1st Step: Prologue

399 27 1
                                    

Prologue;
1st Step

Prologue;1st Step

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!

"Mati lo anjing!"

Ali meringis kecil merasakah rasa perih yang luar biasa di sekujur badannya.

"Bangun lo cupu! Kemaren nantangin gue, kok sekarang skakmat?"

Sungguh, Ali tidak pernah suka direndahkan oleh siapapun. Ia berpikir, biarlah tubuhnya hancur berkeping-keping, asalkan dirinya tidak direndahkan.

Dengan api yang membara di matanya, Ali bangun dengan napas yang terputus-putus. Awalnya, Ali masih bisa menghindari beberapa pukulan dari Axcel dan teman-temannya. Tapi, tanpa aba-aba, Axcel berhasil menendang tepat di bekas luka milik Ali.

"Anjing" Ali meringis hebat. Tubuhnya jatuh ke arah semak-semak.

"Abisin aja, Axcel"

Axcel tersenyum tengil.

"MATI LO BANGSAT!"

Bugh!

Axcel terlempar ke arah berlawanan. Ali sudah menutup matanya rapat-rapat, merasakan hidupnya yang sebentar lagi akan berakhir.

Tapi seorang laki-laki dengan jaket merah muncul dari arah kiri dengan tiba-tiba bak pahlawan kesiangan. Entah apa hubungan lelaki itu dengan Ali, inu kali pertama pula Ali melihat wajahnya. Dengan kesadaran penuh, Ia memukul rahang tajam milik Axcel. Hal itu membuat Axcel terkejut. Axcel lagi-lagi terlempar ke tanah dengan sekejap.

"Lo siapa, anjing?" Axcel memegangi pipinya yang terasa kebas.

Axcel baru saja ingin melayangkan pukulannya setelah berhasil bangkit, namun niatnya ia urungkan ketika mendengar suara sirine polisi mulai

"KABUR ANJING POLISI!" Teman-teman Axcel melarikan diri dan meninggalkan lelaki itu kebingungan.

Axcel menatap tajam mata pemuda berjaket merah. "Mati lo sama gue abis ini" Axcel menatap Ali yang terkapar di tanah sebelum pergi.

Disisi lain, Ali sedikit mengintip nama di seragam pria yang tiba-tiba muncul entah darimana. Memang tidak terlalu jelas karena agak tertutup oleh jaket yang ia pakai, namun Ali dapat melihat nama akhirnya dengan jelas. Andrian.

"Boleh tolong ambilin handphone gue?" Andrian akhirnya membuka pembicaraan setelah hening yang cukup menyiksa.

Jangan lupa soal suara sirine yang mampu membuat Axcel dan komplotannya itu kabur. Itu bukan benar-benar polisi, tetapi Andrian hanya menyetel sound sirine polisi yang ia temukan di youtube.

S-Class: 1st StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang