12

190 31 2
                                    

12. Ajinata dan sudut-sudut bengkel Bang Juan

"Setiap manusia punya tipe masalahnya masing-masing."

°°°

Laura turun dari boncengan motor Ajinata lalu menatap bengkel tempat Ajinata bekerja dengan bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura turun dari boncengan motor Ajinata lalu menatap bengkel tempat Ajinata bekerja dengan bingung.

"Kok tutup?" tanyanya karena melihat bengkel itu tidak buka seperti kemarin.

Ajinata masih sibuk memarkirkan motornya, lalu beralih mengambil kunci di kantong celananya dan membuka pintu bengkel, menggeser rolling door sampai bagian dalam bengkel terlihat cukup jelas.

Bengkel itu terlihat lebih lenggang daripada kemarin, hanya ada beberapa motor dan tidak ada satupun mobil yang sedang diperbaiki seperti sebelumnya. Alat-alatnya juga lebih tertata rapi dan yang mencolok adalah car lift yang tidak terlihat di tempatnya.

"Libur, ada alat yang rusak, jadi harus diperbaikin dulu. Duduk, Nau."

Laura mengangguk mengerti, gadis itu duduk pada kursi yang disediakan di dekat sana, sesekali memperhatikan Ajinata yang sedang mondar-mandir entah melakukan apa.

"Nih, minum."

Lalu beberapa saat kemudian Ajinata datang dengan dua botol Coca-Cola yang dingin, baru saja dikeluarkan dari lemari pendingin.

Laura mengernyit melihat Ajinata yang malah duduk di kursi yang ada didepannya. "Gue kesini mau ambil motor, bukan numpang minum."

Ya, jangan heran jika Laura bisa tiba-tiba bersama Ajinata. Sebelum bel pulang berbunyi, ada notifikasi yang masuk ke ponselnya. Itu notifikasi direct message dari Instagram pribadi Naura.

Laura memang saling bertukar akun Instagram dengan Naura untuk mempermudah mencari informasi masing-masing.

Jadi notifikasi dari Ajinata juga masuk di ponselnya. Ajinata bilang akan menunggu di gerbang karena motor Naura sudah bisa diambil.

Tapi karena nama Naura sedang panas-panasnya di perbincangkan, Laura meminta Ajinata untuk menunggu sedikit lebih jauh dari sekolah.

Dan ya, beginilah sekarang, Laura kembali ke bengkel ini, hanya untuk mengambil motornya.

"Gue mau ngobrol dulu sebentar," balas Ajinata.

Laura mendengus kesal karena Ajinata mengulur waktunya untuk pulang.

Melihat Laura yang tidak merespon, Ajinata berinisiatif memulai pembicaraan lebih dulu. "Maafin gue buat kejadian tadi pagi, gue gak tau kalau situasinya lagi sekacau itu."

Laura diam sambil memperhatikan Ajinata, laki-laki itu terlihat benar-benar menyesal dan tulus saat mengucapkannya.

"Gapapa, sebetulnya situasinya gak sekacau itu sih, cuman jadi kacau karena ternyata ada yang videoin aja. Kuping gue jadi panas seharian ini karena digosipin."

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang