19

209 33 10
                                    

19. Perkara Rasa Peduli

Semua orang pasti takut kehilangan

°°°

Mendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mendung.

Langit tiba-tiba berubah menjadi agak kelabu. Padahal, biasanya jam-jam pulang sekolah adalah jam-jam dengan cuaca yang panas. Tapi hari ini, awannya terlihat agak sendu.

Anehnya, di cuaca seperti ini, sekolah malah terlihat ramai dengan orang-orang yang berdesakan. Laura sampai pening melihat gerbang sekolah yang sesak karena dipenuhi oleh wartawan.

Laura menghembuskan nafasnya kesal karena tidak bisa pulang sesegera mungkin. Padahal dirinya lelah.

Ini perkara berita ayah Shafira yang berselingkuh. Tiba-tiba beritanya menyebar begitu saja di internet. Padahal, biasanya berita-berita yang dibahas di akun lambe Adyatma tidak pernah sampai ke ranah luar, bahkan guru sekalipun.

Di saat seperti ini, pikirannya tentu menjadi terbagi. Laura jelas ingin cepat pulang, tapi melihat banyaknya wartawan, Laura jadi khawatir. Berita yang kini menjadi perbincangan hangat di media adalah salah satu hal yang terjadi karena dirinya. Kekacauan ini terjadi karena pengalihan isu yang dirinya minta pada Shafira.

Laura jelas tidak pernah membayangkan hal kacau seperti ini akan terjadi. Bahkan sejak awal, Laura tidak pernah mengira Shafira akan menjadikan Ayah dan temannya sendiri sebagai pengalihan isu dari gosip-gosip yang selama ini menyeret nama Naura.

Laura benar-benar pusing sekarang. Dirinya tidak bisa tidak merasa khawatir pada Shafira. Terlebih setelah mendengar cerita Shafira dari mulut Naura, Laura merasa bersalah seketika.

Jadi alih-alih bergosip ria di koridor seperti kebanyakan murid-murid, Laura memutuskan untuk mencari keberadaan Shafira. Mendengar murid-murid yang bergosip membicarakan Shafira dan Ayahnya membuat telinga Laura panas. Laura jadi tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan gadis itu saat mendengarnya.

"Bacot banget sih orang-orang," ucap Laura mendumel dengan pelan sambil berjalan menuju kelas Shafira yang berbeda lantai dengan kelasnya.

Kelas Shafira ada di lantai tiga, sedangkan kelas Naura berada di lantai dua, satu-satunya kelas XI yang berada di lantai tiga adalah kelas Shafira, jadi Laura hanya perlu naik ke lantai tiga untuk sampai di sana.

Laura tidak tau apakah Shafira akan ada di kelasnya atau tidak, tapi Laura akan mencobanya lebih dulu. Jika tidak ada, Laura akan mencarinya di tempat lain.

Baru saja sampai di belokan tangga, Laura langsung menemukan beberapa siswi yang mem-bully seorang siswi. Mereka terlihat memojokkan siswi itu dan melontarkan kata-kata sinis. 

"Dasar lonte! Sahabat sendiri lo khianatin! Butuh duit banget ya, bitch?"

"Kurang belaian ya lo?"

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang