Sembilan

8 1 0
                                    

-Selalu takut kalo lagi ngerasa bahagia, karena gue tau pasti nanti ada sesuatu yang bikin gue sedih-

AUTHOR

        Aletta menoleh dan mendapati Reynald yang berjalan menghampirinya.

"Kemana lo?" tanya Reynald langsung.

"Pulang lah bego. Masa ke hutan." balas Aletta kasar.

"Ck, perempuan tapi mulutnya kasar." balas Reynald.

"Bodo amat."

"Emang lo tau jalan pulang?" tanya Reynald dengan tampang songong.

"Enggak, kan gue pulang ke apartemen." jawab Aletta.

"Haha biar gue dimarahin bunda gitu?" tanya Reynald membuat Aletta menaikkan satu alisnya.

"Gak peduli." ucap Aletta lalu berbalik.

Namun lengannya dicekal Reynald.

"Jangan kayak anak kecil. Tunggu disini, nanti pak Agus yang jemput."

Aletta malah salfok sama tangan Reynald yang mencekal tangannya, membuat Reynald sadar dan langsung melepasnya dengan cepat.

Salah tingkah membuat Reynald menatap sekeliling sambil mengelus bagian belakang lehernya.

"Ck." Aletta memutar bola matanya malas. "Gue harus ke apartemen buat ambil barang penting gue."

"Bisa dibeli." ucap Reynald lalu berjalan kearah sebuah mobil yang baru saja sampai. "Pak Agus udah sampai."

Aletta pun mengekorinya.

Saat naik ke mobil, Aletta merapikan seragamnya yang lumayan berantakan. Jika pulang ke apartemen ia biasa saja dengan pakaian berantakan, maka sekarang harus rapi untuk pulang ke rumah mertua.

"Ke mall dulu, pak." ucap Reynald membuat Aletta menatapnya aneh.

"Ngapain." tanya Aletta.

"Buat beli barang penting lo. Nyusahin." balas Reynald.

Aletta terdiam.

Memang agak lain nikah sama konglomerat.

•Husband At School•

"Aletta Karimova!!"

Panggil seseorang membuat Aletta yang akan memasuki sebuah toko menjadi berhenti dan menoleh. Sementara Reynald yang tadinya berjalan dibelakangnya kini sudah linglung mencari tempat persembunyian.

Aletta terkekeh melihat tingkah bodoh Reynald. Ia kemudian melihat kearah orang yang memanggilnya.

"Eh.. Mona?!" pekik Aletta saat melihat teman pergaulannya berada dengan jarak yang lumayan dekat dengannya.

"Aaa!!" teriak mereka alay lalu berlari kecil saling menghampori. Tanpa peduli orang-orang disana yang menatap mereka heran.

"Sialan lo makin cantik aja, Ta." ucap Mona sambil cipika-cipiki.

Aletta terkekeh. "Lo lebih cantik keles."

"Gue lebih cantik." sahut seseorang disamping Mona.

"Loh, Angga?"

"Akhirnya gue dilihat juga." ucap Angga.

"Iya soalnya lo gelap, hampir gak keliatan, hahaha." Aletta tertawa tanpa peduli perasaan temannya itu, mereka sih sudah tau sifat Aletta.

"Anjir lo, hahaha." balas Angga yang ikut tertawa, begitupun Mona.

Aletta menepuk pundak Angga. "Lo berdua langgeng juga yak, gue kira bakal putus tahun lalu pas Mona ketahuan masuk club bareng gue hahaha." Aletta dan Mona tertawa, sementara Angga hanya memutar bola matanya.

"Gak ngaruh." balas Angga.

"Ck. Yang penting hatinya setia ya Ngga?" ledek Aletta.

"Etdah lo."

"Btw lo kesini sendirian?" tanya Mona seraya melihat sekeliling.

"Iya, lo tau sendiri gue jomblo." jawab Aletta terkekeh kecil.

"Iya, lo pemegang peringkat pertama cewek gamon sejagat raya hahaha." ledek Mona, mereka pun tertawa bersama bagai orang gila.

"Yaudah lo berdua lanjutin gih, gue mau cari cowok yang bisa jadi pelampiasan." ucap Aletta bercanda.

"Hahaha bisa aja lo." balas Mona. "Yaudah kalo gitu kita duluan ya."

"Iya nanti kita calling-calling buat party part dua." ucap Aletta asal sambil tertawa membuat wajah Angga makin kesal dibuat-buat.

"Bercanda Ngga. Wkwkwk."

"Udah ah, nanti kita nongkrong bareng lagi." ucap Mona lalu menggandeng lengan Angga.

"Bye, Ta." ucap Angga.

Aletta melambaikan tangannya sambil senyum-senyum.

Setelah menyadari Reynald menghilang, Aletta celingak-celinguk mencari laki-laki itu.

"Mana nomornya gak ada lagi." gumam Aletta sambil melirik layar ponselnya.

"Ah, bodoamat. Gue belanja sendiri bisa kok."

Ia lalu kembali masuk kedalam toko yang sebelumnya.

"Wah ini cantik banget, tapi sayang warnanya pink." Aletta bergidik ngeri melihat kaos pink bergambar anime.

Ia lalu lanjut memilih kaos oversize.

Setelah cukup lama, akhirnya Aletta mendapat 4 kaos oversize yang semuanya berwarna gelap.

Ia langsung menuju ke kasir.

"Semuanya delapan ratus empat puluh ribu lima ratus, kak." ucap sang kasir.

Aletta membuka tas sekolahnya.

"Bayar pake ini aja." sahut seseorang sambil memberikan sebuah kartu debit.

Aletta tersentak dengan mata melotot melihat Reynald yang tiba-tiba ada disampingnya.

Aletta memperhatikan wajah datar Reynald yang sedang memasukan pin kode sandinya.

"Biasa aja liatinnya." ucap Reynald tiba-tiba.

Dengan cepat Aletta mengambil barangnya yang sudah dibungkus rapi lalu pergi dari sana.

"Makasih." ucap Aletta sebelum benar-benar berjalan cepat meninggalkan toko itu.

Sementara Reynald mengekor dibelakangnya.

Sementara Reynald mengekor dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Husband At SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang