My 2nd home

54 8 0
                                    

Dari relung hatiku yang paling dalam, Aku sadar aku seperti telur yang di semat cangkang keras untuk melindungiku dari banyak nya malapetaka di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dari relung hatiku yang paling dalam, Aku sadar aku seperti telur yang di semat cangkang keras untuk melindungiku dari banyak nya malapetaka di dunia.

🪷

"Lo yakin tal mau sampein hal ini sendiri ke Anja?"

"Iya ndra gapapa biar gue sampaikan sendiri aja"

"Chat lo belum dibales kan"

"Belom sudah 3 hari"

"Kayanya sebelum lo kasih tau lo kenapa dia gaakan bales deh"
"Lagian lo izin juga lama banget sampe berhari-hari"

"Iya lagi ribet soalnya gue juga bingung harus gimana"
"Mana yang harus gue urus dahulu, gue belum tau pasti nih"

"Dia orang nya tegas banget loh tal, kalo iya ya iya kalo engga ya engga"
"Sekali memutuskan sesuatu gabakal berubah tuh pikiran nya"
"Saran gue sih besok kalau sudah masuk cepet-cepet samperin dia, karena mau lo spam chat sebulan full juga kalo dia gamau bales ya gaakan di bales"

"Waduh seram sekali ya, jadi ngeri ngeri sedep"

"Ya gitu, good luck deh buat lo hahaha"

"Thank you ndra"

Percakapan Antara Tala dan Hendra membuat Tala jadi tidak bisa tidur, ia sudah bolak-balik melihat layar ponsel nya tapi belum juga ada jawaban dari Anja, Malam ini jadi terasa lebih panas dari hari-hari sebelum nya, Tala sudah merasa lelah sebenarnya tapi pikiran nya ribut sekali seperti ombak dilaut pasang.

Tala merasa kelimpungan beberapa hari belakangan sampai-sampai harus izin untuk tidak masuk sekolah, Anja sebenarnya tau hal itu karena ia dikabari, tapi alasan jelas nya tidak pernah ia ketahui seperti ada fakta yang Tala genggam erat dan tak ingin Anja tau. Ketika ia tanya dengan Hendra pun hanya dibalas angot-angotan, maka dari itu untuk sedikit meredakan emosi nya, Anja memilih untuk menjaga jarak.

jauh dalam diri Tala ada takut yang bergolak hebat, karena dibandingkan menjaga jarak, Anja seperti menghapus Eksistensi nya dari hari ke hari, rasanya benar-benar seperti sebelum Tala mengenal Anja dengan baik. Perasaan familiar seperti kosong dan asing.

Pagi ini sebenarnya ia sudah mulai masuk dan tidak sengaja bersinggungan dengan gadis yang menjadi pemanis nya untuk beberapa waktu

"Anja!" Anja berlalu seperti eksistensi Sang remaja pria hanya bayang-bayang semu.

Tala bisa dibilang selalu santai dalam segala situasi, tapi sekarang ia ruwet sendiri seperti menempatkan diri dalam ketidakpastian, ia takut Anja sewaktu-waktu ingin berpisah bahkan sebelum keduanya bersatu secara resmi. Aku salah banget ya memang?

Urban boy | Sohee  RIIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang