Tiga

23 1 0
                                    

-Gak semua orang yang senyum itu dalam keadaan bahagia. Kadang, mereka tersenyum hanya menutupi kesedihannya.-

AUTHOR

Sinar matahari perlahan masuk dari celah jendela menerpa wajah Aletta yang tertidur pulas itu. Aletta bergerak dan mulai membuka matanya perlahan menyesuaikan dengan cahaya.

Setelah membuka matanya, Aletta terbangun duduk dan melamun. Tak lama kemudian ia berjalan malas kearah dapur sambil menggaruk kepalanya dan sesekali menguap.

Tangan Aletta membuka kulkas dan mengambil sebotol air untuk diminum. Ia lalu tertegun saat menyadari isi kulkasnya kosong, hanya ada beberapa botol air mineral yang masih segel.

"Allahu akbal Mama! Kenapa gak ingetin Aletta buat belanja bulanan sih huh." gumamnya kesal sendiri.

"Oh iya, Mama kan udah gak ada, hehe.." gumamnya lagi lalu meletakkan botol minuman.

Matanya melirik jam besar yang menempel di dinding. "ANJIRR GUE TELAT!!"

Benar saja, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Dengan kecepatan listrik, Aletta sudah sampai di kamar mandi, dan segera mencuci mukanya. Ia tidak mandi pagi ini, bodo amat bau ketie.

Setelah siap dengan pakaian seragamnya, ia membuka ponselnya untuk memesan ojek online. Tapi yang ia dapati pesan singkat dari Papanya.

Papa
jan lupa mingdep.

Aletta mengendus lelah, bisa-bisanya Papanya hanya memikirkan itu.

"Gue butuh duit, om!" pekiknya pada ponselnya, lebih tepatnya ia berbicara sendiri.

Aletta tak ingin meminta uang, maunya dikasih Papanya sendiri tanpa diminta. Gengsi lah minta duit sama suami orang.

Huh, mengingat itu membuat Aletta sedih. Sebenarnya Papa dan istrinya sudah sempat mengajak Aletta untuk tinggal bersama mereka, tapi dipikir lagi dirumah yang mereka tempati sekarang pasti ada Dava, mantannya. Ia tentu saja tidak mau tinggal serumah dengan mantan pacarnya, apalagi mereka putus dengan cara yang tidak baik.

Dalah.

Tak butuh waktu yang lama, setelah memesan ojek online, ia pun kini sudah berada diatas motor, dan tak lama lagi sampai didepan gerbang SMA Green Land.

Ting Tong!

Dari kejauhan Aletta sudah menggerak-gerakkan pundak sang driver, meminta si driver untuk melajukan motornya.

"Berhenti pak, berhenti!" Aletta segera turun dari motornya dan tak lupa melepas helm yang dipakainya itu.

"Saya udah pake gopay!" ucapnya cepat lalu berlari mendekati gerbang, tanpa mengizinkan sang driver untuk berbicara.

"Tunggu, tunggu.. Andweeee!!" teriak Aletta dari kejauhan sambil berlari cepat saat melihat gerbang sekolah sebentar lagi akan tertutup rapat.

"YESSS!" teriaknya kuat saat berhasil masuk dengan freestyle yang cukup keren, bahkan membuat sang satpam terheran-heran begitupun dengan beberapa siswa dan siswi yang tidak berhasil masuk.

Dengan bersenandung ria dan cukup was-was agar tidak ketahuan bu Fatmah, tiba-tiba ia mendengar suara berisik di depan sana. Aletta menyipitkan matanya.

•Husband At School•

        Motor CBR merah baru saja memeasuki gerbang Green Land 7 menit sebelum gerbang ditutup. Diikuti oleh tiga motor lainnya yang masing-masing milik Cavin, Andre, dan Junior.

Husband At SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang