprediksikan Jaehyun sedang berada di apartemen pun langsung tanpa babibu mengambil tasnya lalu pergi dengan taksi menuju apartemen.

Ting

Pintu lift terbuka.

Yuju memperbesar letak masker nya sembari berjalan keluar, rambutnya sedikit lembab karena basah oleh keringat.

Dirinya berhenti sejenak di depan pintu apartemen Jaehyun, dalam hati ia berdoa semoga Jaehyun memang berada di sini, kalau tidak Yuju bingung harus mencarinya kemana lagi.

Tangan cantiknya segera menempelkan kartu akses miliknya yang memang Jaehyun sendiri memberikan untuknya, katanya sih biar memudahkan si Yuju.

Membuka pintunya perlahan dan kembali menutupnya. Yuju melepaskan sandal yang dikenakannya menyimpannya di rak sepatu, nafasnya sedikit lega saat melihat sandal yang dipakai Jaehyun sehari-hari berada di rak.

Setidaknya sekarang ia memang dapat memastikan kalau Jaehyun memang berada di sini.

"Pasti dia berada di kamar" lirih Yuju dengan langkah yang membawanya menuju kamar.

Yuju memegang gagang pintu memutar nya perlahan agat pintu kamar segera terbuka.
Dirinya terdiam di ambang pintu melihat pemandangan di depan. Jaehyun-nya sedang tertidur.

S

enyum tipis terpatri di bibirnya, Yuju menutup pintu kemudian berjalan sangat pelan mendekati Jaehyun.

Ditatapnya Jaehyun yang tidur menyamping ke kiri hingga ia bisa melihatnya dengan jelas, tas selempang miliknya ia simpan di sofa kamar, setelah puas menatap Jaehyun segera ia langkahkan kakinya menuju kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci tangan dan kaki.

.
.
.
.
.
.

Jaehyun merasa terganggu dalam tidurnya saat hidungnya mencium aroma masakan yang terasa familiar. Masih dengan mata setengah tertutup ia dudukan dirinya lalu bersandar di sandaran kasur.

Jaehyun memijat pelipisnya sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar kamar, dahinya mengernyit samar saat melihat kamarnya sudah rapi daripada sebelum ia tidur tadi, tapi ia tidak jadi heran saat netra nya menangkap tas milik kekasihnya yang berada di sofa.

"Ah, jadi aroma masakan ini karena memang dia ada di sini" ucap Jaehyun yang sudah berhasil mengumpulkan nyawanya.

"Apakah aku sudah membuatnya khawatir?" kata Jaehyun lagi berfikir sejenak lalu segera bergegas ke kamar mandi.

Dia harus menghampiri Yuju setelah itu.

Yuju dengan tenang menyajikan makanan di meja makan, tidak banyak yang dimasak karena memang isi kulkas Jaehyun sudah mulai menipis, yang penting sekarang mereka bisa isi perut dulu.

MY GIRLFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang