BAB XII

105 14 17
                                    


Siang pukul 14.00 jam mata kuliah terakhir Ping selesai. Setelah membereskan barang-barangnya, Ping dan Thomas keluar kelas sambil bercanda. Ping tidak tau kalau Meen sudah menunggunya di depan kelasnya sendirian, sebab Gungun pulang lebih dulu karena ada urusan. Sebenarnya saat ini Ping ingin sekali menghindari Meen karena masalah di rooftop tadi. Ping takut Meen akan membalasnya. Tapi apa mau dikata, dirinya terkejut saat melihat sang kekasih sudah menunggunya. Ping hanya tersenyum canggung saat melihat Meen berjalan mendekat dengan sorot mata tajam dan sebelah bibirnya naik keatas. Saat merasakan signal bahaya Ping dengan cepat hendak berlari, tapi dia kalah cepat dengan Meen yang sudah mencekal lengannya.

"Mau kemana kamu teraak?" Ucapan Meen penuh dengan nada intimidasi.
"Hehe..... Phi Meen tolong lepaskan tanganku na?" Jawab Ping dengan nada memelas dan berusaha melepaskan tangan Meen yang mencengkram kuat tangan nya. Meen tidak kehabisan akal, dia menarik Ping ke pelukannya dan memeluk erat pinggangnya.
"Aku tidak akan melepaskan mu kali ini sayang. Kamu harus menerima hukuman atas apa yang kamu perbuat tadi di rooftop" Meen berbisik ditelinga Ping sambil meniup nya sedikit. Membuat Ping meremang dan sedikit lemas karena titik sensitifnya terjamah.

"Engh....." Desahan kecil lolos dari bibir Ping. Mendengar itu membuat Meen semakin tidak tahan lagi. Dia langsung menggendong Ping ala koala. Ping yang terkejut akan tindakan Meen dengan cepat mengalungkan tangannya di leher kekasihnya.

"Thom, aku bawa Ping pulang. Sampai jumpa, bye?"
"Ok, bye" balas Thomas. Setelahnya Meen dengan cepat melesat pergi ke parkiran dengan Ping tetap digendongannya. Meen meletakkan Ping di kursi samping kemudi dengan hati-hati. Kemudian dia berlari masuk ke mobilnya dan dengan cepat melaju meninggalkan area kampus.

Selepas kepergian Meenping, Thomas hanya bisa geleng-geleng kepala dan merasa prihatin dengan apa yang akan terjadi pada Ping. Sebab tadi saat dikelas, Ping sempat menceritakan apa yang dia lakukan pada Meen di rooftop. Thomas tidak habis pikir dengan kelakuan sahabat nya itu, sampai-sampai dia memukul lengan Ping dan mengatainya bodoh. Sekarang lihat, akibat nya Ping ketakutan sendiri pada Meen.

"Ping semoga besok kamu masih bisa kekampus lagi. Minimal bisa berjalan lah 😏" gumam Thomas seakan tau apa yang akan terjadi pada sahabatnya. Dalam hati Thomas tertawa setan dengan apa yang ada di otak nya.

***

Hanya butuh waktu 20 menit untuk Meen sampai di apartemennya. Meen sengaja membawa Ping ke apartemen, karena kali ini dia tidak ingin diganggu. Dan juga jarak apartemen dan kampus lah yang paling dekat. Setelah memarkirkan mobilnya di basement, Meen dengan cepat keluar dari mobil dan menarik Ping keluar. Meen menyeret Ping dengan cepat untuk masuk ke lift menuju kamarnya. Sampai depan pintu apartemen, dengan cepat Meen membuka kunci dan menarik Ping masuk lalu mengunci pintunya.

Dengan tergesa-gesa Meen mendorong Ping dengan keras ke pintu dan langsung menyerangnya dengan ciuman kasar. Ping yang didorong merasakan sakit dipunggung nya. Saat masih terkejut karena punggungnya yang menabrak pintu, tiba-tiba bibirnya diserang dengan brutal oleh kekasihnya. Ping berusaha melepaskan ciuman itu dan mendorong tubuh Meen dengan kuat. Akhirnya Meen bisa dihentikan. Kedua tangannya menangkup wajah Meen dan meletakkan keningnya di kening Meen. Matanya mengamati Meen yang masih terpejam dan bernafas dengan kasar.

"Sayaaang....." Kata-kata lembut terdengar ditelinga Meen membuatnya membuka mata lalu menatap kekasihnya.
"Kamu kenapa na teraak? Kenapa begitu terburu-buru?" Lanjutnya.
"Ping sayang?"
"Hemm?"
"Maafkan aku, tapi bolehkah aku...aku..."
"Kenapa hem?" Sebenarnya Ping tau kemana arah percakapan ini. Tapi dia hanya ingin langsung mendengar dari mulut kekasihnya.
"Itu...aku...aku..."
"Bicara yang jelas atau aku akan pergi"
"Jangan! Aku cuma mau minta ijin, bolehkah... bolehkah...aku memilikimu seutuhnya?" Tanya Meen penuh harap.
"Tapi setelah kita melakukannya, apakah kamu akan meninggalkanku atau akan tetap bersamaku?"
"Tentu saja aku akan tetap bersamamu. Kalau perlu minggu depan kita menikah"
"Hei, apa kamu gila? Kita ini masih kuliah lah. Bagaimana kamu akan menghidupiku kalau kamu saja belum bekerja "
"Tenang lah sayang. Apa kamu lupa siapa aku? Walaupun aku masih kuliah, begini-begini aku sudah memiliki perusahaanku sendiri. Itu semua hasil kerja kerasku, tanpa bantuan orang tuaku. Sekarang perusahaanku sudah membuka 3 cabang baru. Semua bergerak dibawah kendaliku. Aku pikir hidupmu tidak akan susah walaupun kamu menikah denganku" jelas Meen dengan bangga.
"Ok, baiklah. Tapi apa begini caramu melamarku? Bapak CEO tidak modal sekali!" Ping mencibir kekasihnya.
"Ok, nanti aku akan melakukannya dengan benar. Tapi apa sekarang aku sudah boleh memakan milikku? Kamu harus bertanggung jawab karena sudah membuat Meen junior tidak mau tenang" ucap Meen dengan menaik turunkan alisnya.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Dengan jahilnya Ping masih berani menggoda Meen.
"Maka aku tidak menerima penolakan" dengan tiba-tiba Meen mengangkat tubuh Ping dan berlari ke kamarnya. Ping yang terkejut hanya bisa berteriak dan memukul ringan pundak Meen.
"Yaaak..... Phi Meen...."
"Hahahaha....."

Meen masuk ke kamar dan menutup pintu dengan kakinya. Dia berjalan ke arah ranjang dan meletakkan tubuh Ping perlahan karena takut menyakiti nya. Kemudian Meen ikut naik keatas ranjang dan mengukung tubuh Ping diantara kedua lengannya. meen menatap Ping dengan dalam, sedangkan yang ditatap hanya bisa tersipu malu dengan muka yang memerah. Dan.......

***












Dan apa ya? Hahahaha..... 🤣🤣🤣
Nungguin ya? Tar dulu, author nya mo nyiapin napas dulu yang banyak biar tangannya ga geter pas ngetik. Sama mo nyiapin mental dulu, karena author nya takut gila bikin part NC nya.

Bye...bye... 👋👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Get us together for a long time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang