chapter 10

1K 52 4
                                    

Remaja manis yang tak lain adalah Nathan, yang baru terbangun dari tidur panjang nya, dia mengerjapkan kedua matanya pelan lalu melihat sekeliling, oh ternyata sudah berada di dalam mansion, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam

Dimana Sean? Kepada tidak ada di samping nya? Ah kenapa dia jadi memikirkan remaja tidak waras itu, kemanapun dia, dirinya tidak peduli

"Kau terbangun? "

Suara yang baginya tidak asing terdengar, Nathan mendongakkan kepalanya dan menatap Sean yang baru saja keluar dari kamar mandi, bahkan Sean tidak menggunakan apapun dan hanya terlilit handuk

"Kau menyukai nya hm? " Sean mendekat

"A-apa apaaan, menjauh dari diriku" Sarkas nathan gugup dan segera memalingkan Wajah nya

"Lucu sekali" Gumam Sean menggelengkan kepalanya melihat tingkah kucing kecil nya "kau belum makan kan? Jika begitu cuci muka mu dulu, aku akan menyuruh maid untuk mengantarkan makan malam" Perintah Sean

"Ah Sean, aku tidak lapar" Tolak nathan seraya menggelengkan kepalanya menolak"aku ingin tidur saja, aku mengantuk"

"Kau tidak bisa melewatkan makan malam mu sayang, itu sangat penting agar kau tidak lapar ditengah tengah malam nanti"

"Tap--"

"Nurut atau kurantai kedua kakimu" Ancam nya membuat nathan diam"good, sekarang cuci muka mu, aku akan menggunakan pakaian dulu, apa kau ingin membantuku hm? "

"A-aku akan mencuci muka ku saja" Final nathan dengan berlari kecil menuju kamar mandi

Tok
Tok
Tok

Tanpa menunggu balasan dari sang tuan, seorang maid datang dengan membawa makanan malam untuk mereka makan berdua, maid itu meletakkan nya di atas meja lalu pergi keluar

"Wah makanan nya sudah datang? " Tanya nathan menghampiri Sean"itu apa? "Tanya nathan lagi, saat makanan itu asing dimatanya

" Udang. "

"Kenapa terlihat berbeda? "

"Ya, karna di dalam nya dicampur dengan tepung" Jelas sean"kau sudah mencuci wajah mu? Jika begitu makan lah, akan kutemani"

"Kau tidak makan"

"Aku akan makan jika disuapin"

Nathan menatap sinis ke arah Sean, lalu mengambil mangkok makanan itu dan melahapnya secara perlahan

"Kau tidak ingin menyuapi ku? "

"Kau sudah besar, makan lah sendiri dan aku tidak akan sudi menyuapi mu, sampai kapan pun tidak akan pernah sudi" Tekan nathan di setiap kalimat nya

Sean menyeringai, tanpa aba aha dia memeluk pinggang ramping nathan membuat sang empu kaget dan hampir menjatuhkan makanan nya, Sean mendekatkan mulutnya

"Dan akan kubuat kau sudi suatu saat nanti" Bisiknya pelab membuat nathan merinding "cepat lah makan, atau kau ingin kupangku dan kusuapi hm? "

"Tidak perlu aku bisa sendiri" Tolak nya cepat, gila saja jika Sean menyuapi nya

Setelah nathan menghabiskan makan malam nya, nathan menguap berulang kali menandakan bahwa dirinya mengantuk

"Ayo tidur"

"Sean" Panggil nathan pelan"apa besok aku bisa pergi ke sekolah? "

"Aku putuskan, kau akan home schooling saja"

"Tidak bisaa seperti itu, sebentar lagi aku akan lulus dan itu akan sia sia saja"

"Aku tidak peduli, turuti aku atau selamanya kau tidak akan pernah keluar dari mansion ini"

Mendengar ancaman Sean yang terlihat mengerikan dimatanya, dia hanya bisa pasrah dan mengangguk, kemudian Nathan mencoba untuk memeiamkan kedua matanya, walaupun dia sempat memberontak, dirinya tidak bisa berbohong bahwa pelukan Sean sangat nyaman membuat matanya sangat mengantuk

"cantik" Gumam Sean pelan, menatap keseluruhan wajah damai yang sedang berada di dekapan nya, dia tidak percaya bahwa seorang nathan menjadi miliknya Seutuhnya "only mine" Tekan Sean, dan mengecup kening Sean pelan, nathan sama sekali tidak terusik oleh perlakuan sean

Drtttt

"Hm, ada apa? "

"Ada apa?? Apa aku tidak boleh menghubungi mu hm? "

"Terserah dirimu kak, apa yang kau inginkan" Kesal sean"jangan sampai aku membunuhmu karna mengganggu tidur kucing kecilku "

"Oh? Jadi kucing kecilmu sedang berada denganmu? Baiklah, aku hanya ingin memberitahukan mu sesuatu, besok pergilah ke mansion utama karna ayah ingin membicarakan sesuatu terhadap dirimu"

"Ada lagi? "

"Tidak"

"Baiklah"

Setelah mengatakan itu Sean memutuskan panggilan nya secara sepihak dan menaruh ponsel nya di sembarangan arah, tidak peduli jika ponsel itu akan tergorws ataupun rusak nantinya

"eungh" Leguh nathan sedikit terusik, dan bergerak tidak nyaman di dalam mimpinya

"Tidurlau, aku akan menemani mu sampai pagi" Bisik Sean pelan

Ntah sihir atau keajaiban, nathan kembali tenang dan tidak ada usikan lagi di dalam Tidurnya

"Kau sangat manis, sebab itu aku menyukaimu, dan tidak akan kubiarkan kau pergi atau disentuh oleh siapapun kecuali diriku, karna kau hanya milik seorang Sean" Gumam Sean pelan sembari tersenyum penuh arti

Tangan Sean terangkat, dan merapikan rambut Sean yang menutupi wajah manis itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

obsession seanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang