Everyone thinks that im perfect.

130 11 0
                                    

HAHAHAHA. Mungkin kalian mengira kehidupan Jemian se-perfect itu ya? Sebahagia itu? Justru kehidupannya lebih parah daripada Damian.

Prang! piring ditangan Jemian terjatuh.

"Ayah? AYAH??! SIAPA WANITA INI YAH? SIAPA JALANG BRENGSEK INI? Bunda lagi keluar kota untuk membangun perusahaan dan ini balasan ayah?" Ucap Jemian yang sedang menahan amarahnya.

"Diam kau anak brengsek. Jalang? Siapa yang kau maksud jalang? Ini sekretaris baru ayah. Dan seperti yang kau lihat, ayah memang berselingkuh dari Ibumu. Lihatlah ibumu sudah jelek dan sudah berkerut. Jangan sampai kamu mengatakan hal ini kepada Ibu mu ya Jemian. Atau lihatlah yang akan terjadi pada Ibumu."
Ayah Jemian menggendong sekretaris barunya dengan ala bridal style dan membawanya ke kamar.

Dobrak. Jemian mendobrak pintu kamar yang isinya ada Ayahnya dan Jalang itu.

Brengsek. Jadi ini alasannya ayah sering keluar dan bahkan gak pernah pulang lagi. Sialan.

21 Oktober 2014. Jemian saat berumur 14 tahun.

"Aku mau cerai Mas. Aku gabisa lagi disini."
"Maksud kamu apa? Kita harus pertahankan pernikahan kita demi bisnis ya, Clarissa."
"MAS AKU LIHAT KAMU SELINGKUH DIDEPAN AKU MAS. DI KANTOR. Terus bisa bisanya kamu bilang kita harus—"
Plak. Pipi Clarissa terasa sakit dan mulai memerah. Mulai mengucurkan darah..
"Mas? Hahaha. Oke kalau itu yang kamu mau. Kita pertahankan pernikahan kita demi Jemian dan usaha kita. Mulai sekarang kamu bebas untuk berselingkuh atau apapun itu. Aku gak peduli."
"Bagus. Jangan pedulikan aku. Tugasmu hanya merawat Jemian dan mengurus usaha yang telah ku rintis."

Tanpa mereka berdua ketahui, Jemian mengintip kejadian itu semua dari kamarnya.
Oh? Mereka seharusnya bercerai ya? Berarti ini semua hanya karena aku? Hahaha. Menyedihkan.

Keesokan harinya, Clarissa alias Ibu Jemian menghampiri kamar Jemian.

Tok tok.
"Jemian? Ibu boleh masuk nggak?"
"Boleh Bu, buka aja pintunya gak Jemian kunci kok."

Clarissa menghampiri Jemian dan duduk di ujung tempat tidur.
"Jemian sayang, kalau nanti sudah besar jangan jadi pria yang buruk ya sayang? Ingat apa yang sudah ibu ajarkan ya sayangku?"
"Mhm, Jemian selalu ingat kok perkataan Ibu."
"Bagus, Ibu selalu sayang Jemian, nanti sekiranya Ibu sama ayah pisah, Jemian mau ikut Ibu nggak?"
"Pasti Bu, pasti Jemian ikut Ibu. Tapi kalau busa jangan sampai pisah ya Bu, hehe."

Clarissa hanya tersenyum dan mengelus kepala anak semata wayangnya itu. Lalu ia meninggalkan Jemian.

"Jemian tau kok Bu, ibu hanya terpaksa bertahan sama ayah kan?"
Ya kembali lagi, Jemian hanya meratapi nasib keluarga kecilnya ini.

Love Story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang