Diah pergi ke toilet, saat perjalanan menuju toilet ia tidak sengaja bertabrakan dengan cowok.
Brukk!!
"Aduh, kalo jalan tuh pake," kesal Diah.
"Kalo lo nyalahin gue sih, orang lo tuh yang jalan gak pake mata," kata cowok itu.
"Orang lo yang salah kok," kesal Diah.
"Lo."
"Lo."
"Udah-udah, gue males berantem sama lo," ucap Diah lalu pergi meninggalkan cowok itu.
"Aneh banget tuh cewek," kata cowok itu lalu pergi meninggalkan meninggalkan tempat itu.
Di tempat lain
"Guys gimana kalo kita jodohin Aji sama Diah, kebetulan mereka kan sama sama jomblo," kata Amel.
"Boleh juga tuh, lo shan gimana," kata Farhan.
"Gue sih setuju aja, kebetulan gue juga kenal Aji dah lama. Jadi gapapa lah," kata Shandy setuju.
"Kalo kalian gimana guys?" tanya Amel pada yang lain.
"Setuju," jawab mereka kompak.
"Lagi pada ngomongin apa nih?" tanya Yaya yang baru saja membawa makanan.
"Itu kita lagi ngomongin Aji sama Diah," jawab Fenly.
"Emang mereka kenapa?" Tanya yaya sambil menduduki tempat duduknya di samping Zweitson.
"Rencana kita mau jodohin mereka, setuju gak lo?" tanya Eka.
"Setuju." jawab Yaya.
"Lagi bicarain apa?" tanya seseorang yang baru datang.
"Eh lo Ji, dari mana aja?" tanya Fiki.
Ya orang itu adalah Fajri yang tidak sengaja bertabrakan dengan Diah di toilet tadi.
"Dari toilet," jawab Fajri.
"Btw kenapa muka lo kayak kesal gitu?" tanya Farhan yang melihat wajah Fajri yang sedikit kesal.
"Itu tadi gue gak sengaja nabrak cewek di toilet," jawab Fajri.
"Terus?"
"Dia malah marah-marah sama gue, " kata Fajri.
Mereka semua tertawa.
"Kenapa lo pada ketawa?" tanya Fajri.
"Ya aneh aja sih Ji, baru kali ini ada cewek yang berani sama lo," jawab Zweitson masih tertawa.
"Diah gak tau aja gue siapa," kata Fajri.
"Udah-udah, kalian gak usah ngeledekin Aji lagi. Mending pada makan," kata Eka.
Mereka pun memakan makanan mereka masing-masing.
"Aduh ya maaf kalo gue lama ke toilet," kata Diah sambil duduk di tempat duduknya.
"Iya gapapa," kata Fina.
"Lo?" ucap Fajri dan Diah bersamaan berdiri.
"Lo ngapain disini?" tanya Diah sedikit kesal.
"Lo juga ngapain disini?" tanya Fajri balik.
"Gue tanya malah balik nanya," kata Diah kesal.
"Suka-suka gue lah," kata Fajri tidak terima.
"Kok loh nyolot sih," kata Diah.
"Udah-udah, kok malah berantem sih," lerai Velian.
"Dia duluan tuh, tadi juga pas dia nabrak gue. Dia gak minta maaf dia malah pergi," kata Fajri sambil menunjuk Diah.
"Lo yang salah juga, lo gak deh nunjuk-nunjuk gue," kata Diah tak terima.
"Lo yang salah," kata Fajri tak terima.
"Lo."
"Lo."
"Lo."
"Lo."
"Udah-udah, kok malah berantem lagi sih," lerai Amel.
"Dia tuh yang duluan," kata Diah.
"Lo."
"Lo.
"DIAM," ucap Shandy sambil menggebrak meja.
"Lo berdua gak malu apa liatin seisi kantin," sentak Shandy.
Memang benar banyak yang melihat mereka karena berdebatan mereka berdua.
"Maaf bang," kata Diah.
"Lo berdua duduk," kata Shandy menyuruh mereka berdua duduk.
Mereka berdua pun duduk.
"Apa lo liat-liat," kata Diah.
"Siapa juga yang liatin lo, geer banget sih lo," kata Fajri kesal.
"Udah kok malah berantem lagi, sekarang maaf-maafan," perintah Shandy.
"Gue gak mau bang," bantah Diah.
"Gue juga gak mau," kata Fajri.
"SEKARANG," bentak Shandy.
"Iya-iya," kata mereka berdua.
"Gue minta maaf," kata Fajri tidak melihat ke arah Diah.
"Gue juga," kata Diah tidak melihat ke arah Fajri juga.
"Udah kan sekarang makan," kata Farhan.
Mereka pun makan makanan mereka, hingga bel masuk pun berbunyi.
Kringg!!
"Udah masuk nih, kita duluan ya," kata Diah pamit.
Skip kelas Diah.
"Oke anak-anak mari kita lanjutkan pelajaran hari ini, buka buku pake halaman 129. Kalian kerjakan no 1-10." kata Pak Budi selaku guru sejarah.
"Iya Pak," ucap semua murid.
Tak terasa mereka mengerjakan tugas, bel pun berbunyi menandakan bel pulang.
"Oke anak-anak kalian sudah mengerjakan soal yang bapa kasih tadi?" tanya Pak Budi.
"Sudah Pak," ucap semua murid.
"Yaudah sekarang kalian kumpulkan di depan," kata Pak Budi.
Mereka pun mengumpulkan tugas mereka.
"Oke sekarang kalian boleh pulang, kalo begitu bapak permisi dulu," kata Pak Budi sambil berjalan keluar kelas.
"Yaudah yuk kita pulang," ajak Eka.
"Yuk."
Mereka pun berjalan menuju gerbang sekolah.
"Dih lo mau pulang bareng kita gak?" tanya Amel.
"Gak deh, soalnya gue pulang bareng bangsen," jawab Diah.
"Yaudah kita duluan ya," kata Yaya.
"Hati-hati ya," pesan Diah.
"Oke."
Kini tinggal Diah sendiri di depan gerbang sambil menunggu Shandy.
"Aduh abang lama banget sih, apa dia udah pulang. Masa gak ngabarin sih," gerutu Diah.
Tiba-tiba ponsel Diah berdering, telpon dari Shandy bahwa dia tidak bisa mengantar Diah pulang, soalnya dia mengantar Fina pulang.
"Yaudah deh gue naik taksi aja," kata Diah.
Tak butuh waktu lama tiba-tiba taksi lewat.
"Taksi," panggil Diah. Taksi itu pun berhenti. Dia pun masuk ke dalam mobil.
Skip rumah
•
•
•
•
•
•
•
•
#BERSAMBUNG
#SEMOGA_KALIAN_SUKA
#MAAF_YA_KALO_GAJE🙏
#JANGAN_LUPA_KOMEN_AND_VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA CINTA DI SMA [ UN1TY ]
Dla nastolatkówMenceritakan cinta kisah di SMA hingga muncul benih-benih cinta