Warning!!!!
Keesokan harinya.
Malena sedang berdiri di depan gerbang sekolahanya. Hari ini dia sengaja berangkat lebih pagi untuk menunggu kedatangan Gie. Walaupun kemungkinannya kecil Gie akan diantar lagi oleh pria tampan yang kemarin itu, tapi Malena tetap menunggunya, yah kalau tidak bisa bertemu dengan pria itu paling tidak Malena bisa melakukan pendekatan dulu dengan Gie dan mencari tahu siapa pria yang menjemput bocah itu kemarin.
Tapi pucuk dicinta, Gie ternyata kembali diantarkan oleh pria tampan itu, namun dengan mobil yang berbeda, walaupun masih sama-sama mobil mahal. Dengan keberaniannya yang tiada tara Malena pun menghampiri Gie, dia akan mengucapkan selamat lagi dulu pada sang adik kelas yang padahal baru dia kenal kemarin.
Malena pura-pura berjalan di dekat Gie dan kemudian sengaja menabrak tubuh Gie dengan alasan sedang sibuk melihat layar hp.
"Aduh!" dengan sengaja Malena terjatuh hingga tas dan hpnya ia jatuhkan juga ke jalanan.
Tentu saja Gie dan pria tampan itu terkejut melihat Malena yang kini sedang duduk di jalanan tak jauh darinya. Reflek Gie menghampirinya dan membantu untuk membereskan isi tas Malena yang terjatuh."Eh! aduh maaf ya-" kalimat Gie langsung terhenti ketika melihat siapa yang barusan tak sengaja ia buat jatuh.
"K-kak Malena?" tanya Gie sedikit tergagap. Dan sialnya secara kebetulan lagi Gie melihat rok seragam Malena sedikit terangkat ke atas hingga memperlihatkan paha mulus gadis itu."Ma-maaf ya kak," kata Gie yang kemudian memungut hp Malena. Tambah panik lagi ketika dia lihat layar hp Malena ternyata retak.
"Aduh, hp kakak kayanya retak layarnya, maaf ya kak. Aku ganti ya?" Gie panik dan merasa sangat tak enak pada Malena, tapi Malena hanya tersenyum sambil menyodorkan tangannya. Kemudian gadis itu memasang tampang melasnya.
"Tolongin aku..." kata Malena dengan nada yang melas. Gie sampai menelan ludahnya sendiri melihat wajah melas Malena yang begitu menggemaskan."Oh i-iya!" tapi saat Gie hendak menarik tangan Malena, tiba-tiba pria tampan sasaran Malena itu bergerak ke arah Malena dan memegang kedua lengan Malena.
Dengan kedua tangannya yang kokoh dia membimbing Malena bangun perlahan.
Tentu saja itu membuat jantung Malena jadi berdebar keras, karena saat ini jaraknya sangat dekat, bahkan kalau Malena mundur sedikit saja, tubuhnya akan menempel dengan dada pria itu."Maafin anak om ya, dia nggak sengaja. Coba biar om lihat hp kamu," kata pria itu dengan suara deep yang lembut, seketika membuat Malena serasa meleleh mendengarnya.
"Oh iya om," jawab Malena pelan. Pria yang mengaku sebagai ayahnya Gie itu pun terdiam sebentar saat mendengar suara imut Malena, dia juga memperhatikan wajah dan bentuk tubuh Malena dari atas sampai ke paha gadis itu dengan lirikan tajamnya, tapi setelah itu dia tersenyum simpul.
"Kamu mau dibenerin layar hpnya aja atau mau dibelikan hp baru? karena ini kan gara-gara anak om, jadi kamu boleh pilih," kata pria itu dengan tatapan meneliti pada ekspresi wajah Malena.
"Emh...aku sih terserah om aja. Kalaupun nggak dibenerin juga nggak apa-apa, kan aku juga yang salah tadi nggak lihat-lihat pas jalan. Bukan Gie yang salah om." nada bicara Malena terdengar sangat lembut dan mendayu-dayu. Gie saja sampai tak berkedip melihat betapa manisnya Malena, ternyata kakak kelas seksinya ini adalah gadis yang bukan hanya cantik saja, tapi juga baik hati.
Baiklah, Gie sudah termakan jurus rubah ekor sembilan milik Malena."Eh nggak kak, ja-jangan gitu. Pah, kita gantiin aja hpnya kak Malena, ya? Gie pake uang jajan Gie aja deh buat gantiinnya. Kita beliin hp baru aja sepulang sekolah nanti," pinta Gie pada papanya.
Malena cukup terkejut mendengar kata uang jajan, apakah uang jajan Gie sebanyak itu sampai bisa mengganti I-phone keluaran terbaru milik Malena dengan instan? mungkin kalau bocah itu mengatakan uang tabungan, itu masih masuk akal, pikir Malena.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALENA(GS)🔞/Nomin/Markmin/2jae/JaeSung
FanfictionBook ini adalah kumpulan cerita dewasa 18-21+ •Pastikan sudah berusia 18+ saat membaca buku ini •Jika terdapat adegan radikal/mature, saya harap pembaca bisa lebih bijak dengan tidak melaporkan buku ini. •Semua tokoh dari cerita ini hanya meminjam...