BAB V

340 25 15
                                    


Flash back.....

Hari itu tuan dan nyonya Krittanun mengajak Ping anaknya pergi berlibur ke pantai. Jarang sekali mereka berlibur bersama karena kesibukan sang ayah. Ping kecil yang berusia 8 tahun sangat senang akan hal itu. Saking senangnya, dia sampai tidak bisa tidur memikirkan apa yang akan dia lakukan besok di pantai bersama pa dan ma nya.

Tibalah hari esok, mereka berangkat ke pantai dengan gembira. Sepanjang perjalanan Ping terus mengajak orang tuanya bercerita dan bernyanyi. Karena hari ini niat hati ingin berlibur, jadi tuan Krittanun tidak membawa banyak pengawal, hanya beberapa saja. Alasannya dia malas menjadi pusat perhatian.

Sampai nya di pantai mereka bersenang-senang layaknya keluarga pada umumnya. Sampai suatu ketika Ping ingin buang air kecil. Ping pergi ke toilet bersama satu pengawalnya karena dia tidak mau ditemani orang tuanya. Karena bersama pengawal, jadi orang tua Ping merasa tenang. Tapi sudah hampir 30 menit, Ping dan pengawal itu tidak kembali. Dan itu membuat tuan dan nyonya Krittanun sangat khawatir. Alhasil, mereka dan para pengawal yang lain pergi mencari ke toilet. Tapi yang mereka temukan bukan Ping melainkan pengawal yang menemani Ping tergeletak tak sadarkan diri. Hal itu sontak membuat tuan dan nyonya Krittanun kalang kabut mencari keberadaan anaknya. Ping hilang entah kemana.

Nyonya Krittanun menangis tersedu-sedu dan kemudian pingsan mengetahui anaknya hilang dari dekapannya. Tuan Krittanun memutuskan untuk kembali ke rumah setelah melakukan pencarian disekitar pantai selama sehari penuh tapi tidak membuahkan hasil. Beliau juga melapor ke polisi. Tapi selama tiga hari Ping belum juga ditemukan. Nyonya Krittanun terus menangis, sampai tidak mau makan dan sakit. Beliau terus memikirkan anaknya yang entah dimana. Pengawal yang sebelumnya pingsan, menceritakan bahwa dia dipukul kepalanya dari belakang oleh seseorang dan kemudian pingsan. Setelahnya dia pun tidak tahu lagi.

Tepat hari kelima hilangnya Ping, tuan Krittanun mendapatkan telepon misterius di ponselnya. Lalu dia dengan cepat mengangkatnya.

"Hallo siapa ini?" Tanya tuan Krittanun
"Hallo tuan Krittanun yang terhormat" sapa seorang laki-laki diseberang
"Maaf anda siapa dan ada perlu apa menelponku?"
"Ohoo.... sabar tuan, tidak usah terburu-buru"
"Sekali lagi maaf, kalau tidak ada hal penting yang ingin anda katakan saya akan tutup telpon nya" kata ayah Ping sedikit kesal
"Ok ok! Ternyata anda orang yang tidak sabaran ya? Baiklah langsung saja dengarkan ini" lalu tiba-tiba terdengar anak kecil menangis terisak sambil memanggil PO dan ma nya dengan ketakutan. Tuan Krittanun sangat terkejut dan langsung memanggil nama anaknya, karena dia tau itu suara Ping.
"Ping sayang kamu baik-baik saja kan sayang?"
"Pa.... hiks..... Ping mau pulang, Ping takut hiks..... mereka jahat, mereka pukul Ping hiks....." adu Ping setelah mendengar suara ayahnya
"Ok sayang tenang ya, jangan menangis lagi nanti pa akan jemput Ping. Ping tunggu pa datang ok? Sayang tenang ya?" Pa ping mencoba menenangkan anaknya dari seberang telepon
"Anda dengan sendiri kan tuan Krittanun?" Telepon sudah beralih ke penculiknya
"Lepaskan putraku dasar bajingan!" Teriak tuan Krittanun
"Ok, aku akan melepaskannya. Tapi dengan syarat, siapkan uang 100jt bath dan letakkan di gedung tua jalan*****. Aku mau kau datang sendiri besok malam. Jika kau melanggar maka siap-siap anakmu akan mati ditanganku" ancam orang itu. Tanpa menunggu jawaban tuan Krittanun telepon sudah lebih dulu ditutup.
"Hallo.....hallo..... ah sial!"
"Ada apa tuan" tanya salah satu pengawalnya
"Ping diculik dan penculiknya meminta tebusan 100jt lalu menyuruhku datang sendiri"
"Tuan jangan lakukan itu sangat berbahaya. Biarkan kami ikut"
"Tidak bisa"
"Tapi tuang kami mohon, kami tidak mau terjadi apa-apa dengan tuan. Cukup sekali kami ceroboh sampai tuan muda hilang, tidak untuk kedua kali"
"Tapi jika kalian ikut, dia akan membunuh putraku"
"Tenang saja tuan, kami akan mengikuti dan mengawasi dari jauh agar dia tidak tau. Serahkan pada kami tuan" ucap kepala pengawal dan diangguki yang lainnya
"Ok baiklah. Tapi pesanku nyonya jangan sampai tau. Aku tidak mau dia tambah khawatir"
"Baik tuan"

Get us together for a long time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang