chapter 9

842 39 1
                                    

Di sebuah mobil terdapat dua pemuda yang tak lain adalah Nathan yang sedang sibuk bermain ponsel Sean dan Sean yang sibuk menatap wajah manis pemuda itu

Sedangkan di belakang mobil mereka terdapat banyak mobil lain yang mengawal, karna ketahuilah musuh Sean ada dimana mana. Bahkan musuhnya rela menjadi penggemar nya hanya untuk membuat nya jatuh sejatuhnya, tapi semua itu malah kebalikan

"Sean, aku bosan kita kapan sampai? " Tanya nathan yang masih memegangi ponsel Sean"aku ingin ice cream"lanjutnya lagi

"Sebentar lagi, jika kau mengantuk tidurlah nanti akan ku bangunkan"

"Hmmm"

Dan yang benar saja, baru beberapa menit nathan sudah memejamkan kedua matanya dan kepalanya jatuh ke pangkuan Sean, sedangkan ponsel yang berada di tangan nya sudah jatuh ke bawah, jatuh tidak masalah Sean bisa membeli satu pabrik jika dia ingin

Selang beberapa waktu, mobil mereka berhenti menandakan mereka sudah sampai di tempat tujuan

Sean melirik ke bawah

"Heyy babe, bangunlah sudah sampai, atau kau ingin kita pulang saja hm? "

"Apa apaan sih, maen pulang aja, gw kan udh nunggu lama buatt keluar" Sinis nathan menepis tangan Sean dari wajahnya lalu segera bangun"ini kita dimana? "

Tidak ada jawaban

"Woy, ini kita dimana" Kesal nathan karna ares tak kunjung menjawab nya

"Ubah bahasa gaulmu, atau aku akan benar benar mengurungmu sekarang juga"

"Yaudah sih maaf, kan athan kepo"

"Kita berada di mall, dan khusus untuk hari ini kau boleh membeli apapun yang kau inginkan" Mendengar itu nathan tersenyum senang "tapi berikan aku satu kecupan"

Kembali mendengar itu nathan memutar bola matanya malas

"Berikan"

"Tidak" Tolak nathan

"Baiklah jika tidak kita tidak akan jadi pe----cup"

Dengan segera nathan memalingkan wajahnya karna malu, ah tolong bawa dirinya pergi dari sini sekaranf juga, dirinya sangatt maluuu, sedangkan berbeda dengan sean yang tersenyum tipis

Tangan kekarnya beraliu menarik tangan mungil nathan, padahal nathan lebih tua setahun

"S-sean" Takut nathan karna semua orang yang ada disana menatapnya

"Tutup mata kalian sialan! "

Mendengar perintah dari sang pemilik mall, mereka langsung mengalihkan pandangan mereka pada kegiatan masing-masing

"Sean, bisakah aku membeli sebuah ipad? " Tanya nathan memohon"aku bosan jika berada di dalam kamar tanpa menonton sesuatu "

"Ambil sesukamu"

"Terimakasih, aku mencintaimu"

Ntah dengan sadar ataupun tidak, nathan telah membuat Sean semakin obsesi dan enggan untuk melepaskan nya begitu saja

"Kau pilihlah ipad yang kau suka, aku akan ke kamar mandi dulu"

"Ya ya pergi saja" Usir nathan tanpa mengalihkan pandangan nya, Sean menggeleng gelengkan kepalanya lalu segera pergi, namun sebelum pergi dia meminta satu bodyguard untuk menemani nathan , kemanapun anak itu pergi nantinya

Setelah selesai mengambil sebuah ipad, nathan pun keluar dengan dilanda nya kebingungan, pasalnya pegawai di dalam toko itu tidak menagih bayaran apapun kepada dirinya

"Om, ini gratis? Kok ga ditagih bayaran dh" Heran nya

"Iya tuan, semua ini gratis khusus untuk anda ataupun tuan Sean karna mall ini milik tuan Sean, atau keluarga erlangga"

Mendengar itu kedua bola mata nathan sontak hampir lepas saking kaget nya, pantas saja dirinya dilayani dengan baik, bahkan ditatap satu pengunjung, udh kaya artis aja, ternyata dia sama pemilik mall nya langsung

"Jadi gw bisa beli sepuasnya nya? "

"Tentu kitten, kau bisa membeli apapun yang kau inginkan disini"

"Gak lah, buat apa beli banyak banyak, tapi sedikit banyak gapapa" Nathan menyengir tanpa dosanya"Sean, kalo gw mau beli cookies boleh? "

"Ayo kita ke tokonya" Tanpa persetujuan, Sean segera menarik lembut tangan itu menuju sebuah toko kue

"Pesan sepuasnya, setelah itu kita lanjut untuk membeli perlengkapan mu, lalu kita akan kembali ke mansion malam nanti"

Nathan mengangguk dan memesan semua pesanan yang dia inginkan

Setelah merasakan kenyang, nathan pun kembali mengajak Sean berkeliling mall, karna sudah pasti dirinya akan jarang pergi jalan jalan seperti ini

"Tidurlah, mansion masih jauh" Bisik Sean, karna nathan yang keliatan sangar lelah berkeliling dari tadi siang sampai malam hari

"Goodnight" Balasnya yang langsung memejamkan kedua matanya sempurna

Setelah itu terdengar dengkuran halus dari sang pemilik

"Aku sangat yakin untuk tidak akan melepaskan mu sampai kapan pun, bahkan rasanya aku sangat ingin mengurung dirimu di dalam sangkar emas yang telah aku buat sejak lama, aku hanya memiliki satu tujuan, menjadikan mu milikku dan membuat mu menuruti semua perkataan ku, tanpa terbantahkan" Sean tersenyum dan mengecup kening nathan lembut

"Bersikaplah baik, aku tidak ingin melukai mu lebih jauh, karna kau belum sepenuhnya mengenal sifat kejam ku nathan, ini hanya permulaan, permainan yang sesungguhnya belum aku tunjukkan, dan aku rasa belum saatnya aku tunjukkan"

Lagi dan lagi Sean hanya menyeringai, menatap wajah damai nathan yang masih di alam mimpinya

obsession seanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang