𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐•
•
•
•
•
Kini Fajri sudah sampai di rumah sakit Medika. Dia berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit.
"Bi? Gimana keadaan bunda?" tanya Fajri yang baru saja sampai di ruangan UGD.
"Dokter belum keluar den," kata Bi Meri.
Wanita paruh baya itu merupakan pembantu di rumah Fajri, ia sudah lama bekerja disana. Sejak Fajri masih kecil, dia yg merawat Fajri sejak kecil karena bunda Fajri sibuk mengurus perusahaan sang suami.
"Kenapa bisa gini Bi?" tanya Fajri.
"Bibi gak tau den, pas bibi cek ke kamar ibu. Bibi udah liat ibu seperti itu," jelas Bi Meri.
'Bunda kenapa bisa gini' tanya Fajri membatin.
Selang beberapa menit dokter pun keluar.
"Keluarga pasien?" kata dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD.
"Saya anaknya dok! Gimana keadaan bunda saya?" tanya Fajri khawatirnya. Fajri takut terjadi sesuatu sama karena bundanya.
"Keadaan pasien sekarang sangat drop akibat pasien memiliki jantung yang lemah sehingga membuat pasien mudah kaget. Tapi alhamdulillah sekarang pasien sudah mulai stabil, dan saya harap pasien jangan banyak pikiran. Oh ya kalo kamu mau lihat bunda kamu silahkan tapi jangan sampe membuat pasien drop lagi. Kalau begitu saya permisi!" jelas dokter itu.
"Makasih dok!" kata Fajri.
"Sama-sama," kata dokter lalu pergi meninggalkan Fajri.
"Bi, tolong ambilin baju bunda ya," suruh Fajri. Bi meri pun mengangguk langsung pergi meninggalkan Fajri. Fajri langsung masuk ke dalam.
"Keadaan bunda gimana?" tanya Fajri yang duduk di kursi dekat brankar.
"Bunda baik-baik aja kok," kata Hanna dengan nada lemas.
"Gak baik gimana bunda masuk UGD," kata Fajri.
"Kamu gak usah khawatir," kata Hanna mencoba menenangkan sang anak.
"Gak khawatir gimana coba. Aji takut terjadi sesuatu sama bunda, sekarang aji hanya punya bunda," kata Fajri sambil memeluk sang Hanna. Hanna langsung membelai rambut fajri.
"Kan sekarang bunda gapapa," kata Hanna, Fajri langsung melepaskan pelukan Hanna.
"Kenapa bunda bisa drop?" tanya Fajri.
'Aku gak mungkin kasih tau Fajri apa yang terjadi' batin Hanna.
"Kenapa bunda diem aja?"
"Gk kok, bunda hanya kecapean," kata Hanna sedikit bohong.
"Pasti karena urusin perusahaan papa. Gimana kalo aji aja yang urus perusahaan Papa, bunda istrahat aja dirumah," kata Fajri.
"Gak usah mending kamu fokus sekolah aja. Bunda gak mau sekolah kamu terganggu," kata Hanna.
"Tap--"
"Gak ada tapi tapian. Kamu fokus sekolah aja," potong Hanna. Fajri hanya mengangguk pasrah.
Sebenarnya Fajri tak tega melihat Hanna yang harus mengurus perusahaan papahnya. Dia sudah mencoba membujuk Hanna agar tetap istirahat di rumah biar dia yang mengurus perusahaan sang papah.
*****************
Di sisi lain seorang gadis yang sedang khawatir menunggu telpon dari sang kekasih, orang itu ialah Diah. Sudah beberapa jam Fajri tiba mengabarinya, ia takut terjadi sesuatu kepada bunda Fajri.
"Apa gue telpon aja." Diah bertanya kepada dirinya sendiri.
"Gue telpon aja deh, gue takut terjadi sesuatu," kata Diah. Diah langsung menelpon Fajri.
📞📞📞📞📞
"Assalamu'alaikum Ji, gimana keadaan bunda kamu?" tanya Diah
"Walaikumsalam, alhamdulillah bunda udah mulai stabil." jawab Fajri yang berada di sebrang sana.
"Alhamdulillah kalo gitu."
"Kamu udah sampe rumah?"
"Udah, kamu jaga kesehatan ya. Jangan begadang."
"Siap Bu bos!"
"Titip salam ya buat bunda kamu. Aku besok bakal jengukin bunda kamu."
"Iya. Good night."
"Good night too."
Telepon dimatikan secara sepihak.
Semoga suka
Jngn lupa komen and vote
See you again

KAMU SEDANG MEMBACA
ADA CINTA DI SMA [ UN1TY ]
Fiksi RemajaMenceritakan cinta kisah di SMA hingga muncul benih-benih cinta