note from author : Guys pls stay strong ya :") seunghan... T_T aku ngasih ini diawal awal krn aku juga sedih banget pls stay strong briize... Kbriize 👎 ini bakal panjang ya guys semoga kalian baca nya enjoy 🫶
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia adalah jelaga yang enggan terbuka, yang terkunci rapat tanpa kabar gembira. - Shaka Maetala
🪷
The night was brighter when you lingered And love was a mystery till you walk by my side But now my heart singing and tonight i'll be fine Without you i'm walking back home
Siang Tala dihiasi dengan melodi yang buntu, tidak sampai selesai ia sudah melepas earbuds dan mulai lebih fokus meniti langkah kaki nya menuju kantin ketimbang harus ada iringan yang ikut merayakan hati nya yang sedang remuk redam. Untuk sedikit waktu, ia ingin memberi jeda atas nyeri hati yang belakangan ia bawa kemana-mana.
Hari ini Tala bertekad untuk merayakan diri nya, tepat di jum'at dimana hari sedang menuju penghujung minggu, hari-hari yang ia tunggu telah tiba, Acara batik disekolah nya diadakan begitu meriah dengan berbagai macam penampilan ekstrakulikuler serta Peragaan adat budaya yang Tala menjadi salah satu peserta nya bersama Karin. Baru setengah jam yang lalu acara nya diberhentikan sementara karena waktu istirahat sudah tiba, ini waktu nya Tala dan siswa yang lain mengisi tenaga dengan Makan dan Minum kalau tidak sudah dipastikan Tala akan mengigau di panggung karena setelah ini ia akan di jemur lagi diatas panggung untuk menunggu pengumuman Pasangan mana yang akan menang dan akan tersemat 'Abang Mpok of the year'.
Tidak ada harapan yang bertengger sedikitpun pada dirinya, ia hanya ingin hari ini cepat berlalu karena Free class kali ini diizinkan untuk pulang lebih awal, sekitar jam 2 Siang, Rencana nya Tala ingin tidur siang atau kalau ada yang mengajak nya jalan-jalan maka ia akan setuju, ia mau pergi untuk menghibur diri dan kalau bisa sosok itu adalah gadis nya, Anja.
"Tala mau ke kantin?" Ada yang menepuk pundak Tala dari belakang, ternyata itu Karin.
Tala reflek melambatkan langkah nya agar ia dan Karin bisa berjalan beriringan, Karin nampak susah payah menyamakan langkah Tala karena kedua nya masih di balut baju adat palembang yang cukup mentereng serta pengap "Iya rin, kenapa?"
"Boleh ikut?" Tanya Karin sambil memicing kepanasan.
Yang ditanya melirik kearah sekitar, ia nampak was-was "temen kamu mana?"
"Kak Yuda?"
Tala mengangguk "iya"
Perempuan disamping nya menelengkan kepala nya berbalik heran "Kalo temen kamu?"
"Sultan?" Karin reflek menggeleng.
Keheningan memuat obrolan mereka sambil terus berderap mengukir langkah-demi langkah ke Kantin sekolah yang sebenarnya tidak terlalu jauh "Anja?"
