CHAPTER 4

185 6 0
                                    

Jeno berkutat di hadapan laptopnya di kantor. Banyak berkas-berkas yang perlu diberesin. Walaupun Jeno jarang berada di kantor namun dia akan memastikan semua kerjaannya selesai sesuai waktu, dia tidak pernah menangguh kerjanya dan dia paling tidak suka sekiranya karyawannya melakukan hal yang demikian.

"Tok tok."
"Masuk."

Terbukanya pintu kantor Jeno, terdapat seorang wanita yang berpakaian dapat dikatakan tidak cukup bahan. Baju kemeja yang ketat dam sengaja dibuka beberapa butang bajunya untuk menampakkan dada serta kain yang singkat hanya separas paha. Wanita itu adalah asisten PA Jeno, Kim Sol Hee, dia akan menggantikan PA Jeno sekiranya dia tiada di perusahaan.

"Pak Jeno ini merupakan berkas-berkas yang perlu tandatangani." Bilang Sol Hee sambil sengaja membungkukkan tubuhnya semasa meletakkan berkas-berkas di atas meja untuk menampakkan belah dadanya. Jeno hanya menghiraukan wanita itu dan menyuruh dia keluar hingga nanti Jeno memanggilnya kembali. Sol Hee keluar dari kantor Jeno dengan melenggukkan tubuhnya. Jeno meneruskan perkerjaan yang terganggu. Bunyi keypad laptop dapat didengari dalam ruang yang sepi itu. Setelah 1 jam berkutat di hadapan laptop, Jeno memutuskan untuk beristirahat sebentar dan menyambungnya sebentar lagi. Jeno mulai menandatangani laporan yang perlu ditandatangani tadi. Selesai hal itu, Jeno memanggil Sol Hee melalui interkom kantor. Selang beberapa minit, Sol Hee tiba di kantor Jeno. Sol Hee berjalan menuju ke arah meja Jeno dan sengaja mendabik dadanya agar kelihatan.

"Pak, mau tidak makan siang sama saya?"
"Maaf, saya masih banyak kerjaan. Kamu bisa mengajak yang lain." Jawab Jeno ketus.
Sol Hee masih tidak mahu mengalah dan terus menerus mengajak Jeno untuk makan siang bersamanya.

Dabrakan kuat dari pintu terdengar. Jeno dan Sol Hee beralih menatap sosok yang membuka pintu.

"NONO! Nana sama Haechi datang bawain makan siang buat Nono!"
Wajah Jaemin yang awalnya terpapar senyuman langsung mendatar apabila dia lihat satu sosok asing berada dalam kantor kakaknya. Mana dengan pakaian yang tidak cukup bahan, Jaemin udah muak sama ular-ular yang selalu mau mendekati Jeno. Ini bukan merupakan kali pertama berlaku. Sudah ramai yang disimulasi oleh Jaemin kerna mau deketan sama Jeno.
"Heh! Lo berdua siapa sih?! Berani-beraninya masuk sembarangan ke kantor Pak Jeno!" Marah Sol Hee kerna dia masih belum mengenali siapa Jaemin dan Haechan. Tanpa membuang waktu, Jaemin bergegas ke arah wanita itu dan mulai menarik rambut Sol Hee sehingga Sol Hee meringis kesakitan.

"Haechan, tutup pintu itu!" Haechan menurut perintah Jaemin kerna dia sudah tahu apa nasib wanita malang itu.
"Hiks sakit...lepasin!"
Bukan dilepasin malah dijambak makin kencang sehingga Sol Hee terduduk di lantai. Jaemin memyamakan ketinggian sama Sol Hee yang terduduk di lantai.
"Lo jangan mau jadi wanita jal*ng di sini deh! Gue ga bakal biarin jal*ang kayak lo deket-deket ama abang gue! Lo bukan mangsa pertama gue, sebelum ini udah ramai yang jadi mangsa gue! Nah, sekarang giliran lo! HAHAHAHAHAHAHA!" Ketawa Jaemin histeris.

Dapat dilihat wajah Sol Hee mulai pucat setelah mendengar apa yang diungkap oleh Jaemin. Jaemin mulai menyeret Sol Hee ke ruangan rahsia yang terdapat dalam kantor Jeno. Ya, Jeno udah siap menyediakan satu ruangan buat Jaemin untuk melakukan apa pun yang dia mau termasuk penyiksaan. Untungnya kantor Jeno kedap udara, jadi ga ada siapa yang tau apa yang berlaku dalam kantor Jeno. Sol Hee berteriak histeris tika dirinya diseret ke ruangan yang tidak pernah dia ketahui.

"Ni beneran lo mau biarij aja Jaemin lakuin apapun?"
"Kalo itu maunya dia, gue ga masalah. Toh ntar bawahan gue akan kemasin juga."
"Kejam amat lo berdua, hahahaha."

Ya itulah mereka, kembar yang tidak akan beri belas kasihan kepada sesiapapun kecuali orang-orang terdekat.

*Di ruangan Jaemin*

Sol Hee digari tangannya pada dinding. Air mata berjurai turun ke pipi milik Sol Hee. Biar menitis air mata darah sekalipun, Jaemin tidak akan berasa kasihan sama sekali, kerna dia sudah tanam perasaan itu dalam-dalam. Jaemin berjalan dan membuka kabinet yang terdapat dalam ruangan itu, mulai mengeluarkan sebotol kaca yang asing buat Sol Hee. Jaemin menyeringai seram ketika menghadap Sol Hee kembali.

The Evil Twins 【 HIATUS 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang