chapter 4

1K 49 0
                                    

"Hai bro"

Nathan menyapa kedua teman nya dengan menepuk pundak mereka berdua sebagai pertemanan diantara mereka

"Semangat nat, gw dukung lo menang" Ucap azam memberi semangat

"Tapi kayanya gw bakal kalah aja deh.. "

Mereka berdua saling pandang satu sama laen, kenapa nathan mengatakan hal itu?

"Gw agak kasian ama jevan, ntar kalo gw menang uang nya ga cukup buat hidup dia! "

Setelah mengatakan itu gelak tawa pun terdengar

"Ah oke, tapi mending gausah kalah dh gw ada firasat ga enak soalnya"

Darel mengangguk, dia juga mendapatkan firasat yang sama

Nathan memutar bola matanya malas dan menyilangkan kedua lengan nya, kepada kedua teman nya tidak bisa sedikit pun mendukung apapun yang ingin dia lakukan? Lagipula apa yang akan terjadi jika dia kalah?

Yang terjadi jika kau kalah, maka kau akan menjadi milikku seutuhnya babe

Nathan menetap sekeliling, sampai matanya berhenti pada suatu tempat yang tak jauh dari tempat nya berada. Dia sedikit menyipitkan kedua matanya, dia seperti melihat seseorang dengan pakaian yang serba hitam bersembunyi dibalik tembok, tapi ntah kemana orang itu pergi

"Kenapa? "

Nathan menggeleng dan kembali menatap kedua teman nya, sambari menunggu acaranya dimulai

"Jangan sampai itu atau ayah lo tau kalo lo masih ikut balapan nathan, atau lo bakal diseret ke London" Ucap darel"gw ga niat nakutin sih, tapi jaga-jaga aja"lanjut nya lagi

Nathan menatap sinis ke arah darel

Skip

Nathan ataupun jevan sudah berada di atas motor mereka masing-masing, dan tentu saja dengan helm yang berada di kepala mereka

1

2

3

Setelah hitungan terakhir, mereka pun menancapkan gas motor mereka masing-masing dengan kecepatan di atas rata-rata

"Ayo menang jevan.. "

"Sial!! "Umpat nathan saat melihat motor jevan yang berada jauh di depan nya" Ck, ini motor kenapa sih bgst!! "Nathan heran kenapa motornya bisa menjadi lambat seperti ini?

" shit!! "

Nathan kembali mengumpat, saat motor jevan sudah berada pada garis finis. Kenapa dirinya bisa kalah? Ada apa ini?

Selama ini dirinya tidak pernah kalah

"Gw menang.. "

"Silahkan ambil uang itu, gw ga butuh.."

"Gw ga minta uang, gw mau minta sesuatu, dan uang itu bisa lo ambil.. "

Nathan menaikka sebelah alisnya menatap jevan, bukan kah remaja itu sangat memerlukan uang?

"Bukan nya lo butuh uang? "

Jevan menggeleng

"Gausah banyak bacot, gw mau minta sesuatu dan lo.. " Jevan menghentikan kalimatnya "harus turutin, kalo ga berarti lo pengecut. "

Tanpa sadar nathan mengepalkan kedua tangan nya tidak Terima, dan menahan amarahnya atas perkataan yang diucapkan oleh jevan sendiri

"Oke bakal gw turutin.. " Pasrah nathan

"Setelah ini lo ikut gw ke suatu tempat, cuma berdua tanpa kedua teman lo itu" Jevan beralih menatap azam dan darel yang berada di belakang nathan"gimana? "

obsession seanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang