Shaka Maetala NararyaSinar mentari pagi menelisik jendela yang teruntai Gordyn tipis berwarna putih, cahaya nya nampak benderang namun sedikit memudar membuat Anja dapat menerawang murid yang berlelalu lalang di depan kelas nya, sekiranya kebiasaan nya yang satu ini bisa memberinya sedikit petunjuk tentang Tala meski sampai sekarang desas-desus tentang remaja berbahu lebar dan surai nya nampak sedikit jabrik itu belum juga ia dengar.
"Nja, udah denger belum?" Tanya Kanaya selaku chairmate nya yang baru saja mendaratkan diri di sampingnya.
"Apa?" Anja menjawab malas karena memang ia kurang tertarik kalau mendengar isu-isu tentang murid disekolah nya, ia menoleh untuk melihat kearah Kanaya namun masih menempelkan wajah nya ke meja mencoba untuk masuk ke obrolan pertamanya di pagi ini "to the point coba"
"Lo pasti penasaran kalo sama yang ini!" sahut Kanaya riang kemudian kalimatnya berlanjut "dikelas Mahen ada murid baru tapi kemaren katanya sempet di ledekin kampungan"
Gadis yang semula ogah-ogahan mendengar berita yang disampaikan Kanaya kini merasa seperti disiram air es di pagi hari, matanya membelalak, dada nya berdegup ramai dan rungu nya terbuka lebar menyambut kabar yang sekiranya bisa membawanya ke pria lugu bernama Tala "hah terus gimana?"
"Ya ngga gimana-gimana dia di bully juga diem aja sih katanya" Kanaya yang masih mendengar berita simpang siur tidak tahu dengan jelas kebenaranya menekankan sekali lagi untuk memperjelas kabar berita yang ia sampaikan " KATANYA.... Tapi gatau juga"
"Ciri - ciri nya gimana?" Tanya Anja.
Kanaya mencoba mengingat apa yang di sampaikan Hendra kemarin barangkali ada sepatah kata yang mendeskripsikan murid baru yang di rundung perkara 'kampungan' di tetangga kelas nya, maklum saja Kanaya memang pelupa entah karena banyak yang dipikirkan atau memang malas berpikir karena yang bergulir di kepala nya biasanya hal-hal tidak penting kata Anja itu efek terlalu banyak bergaul dengan manusia aneh macam Hendra dan Anjapun memaklumi nya, belum selesai Kanaya berpikir chairmate nya memukul pelan pergelangan tangan Kanaya mencoba mengalihkan fokus nya dan dengan itu ia bertanya " ada apa sih gua masih mikir tapi ga kepikiran apa-apa lagi"
"Tau gue" Anja menunjuk kecil kearah papan tulis di depan kelas "itu.. Tala"
Tala pagi ini nampak cerah dan sumringah seperti tidak habis dirundung habis-habisan kemarin, ia menampilkan warna nya sendiri layaknya cahaya yang menerawang untaian gordyn tipis kelasnya begitu juga Tala sama bersahajanya dengan pudaran cahaya benderang yang meneranginya diawal hari, ia dengan bersahajanya menunjukan gurat senyum nya yang nampak tulus dan memberikan kesegaran sendiri bagi Anja selaku gadis yang diberi atensi oleh Tala dengan sengaja, di tangan nya ada tumpukan buku tulis yang hendak ia letakan dimeja kelas Anja, rupanya ia membawa pesan juga kali ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Urban boy | Sohee RIIZE
FanfictionInilah aku dengan aku yang sebenarnya - Shaka Maetala Nararya Where regular uptown girl meet her suburbs boy.