"Kau tau kenapa jevan tidak mengambil uang itu dan lebih memilih sebuah permintaan? Karna jevan sudah memiliki uang dariku" Sean tersenyum tipis
"Bgst! Lepasin gw" Nathan memberontak dan menatap tajam ke arah Sean
"Tidak akan. " Balasnya menolak
"Lepas atau.. "
"Atau? Atau kau akan memberi tahu seluruh dunia kau diculik? Kau akan kalah jika mengatakan hal itu, karna kau sendiri yang setuju untuk menuruti satu permintaan dari jevan babe!! "
"GW MOHON LEPASIN GW SEAN!! GW BAKAL NURUTIN APAPUN SELAIN INI" Nathan berteriak dengan prustasi
"Tidak akan"
Bugh
Nathan memukul bagian perut Sean, membuang sang empu tersungkur
"Lo bajingan! " Umpatnya
"Lo Bajingan Sean! "
Srek
"Akhh! "
Bugh
"A-akh s-sakit! "Lirihnya
" Itu akibat jika berani mengumpati ku! "
"Kau gila.. " Lirih nathan setelah itu kedua matanya tertutup sempurna, nathan pingsan di dalam dekapan Sean
"Aku gila karnamu babe. "
Sean tersenyum tipis lalu menggendong tubuh mungil nathan
"Terimakasih atas kerja sama mu jevan."
"Sama-sama, jika dia kabur hubungi saja aku. "Final jevan
Sean mengambil ponsel yang berada di dalam saku celana nya
"Datang segera, atau nyawa mu melayang! " Ucap Sean dengan segala penekanan
"Akan aku pastikan setelah itu kau tidak akan bisa pergi kemana pun" Sean tersenyum, menatap wajah cantik nathan yang masih dalam keadaan pingsan akibat pukulan nya yang terlalu keras mungkin.
Selang beberapa menit kemudian, sebuah mobil datang dan berhenti tepat di depan Sean
Segera Sean masuk ke dalam
"Jalankan mobilnya" Pinta nya
Sean kembali beralih menatap wajah damai nathan yang masih dalam keadaan pingsan
"Kau sangat cantik jika diam babe! Tapi kau selalu cantik.. Untuk ukuran seorang lelaki"
Sean tersenyum tipis
Skip
"Sean, siapa yang kau bawa? "Tanya erza menatap seseorang yang berada digendongan putra nya, seingat nya Sean tidak pernah membawa seseorang masuk ke dalam mansion
Sean tersenyum mendengar pertanyaan dady nya
" Milikku"gumam nya
"Milikmu? Sejak kapan kau tertarik dengan seorang pria? Bahkan banyak seorang pria ataupun perempuan yang ingin menjadi kekasihmu tapi kau selalu menolak nya"
"Karna aku hanya menginginkan dia seorang.. "Balasnya lagi" Aku akan pergi kekamar ku untuk mengurung kucing nakal ini dan segera tidur. "
Erza mengangguk, dan membiarkan Sean untuk pergi
Sean menaruh nathan di atas kasur yang sangat luas, tentu saja yang berada di dalam ruangan itu. Dia tidak lupa untuk menutup pintu dan mengunci nya, pintu itu menggunakan pasword jadi kucing itu tidak akan bisa membuka nya, kecuali jika nathan memang mengetahui pasword dari ruangan itu
"Manis"
Cup
Sean mengecup kening nathan
"Tidur yang nyenyak babe!" Bisik Sean tepat di telinga nathan, lalu kembali menjauhkan wajah diantara mereka, Sean melangkah untuk pergi ke kamarnya. Untuk saat ini akan dia biarkan nathan tidur seorang diri, tapi bukan berarti dia memberikan kebebasan untuk anak itu, di sebelah ruangan nathan adalah kamar pribadinya
Malam yang indah sudah dilewati nathan, remaja itu mengerjapkan kedua matanya berkali kali dan memegangi bagian belakang nya yang sangat sakit dan remuk
"Shh! "Ringisnya
" Sudah bangun babe? "
Suara itu sangat tidak asing baginya, nathan mendongakkan kepalanya dan melihat Sean yang berada diambang pintu dengan tersenyum ke arahnya, nathan kembali mengalihkan pandangan nya dan tidak menghiraukan kehadiran Sean
"Makan! " Suruhnya menyodorkan 2 buah piring
"Tidak." Tolak nathan
"Makan nathan"
"Gw bilang gw gabakal makan Sean!! Lo makan sendiri aja gw gak nafsu. " Tekan nathan di setiap kalimat nya
Sean menaikkan sebelah alisnya, ini pertama kalinya seseorang menekan nya dan menaikkan nada suara nya kepada dirinya
"Kau ingin makan dengan tangan mu sendiri atau dengan mulutku? "
"Gw bi---mphhh" Kalimat nathan terhenti saat Sean tiba-tiba mencium nya
"Ingin lebih? "
"Gw makan. " Pasrah nathan mengambil piring itu dari tangan Sean dan melahapnya
Sean tersenyum, nathan sangat lucu ketika mengunyah, dan lihatlah pipi nya yang mengembung itu, apakah dirinya hari memakan nya? Oh tidak dia tidak akan melakukan itu untuk saat ini
"Aku akan pergi ke kantor, jangan mencoba untuk kabur atau kau akan tau akibat nya sendiri! "
"Apa kau dengar? "
Hening
"Nat--"
"Ya gw denger, sana ke kantor muak gw liat muka lo. "Usir nathan
Cup
" SEAN AJGGG!! FIRST KIST GW BANGST!! "teriak nathan dengan marah, bagaimana bisa adek kelas nya itu menciumi pipi nya, ya walaupun di bagian pipi sih, tapi bayangkan saja dia belum pernah melakukan hal itu dengan alana.
" Jangan mengumpati ku, atau kau akan ku rantai. "
Sontak nathan terdiam
"Good boy" Sean menghelus rambut nathan"aku akan pergi ke kantor sekarang, dan ingat untuk tidak pergi kemanapun atau kau akan tahu akibat nya kitten! "
Setelah mengatakan itu, Sean pergi dan tidak lupa untuk menutup pintu kembali
Nathan berdengus kesal menatap kepergian Sean, bagaimana cara dirinya untuk keluar dari tempat menyeramkan ini? Apakah dirinya benar-benar dikurung?
Nathan berdiri dan melangkah menuju pintu yang terdapat pasword nya
"Ck, kenapa harus dipasword segala sih? " Decak nathan kesal
"WOI, BUKA PINTUNYA AJG! GW MAU PULANG! " Teriak nathan dari dalam ruangan itu, tapi tidak ada seorang pun yang datang untuk membuka kan pintu "WOI AJG BUKA, ATAU GW RUSAKIN NIH PINTU SEKARANG! " Lagi dan lagi nathan berteriak
"Tuan nathan? "
"Hey? Woi lo yang diluar, bukain pintu cepet" Pinta nathan
"Maaf tuan nathan, tapi tuan Sean tidak mengizinkan saya untuk membuka kan pintu ini, dan tuan Sean tidak mengizinkan anda untuk keluar dari ruangan ini tanpa seizin nya! "
wtf!! Apa apaan ini, untuk pulang saja dirinya memerlukan izin?
Nathan rasa adek kelasnya itu sudah benar-benar gila
"Bgst! Bukain ajgg atau gw ngamuk hah!! " Ancam nathan
"Maaf tuan saya tidak akan melakukan itu, jika anda ingin mengamuk maka mengamuk lah, nanti akan saya bereskan! "
Nathan membulatkan kedua matanya, dia fikir pintu ini akan dibuka jika dirinya mengancam, tapi orang diluar sana justru mengizinkan dirinya untuk mengamuk asal tidak keluar!
Peraturan macam apa ini
Sialan!!
Sean Brengsek!!
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession sean
Teen Fiction[Dilarang keras buat plagiat] "Langkahmu terlalu rendah untuk kabur babe" "My kitten, kau milikku" "Keluarga erlangga selalu mendapatkan apa yang dia inginkan" "Bahkan kedua orang tuamu saja tidak akan bisa mengambil dirimu dariku" Keluarga erlangga...