Diah langsung menuju ke dalam rumahnya. Saat masuk dia mendapati Shandy sedang duduk di ruang keluarga.
"Assalamu'alaikum," Salam Diah.
"Walaikumsalam, kemana aja lo dek. Baru pulang?" tanya Shandy.
"Ya dari sekolah lah bang," jawab Diah.
"Iya abang tau. Tapi kenapa baru pulang?"
"Tadi gue tuh nungguin abang di gerbang sekolah. Tapi gak nongol-nongol, mana gak ngabarin lagi," jawab Diah.
"Ya maaf dek. Tapi abang tuh lagi nganterin Fina ke toko buku, terus kamu pulangnya naik apa?" tanya Shandy.
"Untung tadi ada Fajri, kalo gak bisa-bisa gue kehujanan di sana," jawab keceplosan.
'Aduh pake keceplosan segala lagi' batin Diah
"Ciee! Roman-romannya nih udah baikan nih. Awas loh benci jadi cinta nih," kata Shandy menggoda Diah.
"Ihh!! Apaan sih bang! Ya kali gue suka sama cowok ngeselin kayak dia," kata Diah.
"Ngeselin tapi suka kan," kata Shandy masih menggoda Diah.
"Udah deh bang gak usah ngeledekin gitu," kata Diah langsung pergi meninggalkan Shandy yang berada di ruang keluarga.
"Ciaelah ngambek nih," kata Shandy.
"Terserah!" kata Diah yang masih berjalan menuju kamarnya.
Skip kamar.
Setelah bersih-bersih Diah langsung merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Kini pikirannya tertuju pada Fajri.
"Kalo di pikir-pikir ternyata dia baik juga ya," gumam Diah.
"Kok gue malah pikirin dia sih. Gak benar nih gue," kata Diah langsung bangun dari kasurnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, yang menelfon adalah Yaya. Dia mengajak Diah untuk pergi ke cafe untuk kumpul-kumpul bareng yang lain. Setelah menerima telpon dari Yaya, Diah langsung bersiap-siap.
Di sisi lain.
Kini Fajri sudah tiba di depan rumahnya dia langsung memarkirkan motornya di depan rumahnya.
"Assalamu'alaikum," salam Fajri langsung masuk ke dalam rumahnya.
"Walaikumsalam, udah pulang sayang?" jawab wanita Paruh baya. Ialah adalah bunda dari Fajri.
"Udah Bun. Wihh Bunda masak apa nih?" tanya Fajri yang melihat meja makan penuh dengan makanan.
"Bunda masak makanan kesukaan Aji. Yaudah sini kamu makan," kata Bunda. Lalu Fajri duduk dan langsung memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.
"Gimana enak?" tanya Bunda.
"Emm enak banget. Masakan Bunda tuh paling debes, gak ada yang bisa ngalahin deh masakan Bundanya Aji," kata Fajri yang melahap makanan itu.
"Kamu bisa aja, yaudah kamu makan lagi. Kalo abis tambah lagi ya," kata Bunda sambil mengusap rambut putra semata wayangnya itu.
"Iya Bun."
Setelah mereka menikmati makanan itu. Fajri langsung menuju kamarnya buat bersih-bersih.
Skip kamar.
Fajri langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya itu. Kini pikirannya tertuju pada seorang gadis yang ia antar tadi.
"Kok gue malah mikirin dia sih,"gumam Fajri.
Tiba-tiba ponsel Fajri berdering menandakan telpon dari seseorang. Pas ia lihat ternyata telpon dari Fenly.
"Hallo Fen! Tumben nelfon ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA CINTA DI SMA [ UN1TY ]
Genç KurguMenceritakan cinta kisah di SMA hingga muncul benih-benih cinta