chapter 7

1.2K 50 0
                                    

"selamat datang kembali tuan.. "

Sapa para maid yang berada di sana dengan membungkuk kan tubuh mereka sedikit

Sean tidak membalasnya melainkan pergi begitu saja untuk naik ke kamar pribadinya, tentu saja dengan kucing nakalnya yang berada di dalam gendongan nya

Sesampainya, Sean segera membaringkan tubuh nathan dengan perlahan

"Istirahat lah babe! Setelah kau bangun nanti akan kupastikan kau tidak pernah berani lagi untuk melangkah keluar dari mansion ini" Sean menyeringai lalu mengecup pelan kening nathan

Ya mereka sudah sampai di mansion Sean yang berada di Singapura beberapa menit yang lalu

"Marven, perketat keamanan yang ada di dalam mansion ku" Perintah sean

"Baik tuan ares, akan Saya laksanakan" Marven langsung pergi dari ruangan itu

Sean membuka jas nya lalu membuang nya ke sembarangan arah, sean sedikit mendekatkan wajahnya dengan wajah milik nathan

"Kenapa kau mampu mambuat aku tergila-gila hm? Apa kau benar-benar seorang lelaki? Kenapa begitu cantik.. " Ucap Sean dengan pelan"jangan pernah pergi dariku, walaupun kau pergi nantinya, aku akan mencarimu sampai ke ujung dunia sekalipun. "

dia tidak akan pernah membiarkan kucing nya untuk kabur ataupun pergi selangkah pun dari mansion nya, sekolah? Ntahlah Sean belum memikirkan tentang sekolah, mungkin dia tidak akan membiarkan nathan untuk pergi sekolah. Karna dirinya tidak ingin terjadi apapun kepada miliknya

"Aku akan pergi, selamat tidur kitten dan jangan pernah sesekali kabur... Atau pisau ku yang akan memberi tahu mu nantinya" Sean tersenyum tipis lalu segera pergi, dan tak lupa untuk mengunci pintu nya dari luar. "

"Ck? Siapa lelaki itu? Kenapa Sean membawanya pulang? Sean hanya milikku seorang"

"Bi, tolong buatkan makan siang dan biarkan marven yang membawanya ke dalam kamarku! Aku akan pergi menyelesaikan urusan ku terlebih dahulu" Final Sean segera pergi

"Marven! "

"Iya nona? "

"Siapa lelaki itu? Kenapa marven membawanya pulang? "

"Tuan nathan adalah kekasih tuan Sean nona.. "

"Apa apaan ini? Aku tunangan nya.. " Ucap wanita itu tidak Terima

"Maaf, tapi bukankah pertunangannya kalian sudah batal dari satu minggu yang lalu? "

Wanita itu mengepalkan kedua tangan nya tidak Terima, hanya Sean yang membatalkan pertunangan ini. Bukan dirinya

"Ah lebih baik anda pulang nona, sebelum tuan sean mengetahui kehadiran anda di mansion ini, bisa bisanya anda diseret dan dijambai lagi oleh tuan Sean" Ucap marven memberi peringatan, wanita itu pernah dijambak kasar oleh Sean karna mengganggu harinya

Wanita itu segera pergi tanpa membalas dengan rasa kesal di dalam dirinya

"Tuan marven ini makanan nya? "

"Ah terimakasih bi! " Marven mengambil alih makanan itu lalu membawanya ke atas, ya betul dia akan membawanya ke kamar utama tuan nya yang ditempati oleh nathan sendiri

Skip

"Apakah kucing ku sudah sadar? "

"Belum tuan, bahkan makanan tdi siang saja masih tersisa, karna tuan nathan belum sadarkan diri. Mungkin dia akan sadar sebentar lagi" Jelas marven

"Baiklah terimakasi marven, kau boleh pergi, aku akan menemui kucing ku terlebih dahulu" Ucap Sean masuk ke dalam ruangan pribadinya

Sean menyunggingkan senyuman tipisnya, lalu melangkah menghampiri nathan yang masih dalam keadaan pingsan nya

"Hey? Kapan kau bangun hm? Aku merindukan teriakan mu babe" Kekeh sean"ini sudah pukul 6 sore, dan bahkan kau belum makan nasi, apakah kau sangay betah berada dikamarku hm? "

Shh

Sean reflek menjauhkan dirinya

Akhh

"S-skit'

" Hai babe? Jangan banyak bergerak"larang Sean sambari memegangi tangan kanan nathan

"Singkirkan tangan mu brengsek! "

Sean kembali menampilkan wajah datarnya saat nathan kembali mengumpati dirinya dengan kata-kata itu, apakah kucing nya ini benar-benar tidak kapok eoh?

"Babe? "

"aku bilang singkirkan tangan mu brengsk!! " Bentak nathan menghempaskan tangan Sean

"Kenapa kau semakin pembangkang hm? Apa kau ingin aku hukum? "

"Aku tidak peduli dengan ancaman mu Sean! Aku hanya ingin pulang kerumahku! "

"Memang nya dimana rumah mu? "

"Tentu saja di Indonesia, apakah kau bodoh menanyakan hal itu? "

"Aku bodoh? Kau yang bodoh babe! Bahkan saat ini saja kita sedang tidak berada di Indonesia! "

Segera, nathan mengerjapkan kedua matanya berulang kali

Tidak berada di Indonesia?

Lalu dimana dia sekarang?

"Apa maksudmu? " Tanya nathan tidak mengerti

"Kau berada di mansion ku yang berada di Singapura! "

Bugh

"APA KAU GILA HAH?? RUMAH GW BUKAN DISINI SEAN!! RUMAH GW DI INDONESIA BAJINGAN! "

akh

Sean mendorong bahu nathan kasar

"Turunkan nada bicara mu nathan.. Apa kau benar-benar menginginkan aku berbuat kasar? "

"Aku tidak suka jika milikku mengumpati ku apalagi menaikkan nada bicara nya dihadapan ku" Lanjut sean

Hening, nathan diam

Apa yang harus dirinya lakukan oh Tuhan? Dirinya hanya menginginkan pulang ke tempat asalnya, bukan berada di tempat yang terkutuk ini

Ah dia jadi menyesal karna tidak ikut bersama kedua orang tuanya

Tapi? Bagaimana sekolah nya? Apakah dia berhenti?

"Kenapa diam? "

"Nathan? "

"Nathan apa kau mendengarkan aku? "

"Ah iya? "

"Kenapa dengan dirimu hm? Apakah ada yang salah? "

Nathan menggeleng

"Aku ingin pulang.. " Lirihnya

"Pulang kemana? Ini rumahmu sekarang. "

"Tidak Sean, rumahku hanya berada di Indonesia ini bukan rumahku"

"Rumahku, rumahmu juga, dan ingat aku tidak menerima bantahan apapun, jika kau berani selangkah pun keluar dari mansion ini tanpa seizin ku, maka bersiaplah ucapkan selamat tinggal kepada kedua kaki mulusmu.. "

Nathan meneguk ludahnya kasar

Ini bahkan lebih menyeramkan daripada dady nya

"Kamu milikku" Bisik sean

obsession seanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang